92.000 Orang Tinggalkan Medan

13:39, 10/09/2009

Dinas Perhubungan Provsu memprediksi jumlah pemudik mencapai 92.000 orang atau meningkat 10 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan ini merupakan imbas meningkatnya animo masyarakat Medan pulang berlebaran ke kampung halaman alias mudik menggunakan sepeda motor. Jumlah pemudik itu membuat instansi terkait pusing tujuh keliling. Ini tentunya menyangkut persiapan angkutan lebaran yang berlangsung pada H minus 7 hingga H plus 7 lebaran atau 14-29 Sepetember.

mudik lebaran DARI data yang ada, jika dibanding jumlah total pemudik tahun 2007 dengan 2008 di Sumut terjadi kenaikan sekitar 4,3 persen, atau dari 884.048 orang pada 2007 menjadi 921.731 orang pada 2008. “Kami sudah melakukan pendataan, dan (angka) itu hasil prediksi kami,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Naruddin Dalimunthe kepada Sumut Pos, kemarin.

Naruddin mengatakan, jumlah pemudik menggunakan motor juga diperkirakan melonjak 10 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, dia tak dapat merinci berapa data spesifik pemudik dengan sepeda motor. Pasalnya sejauh ini Dishub belum melakukan penghitungan secara riil.
Hanya saja, dia mempredisi, lonjakan itu disebabkan minimnya aktivitas mudik bersama yang biasanya digelar cuma-cuma oleh perusahaan. “Tampaknya tahun ini minim mudik gratis,” kata dia.

Sekretaris Posko Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Dishub Provsu, Thomas Andrian, mengatakan banyaknya pemudik sepeda motor membuat tingkat kecelakaan semakin tinggi. Sebab itu diperlukan antisipasi pemudik untuk menghindari risiko kecelakaan. (Lihat Grafis)
Thomas mengingatkan pemudik sepeda motor agar mematuhi peraturan lalu-lintas. Semisal, menghidupkan lampu di siang hari, tidak dimuati lebih dari dua orang, dan melaju dalam kelompok yang dikawal petugas kepolisian. “Sebisa mungkin semua ini dipatuhi,” katanya.

Dia berharap pengemudi mempersiapkan mental, pengetahuan, fisik, sepeda motor, termasuk taat menggunakan alat pelindung diri dan perlengkapan standar, istirahat yang cukup, tidak memaksakan diri, tidak membawa barang yang melebihi lebar kemudi/stang motor, dan tetap beriringan di jalur lambat atau lajur paling kiri. “Jika ini dipenuhi ya, mudah-mudahan aman,” bebernya.

Pihak Dishub sendiri, diakuinya, tak ada masalah dengan angkutan mudik lebaran. Pada tahun ini, Dishub Provsu sudah mempersiapkan sedikitnya 109.123 tempat duduk bagi masyarakat yang ingin merayakan lebaran di kampung halaman. “Kami sudah siapkan total 109.123 seat untuk semua angkutan,” katanya.

Dari jumlah tersebut, angkutan darat jenis bus merupakan moda transportasi yang diprediksi membawa penumpang terbanyak yakni 71.284 orang. Para pemudik itu akan dibawa dengan 3.916 unit armada Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) serta mobil penumpang AKDP.

Angkutan kereta api diprediksi mengangkut 10.571 penumpang dengan 69 KA kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) rute Sibolga-Gunung Sitoli dan Ajibata-Tomok akan mengangkut 2.350 penumpang dan kapal laut 13.913 orang. “Kalau pesawat kami jumlahnya bisa mencapai 11.005 penumpang dengan rute domestik dan internasional. Para penumpang itu akan dilayani 21 perusahaan penerbangan dengan 150 kali pergerakan pesawat di Bandara Polonia,’’ jelasnya.

Dishub sendiri sudah menggelar rapat terpadu pada 19 Agustus lalu di kantor Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara dengan Dinas Bina Marga Sumut, Organda Sumut, Pelni, KAI, Angkasa Pura, Adbandara Polonia, BMKG, dan pihak Orari.
Dari sisi prasarana, menurut Thomas, pada 18-21 Agustus lalu sudah dibentuk tiga tim Pemantau Kesiapan Prasarana Angkutan Lebaran (PKPAL) guna memantau kesiapan prasarana jalan di tiga lintas jalan utama yakni lintas barat, lintas tengah dan lintas timur, serta mencatat lokasi rawan macet, rawan kecelakaan lalu-lintas, dan rawan longsor.

Terkait tarif angkutan lebaran, Dishub mengingatkan, pelayanan AKAP sudah ditetapkan oleh Departemen Perhubungan/Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, AKDP ditetapkan Gubernur Sumut, sementara tarif AKDP yang berlaku saat ini sesuai Pergub Nomor 5 Tahun 2009 dengan ketentuan Tarif Batas Atas sebesar Rp139 per penumpang per kilometer, dan Tarif Batas Bawah sebesar Rp86 per penumpang per kilometer. “Pelanggaran terhadap ketentuan tarif akan dijatuhi sanksi sesuai SK Dirjen Perhubungan Nomor 1186/HK.402/DRJD/2002. Jenis sanksinya bertingkat, dari  tidak diperbolehkan memperluas izin, pembekuan izin trayek, sampai dengan pencabutan izin trayek,” paparnya.
Tiket  KA Habis

Sementara pada H-10 menjelang lebaran, angkutan kereta api (KA) sudah tidak lagi menyediakan tiket. Tiket ke berbagai tujuan sudah habis di-booking. Sejumlah pihak menyayangkan kondisi ini dan menduga ada permainan dalam penjualan tiket KA.
Berdasarkan penelusuran tahun-tahun sebelumnya, tiket pesanan yang dijual kepada masyarakat jumlahnya tak lebih 2/3 dari total tiket, sementara sisanya dijual saat hari keberangkatan. Penjualan tiket pada hari keberangkatan itu  membuat harga tiket ditentukan oleh calo. Seorang sumber Sumut Pos menyebutkan untuk mendapatkan tiket KA harus punya jaringan yang kuat  di Stasiun Besar KA. ‘’Bila tidak ya siap-siap tidak dapat tiket atau kalau dapat harganya dua kali lipat,’’ katanya.

Kenyataan seperti ini, menurut dia, sulit dihilangkan setiap menjelang lebaran karena imbauan pemerintah dan fakta di lapangan senantiasa kontradiktif. Padahal, kata dia lagi, lonjakan penumpang sudah diantisipasi dengan menambah jumlah gerbong.
‘’Kalau biasanya lokomotif menarik 7-8 gerbong, pada saat menjelang lebaran bisa ditarik 12 gerbong,’’ kata lelaki yang biasa menggunakan jasa KA untuk mudik ke Kisaran ini.

Fadlan (31), calon penumpang yang ditemui Sumut Pos di stasiun KA, kemarin, mengatakan, sejak tiga tahun terakhir sebetulnya penumpang KA sudah berkurang. Tapi buat memperoleh tiket berkursi tetap  butuh lobi-lobi. ‘’Tiket dapat tapi kursi tak ada,’’ katanya.

Dia mengaku punya pengalaman mendapat tiket berharga ekstra. Jika harga tiket KA bisnis Rp50 ribu ke Rantau Prapat, penumpang mesti rela merogoh Rp15 ribu lagi untuk kursi. “Tiap tahun selalu saja begitu. Kalau tidak ya, penumpang harus rela berdiri meskipun harga tiket penuh,” katanya. (sya/ril)

[ketgambar]ANTRE:Masyarakat mulai mengantre di loket Pesawat Lion Air di Polonia Medan, untuk mendapatkan tiket pesawat tujuan Medan-Jakarta menjelang lebaran.[ketgambar]

[subberita]
Hati-hati Salah Persiapan

Tahun ini Anda berencana mudik lagi? Tapi ingat, jangan sampai persiapan mudik Anda terganggu kesalahan tak perlu berikut ini.

1. Mengepak di Tas yang Salah
Bila bepergian dengan kendaraan pribadi, jangan mengepak pakaian keluarga di dalam satu koper besar. Sebaiknya, gunakan beberapa koper kecil dari bahan kanvas untuk setiap anggota keluarga, yang panjangnya sekitar 60-75 cm. Memang jumlah tas lebih banyak, tapi setiap orang bisa lebih mudah dan cepat mengambil barang bila sewaktu-waktu diperlukan. Dan, menyusun tas-tas tadi di dalam bagasi mobil justru lebih mudah, terutama jika membawa segala macam barang, mulai dari sabun cuci sampai termos air minum.

2. Mengubah Jam Makan
Kesalahan terbesar yang umum terjadi saat bepergian adalah merusak jadwal makan keluarga. Anak-anak akan rewel jika jadwal makannya jadi tak teratur. Begitu anak mulai rewel, kenyamanan perjalanan pasti terganggu. Jadi, usahakan betul agar tetap makan sesuai jadwal. Bila perlu, bawa makanan tambahan dari rumah.

3. Berangkat Saat Tak Tepat
Jika tiba di tempat tujuan pukul 20.00, anak-anak tentu akan tetap terjaga sepanjang malam. Caranya, gunakan taktik lain, yaitu berangkat di malam hari, misalnya sekitar pukul 21.00 sehingga anak-anak akan tidur selama perjalanan dan tetap tertidur sampai berhenti beberapa jam sesudahnya. Cara lain, berangkat pagi-pagi sekali dan pastikan tiba di tempat tujuan saat makan malam.

4. Tak Mau Mengaku Bisa Tersesat
Jangan lupa bawa peta! Jangan terlalu yakin Anda tak mungkin tersesat. Mungkin Anda memang pernah ke tempat tujuan beberapa tahun lalu, tapi situasi sekarang belum tentu sama persis seperti dulu di tempat itu. Tentu akan terjadi perubahan di sana-sini selama beberapa tahun belakangan.

5. Mengendarai Mobil/Motor Seenaknya
Jangan mentang-mentang sedang berlibur Anda bisa mengendarai mobil/motor seenaknya. Salah satu hal yang paling sering dilakukan di jalanan adalah melanggar peraturan lalu lintas, belok di tempat yang dilarang, atau ngebut. Anda bisa selamat sampai tujuan bila mengendarai mobil/motor  secara baik dan memikirkan keselamatan anggota keluarga.

6. Tak Menyiapkan Dana Tambahan
Pikiran Anda mungkin selalu terpusat pada pengeluaran besar, seperti biaya tiket pesawat, hotel, atau sewa mobil. Anda sering lupa memperhitungkan pengeluaran yang kecil-kecil, seperti untuk membeli oleh-oleh atau makanan ringan. Perhitungkan dan sisihkan dana untuk hal-hal kecil ini agar rancangan anggaran tak kocar-kacir.

7. Lupa, Perjalanan Merupakan Tujuan
Salah satu keuntungan perjalanan darat adalah bisa mampir di berbagai tempat, misalnya di perkebunan teh atau di peternakan sapi. Dengan cara ini anak-anak bisa berlibur sambil mendapatkan pengetahuan lebih.
Manfaatkan momen yang berpotensi untuk dinikmati bersama anak-anak. Kesalahan terbesar jika menganggap perjalanan hanya menjadi cara mencapai tujuan saja. Sebaliknya, perlakukan perjalanan sebagai tujuan. Seluruh anggota keluarga pasti akan menikmatinya![/subberita]


YM

 
PLN Bottom Bar