Pemakaian Batik Kurang Sosialisasi

00:38, 03/10/2009

LANGKAT- Meski Presiden SBY sudah menginstruksikan agar Jum’at (2/10) untuk mengenakan batik secara nasional, namun intruksi tersebut nampaknya tak diindahkan pemerintah daerah. Pasalnya, sebagian besar jajaran Pemkab Langkat mulai dari staf hingga Kepala SKPD banyak yang tak mengenakan baju batik.

 Pantauan wartawan koran ini, di jajaran kepala SKPD, hanya sekitar 5 kepala SKPD yang menggunakan baju batik. Untuk jajaran camat, hanya sekitar 2 orang saja, malah Bupati Langkat Ngogesa Sitepu dan Wakil Bupati langkat Budiono juga tak mengenakan baju batik. Situasi ini terlihat saat berlangsungnya rapat paripurna pengesahan R-APBD Langkat TA 2010 di Gedung DPRD Langkat, kemarin.
 Menurut Bupati Langkat Ngogesa Sitepu usai sidang mengakui pemakaian baju batik yang diintruksikan Presiden RI memang kurang disosialisasikan, sehingga sebagian besar bawahannya tak mengenakan baju batik.”Memang kurang sosialisasinya,” kata dia.

 Lebih jauh dikatakannya, kurangnya sosialisasi ini disebabkan tidak adanya instruksi dari pusat terkait pemakaian baju batik secara nasional. Sama halnya di Karo. Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Pemkab Karo tidak mengenakan batik, terkait hari batik nasional.

Sejumlah PNS yang ditemui wartawan koran ini  di beberapa Satuan kerja Perangkat Dinas (SKPD) terlihat mengenakan pakaian oleh raga.
“Tidak ada pemberitahuan tentang penggunaan pakaian batik hari ini, seperti hari hari Jumat biasanya, kami  mengenakan pakaian olah raga,” kata seorang PNS yang namanya enggan di korankan.
Terkait penggunaan batik itu Kabid Humas Pemkab Karo, Jhonson Tarigan  ketika dihubungi wartawan Koran ini mengakau kalau pihaknya tidak ada menerima  surat edaran dari pemerintah  atasan  terkait pemakaian batik “Belum ada surat edaran resmi terkait pemakaian batik tersebut,” katanya singkat. (ndi/mag-9)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar