Strategi Pelatih Disorot
10:19, 08/12/2010PSMS benar-benar jago kandang. Buktinya, dari tiga lawatan away PSMS ke Banda Aceh, Sigli dan Bengkulu, PSMS gagal total meraih angka. Kekalahan terakhir kontra PS Bengkulu menuai kritikan dari berbagai pihak. Utamanya barisan fans.
Menerapkan pola 3-4-2-1 seperti menghadapi PSAP, pemain PSMS terlihat bingung memainkan bola. Buruknya koordinasi antar lini membuat pola permainan acap kandas. Tak hanya itu, formasi awal 3-5-2 yang diterapkan jika main di kandang sendiri, juga disoroti. Di era sepak bola modern sekarang ini, formasi itu dianggap tak lagi relevan.
Dalam beberapa kesempatan, pihak pelatih kerap menyalahkan pemain yang dianggap tak mau ikuti instruksi pelatih. Namun menurut Nata Simangunsong, ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, materi pemain PSMS musim ini terbilang bagus. “Jadi tak ada alasan materi pemain lagi seperti musim lalu. Ini murni kurang jelinya pelatih menerapkan strategi,” kata Nata.
Soal pemain yang kerap sulit diatur, Nata menilai itu kembali kepada ketegasan pelatih. “Pemain asing atau lokal yang mangkir atau tak disiplin, harus ditindak tegas. Itu wewenang pelatih, dan jangan ada intervensi,” sebut Nata lagi.
Untuk itu, masukkan kepada pelatih pun disarankan. Yakni dengan mengubah strategi dan formasi. “Seharusnya pelatih mengikuti perkembangan zaman,” tegas Nata.
Selain itu, beberapa isi pesan singkat yang ditujukan kepada Sumut Pos juga menginginkan adanya perubahan. Utamanya cara main. Ini terkait buruknya penampilan PSMS di kandang. Walaupun menang, namun permainan PSMS jauh dari kata memuaskan. (ful)