Tuntutan Nurdin Turun Menggema Lagi
10:57, 30/12/2010Desakan terhadap Ketua Umum PSSI Nurdin Halid segera meletakkan jabatannya kembali menggema di Gelora Bung Karno meskipun Indonesia menang melawan Malaysia pada pertandingan leg kedua Final AFF Cup 2010 dengan skor akhir 2-1 pada pertandingan final tadi malam. “Turun, turun, turunkan Nurdin, turunkan Nurdin sekarang juga,” koor penonton usai pertandingan.
Selain koor Nurdin turun, lemparan batu pun menghiasi Gelora Bung KarnoMeskipun tak sampai meluas menjadi lebih besar, tetap saja ini menjadi cacat dalam penyelenggaraan AFF Cup kali ini.
Tuntutan agar Nurdin ikhlas melepas jabatan sebagai Ketua Umum PSSI juga datang dari Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay. Menurutnya, sudah selayaknya aspirasi masyarakat agar PSSI mereformasi diri disambut.
“Seperti apapun hasil pertandingan final Piala AFF malam ini, memang sudah sepatutnya Nurdin Halid turun, dan menyerahkan PSSI kepada pihak yang lebih kompeten dan profesional serta mengerti mengelola dan mengembangkan sepakbola di tanah air,” ujar Saleh Partaonan usai menyaksikan pertandingan final Piala AFF.
“Sudah banyak pelatih kelas internasional yang diundang untuk membina timnas kita. Tetapi, sampai saat ini harapan masyarakat memiliki timnas yang tangguh belum juga terwujud. Persoalan utamanya saya kira terletak pada manajemen PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin,” sambungnya.
Presiden SBY mempersilakan rakyat Indonesia mengritik PSSI. “Sejak tanggal 26 Desember kemarin, SMS datang beragam ke saya. Termasuk kritik dan komentar ataupun saran-saran yang hampir semua ditujukan ke PSSI. PSSI saya harap juga mendengar kritik,” ujar SBY.
Menurut SBY, rakyat sangat mencintai Timnas dan ingin persepakbolaan nasional maju. “Kalau nanti ada pandangan, komentar ke PSSI, sampaikan. Saya harap PSSI juga dengar kritik, saran rakyat yang cinta Timnasnya,” tandasnya.
Meski terus didesak, Nurdin Halid menegaskan dirinya tidak akan mundur dari jabatan, hanya karena banyaknya kritik. Menurutnya, desakan agar dirinya mundur merupakan politisasi.
“Mana ada di dunia ini ketua umum disuruh mundur. Kalau Anda lihat, anak-anak timnas lahir dari mana? Mereka dibentuk di ISL (Liga Super Indonesia yang berada dalam naungan PSSI). Saya tegaskan tidak akan mundur. Saya percaya kepada demokrasi dan menjaga martabat PSSI,” tegas Nurdin.
“Kenapa saya disuruh mundur? Itu hanya politisasi. Siapa orangnya cari sendiri,” tandasnya. (wah/guh/ald/jpnn)
sudah selayaknya nurdin mundur jika dia masih punya harga diri bravo pssi
memang benar nurdin harus mundur. kenapa memaksakan kehendak jadi ketua umum, jika persepakbolaan indonesia carut marut gara gara ketua umum seperti nurdin ga becus ngurus manajemennya pssi