Petak Umpet Tanggal Lahir

09:45, 30/09/2010
Petak Umpet Tanggal Lahir
Foto diperagakan: Liza Novika Nasution //(SMK Jambi Medan) & Hadijah (SMK PAB II Shintis) //laila azizah/Sumut Pos

AGEN rahasia sekelas CIA
biasanya menyembunyikan
identitasnya untuk alasan khusus,
seperti menjalankan misi rahasia.

Tugas mereka memang menyamar untuk menangkap buron atau mengungkap kasus kejahatan. Nah, ternyata nggak cuma agen rahasia kayak CIA lho yang menyembunyikan identitas.

Manusia biasa kayak sobat Xpresi (sobeX) juga pernah dengan sengaja menyembunyikan identitas (20 persen). Meski sebagian besar dari sobeX mengaku nggak terlalu suka ngumpetin identitas (80 persen).

Memang sih, nggak semua identitas yang diumpetin. Kali ini yang disembunyikan adalah tanggal ultah. SobeX main petak umpet tanggal lahir dengan berbagai cara.

Antara lain, bohong kalau ditanya (48 persen) dan nggak nulis tanggal ultah di situs pertemanan (25,5 persen). Yang terakhir, dengan jurus diam seribu bahasa (49,0 persen)  kalau ditanya soal tanggal lahir. Hmm.. aneh juga, ya. Bukannya kita justru pengin hari ultah itu dirayakan oleh teman-teman?

Trus, cara lain dengan nggak nulis tanggal lahir di pertemanan FB (20 persen) dan jurus diam seribu bahasa kalau ditanya tanggal lahir (32 persen). Olala….Ternyata, mereka menyembunyikan identitas supaya nggak dikerjain (44 persen) dan nggak dimintai traktiran (12 persen). Dan, yang terakhir adalah pengin buat teman lain penasaran (44 persen).

Tapi tahu nggak, kalau sepandai apa pun kita yimpan ikan, baunya tercium juga. Atau sepandai-pandainya bangau melompat, pasti jadi kecap juga (hahaha, nggak nyambung). Maksudnya, meski sobeX udah berusaha keras ngumpetin tanggal ultahnya, akhirnya terbongkar juga. Biasanya sih, ketahuan gara-gara sobeX majang tanggal ultah di Facebook (FB)! Arrghh…. pastinya kesal kan…

Yuk, coba kita tanya sama sobeX kita, Yoseva Deang Saulina Paradoran, siswi SMK BM Dharma Bakti Medan ini. Doski termasuk salah satu orang yang sembunyikan tanggal lahirnya. “Tanggal lahirku hanya teman-teman terdekat aja yang tahu. Coz, aku takut juga sih kalau semua teman-teman tahu ultahku, pasti pada ngerjain aku semua. Apalagi teman-temanku pada jahil semua. Emang seru sih kalau dikerjain pas ultah karena bisa jadi kenangan indah. Tapi kalau pas udah rapi dan wangi, trus diceploki telur ayam, jadi berabe kan? Terpaksa deh dibasuh mandi pakai kembang tujuh rupa, hehehehe,” ujarnya.

Begitu juga Putrika Indriani Br Ginting, dari sekolah yang sama. Doski juga nggak mau semua teman sekelasnya tahu ultahnya. “Wah, kalau semua teman sekelasku tahu aku lagi ultah, bakalan berabe donk. Pasti teman-temanku minta traktir makan. Tumpur donk. Bukannya pelit, tapi pas nggak ada duit kan malu diminta traktirin sama mereka. Memang sih, kalau teman ingat ultah kita, berarti teman kita peduli dan sayang sama kita. Tapi nggak enaknya, ya jadi bahan jahilan plus minta traktiran sama mereka,” kata dia. (ila)

Kenapa Harus Diberi Selamat?

“Kemarin saya berulang tahun. Ada ucapan selamat lewat facebook, telepon, emai, maupun Short Message Service (SMS).” Begitulah curhatan salah satu teman kita.

Trus, ada kado. Ada teman-teman yang datang ke rumah, lalu nyanyi happy birthday to you, tiup lilin, dan potong kue.

Kita tidak tahu dari mana tradisi merayakan hari ulang tahun itu berasal, bangsa mana yang memulai, siapa yang mencetuskan. Pasti, tradisi ini sudah lama sekali.

Kakek buyut kita pernah merayakan ulang tahun dengan mengabadikan dalam moment foto-foto. Yang membuat kita tidak mengerti, dan tidak pernah bisa mengerti, kenapa orang sampai perlu merayakan ulang tahun?
Atau, kenapa kalau seseorang itu berulang tahun kok pakai diselamatin segala? Toh ulang tahun bukan sebuah prestasi. Alamiah saja ‘kan. Dan pula apa bedanya hari ulang tahun dengan hari-hari lainnya?!

Lebih aneh lagi ucapan seperti ini, “selamat panjang umur, ya!” Loh, ulang tahun kok panjang umur? Bukannya justru malah makin pendek umur? Ulang tahun adalah tanda, bahwa jatah hidup kita di dunia makin singkat.
Jadi, sesungguhnya ulang tahun lebih merupakan peringatan, bahwa hidup kita di dunia ini makin terbatas. Maka, marilah kita pergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya.

Jangan berleha-leha atau lalai, sebab cepat atau lambat, pasti akan ada tiba juga saatnya ketika Tuhan memanggil kita! Mungkin ada di antara kita yang seumur-umur belum pernah merayakan ulang tahun dengan pesta.
Apalagi kalau melihat ada teman yang ulang tahunnya dipestain, rasanya kepengen gitu. Tetapi tidak bisa. Lha, mau merayakan ulang tahun bagaimana, untuk makan sehari-hari saja sudah susah.

Setelah dewasa, untuk merayakan ultah sederhana, tidak di hotel atau restoran berbintang, mungkin akan lebih mengerti arti perayaan ulang tahun itu sendiri sebagai ungkapan rasa bersyukur.  Ulang tahun adalah moment untuk merenung sejenak mengambil jarak dari rutinitas. Karena itu, rasanya ada yang lebih senang menyepi dan sendiri, daripada ramai-ramai dengan pesta.

Bahkan bila mungkin, ada juga yang ingin pergi ke puncak gunung atau ke tepi lautan atau ke tengah hamparan sawah, sekadar untuk merenungkan arti kehidupan yang sudah dijalani.
Ulang tahun adalah saat untuk mengevaluasi diri. Sudahkah hidup kita berarti? Sekecil apa pun buat dunia ini, minimal melakukan hal yang terbaik. (ila)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar