Diwarnai Keributan Suporter dan Tanpa Target
09:43, 21/01/2011Dari Launching Kesebelasan Bintang Medan
Peluncuran skuad Bintang Medan 2011 yang akan berlaga di Liga Primer Indonesia, digelar di Lapangan Merdeka Kamis (20/1). Launching digelar sederhana, tapi cukup ramai. Sayang sekali, Bintang Medan belum berani berbicara target di kompetisi yang diharamkan PSSI itu.
Perkenalan Bintang Medan ke masyarakat dimulai dengan arak-arakan di jalan dengan menggunakan transportasi unik bernama odong-odong. Seluruh pemain termasuk pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner (Jerman) dan asistennya Robert Roloefsen (Belanda) turut ikut naik odong-odong. Termasuk duo legiun impor Bintang Medan, Amin Kamoun (Tunisia) dan Cosmin Vancea (Rumania) turut naik odong-odong.
Selanjutnya para pemain diperkenalkan di Lapangan Merdeka. Satu persatu pemain Bintang Medan diperkenalkan ke publik lengkap dengan kostum yang bertuliskan nama dan nomor punggungnya. CEO Bintang Medan, Dityo Pramono, mengharapkan kehadiran Bintang Medan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Medan. “Terutama untuk kelompok suporter kita harapkan mendukung perjuangan Bintang Medan di LPI,” ujarnya.
Senada dengan Dityo, Pelatih Bintang Medan, Michael Feichtebeiner berjanji akan menampilkan permainan yang enak ditonton kepada masyarakat Medan. “Kita belum menargetkan prestasi, karena persiapan kita juga minim. Tapi kita akan berusaha memberikan penampilan maksimal dan tentu saja berusaha untuk menang. Tentunya kita butuh dukungan dari suporter,” tukas pelatih berkebangsaan Jerman itu.
Vice President LPI Sumatera dan Aceh, Avian Tumengkol berharap LPI di Medan dan zona sumatera lainnya dapat berlangsung sukses. “Kita akan berusaha mensukseskan penyelenggaraan LPI di Sumatera khususnya Medan. Bintang Medan dan Medan Chief diharapkan menciptakan kompetisi yang sehat,” tukasnya. Dua kelompok suporter PSMS, SMeCK Hooligan dan PSMS Medan Fans Club (PMFC) turut hadir. Sayangnya kedua kelompok fans malah baku hantam di tengah acara. Beruntung polisi sigap antisipasi keributan lebih parah. Tapi aksi itu cukup mencoreng wajah LPI. (ful)