Master Plan Ekonomi Terbit Februari
11:24, 31/12/2010BOGOR-Pemerintah tengah menyusun rencana induk untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7-8 persen dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang. Master plan tersebut diharapkan melengkapi dokumen perencanaan lain seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), jangka menengah (RPJMN), dan perencanaan tahunan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan hal tersebut dalam rapat kerja terbatas bidang ekonomi di Istana Bogor, kemarin. Rapat yang berlangsung dari pagi hingga tadi malam dihadiri oleh tiga menteri koordinator serta menteri-menteri bidang ekonomi. Gubernur Bank Indonesia juga turut serta dalam rapat tersebut.
“Yang ingin kita susun sesungguhnya satu rencana yang lebih konkret, begitu. Agendanya jelas, sasaran jelas, tag line-nya jelas, siapa berbuat apa jelas,” kata SBY. Master plan bidang perekonomian tersebut akan diterbitkan dalam bentuk peraturan presiden (perpres) paling lambat Februari mendatang.
Presiden mengingatkan, dalam lima tahun mendatang pemerintah menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga USD 1 triliun atau sekitar Rp9.000 triliunan. Saat ini PDB Indonesia berkisar di angka Rp6.200 triliun.
SBY mengatakan, kebutuhan akan sebuah rencana induk yang jelas di bidang perekonomian menjadi penting terutama setelah belajar dari negara-negara lain. Presiden mencontohkan Tiongkok yang memiliki model kawasan ekonomi khusus yang dikembangkan sejak era mendiang Deng Xiaoping pada 1978. Sejak itu, Tiongkok tumbuh menjadi raksasa ekonomi dunia.(sof/jpnn)