Balita Dua Tahun Digerogoti HIV/AIDS

10:53, 06/01/2011
Balita Dua Tahun Digerogoti HIV/AIDS
DIRAWAT: Pasien BAN, bocah dua tahun penderita HIV/AIDS dirawat di RSU Pirngadi Medan, Rabu (5/1).//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Ayah Meninggal, Ibu Sekarat

MEDAN-Nasib BAN (2) benar-benar tidak beruntung. Balita penderita HIV/AIDS positif itu harus menahan sakit yang mematikan itu. Tubuhnya yang ringkih dengan berat badan hanya 4,5 Kg terkulai lemah di ruang perawatan anak Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan.

Ayahnya BON sudah meninggal 27 November 2009 silam akibat HIV/AIDS. Sementara ibunya SUS juga dalam keadaan sakit, menderita sakit yang menyerang kekebalan tubuh itu. SUS kini ’menyepi’ di Desa Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan Deli Serdang.

Bangga dilarikan M br B (55) neneknya yang mengasuhnya ke rumah sakit itu, Kamis 30 Desember, dalam kondisi kritis. Itu kali kedua bocah itu dibawa ke rumah sakit tersebut. Sebelumnya, Senin, 29 November 2010, Bangga sudah dirawat di sana. Tetapi karena alasan biaya, M br B membawanya kembali untuk dirawat di rumahnya di Jalan Turi Gang Inpres, Medan.

“Bangga saat ini saya yang asuh. Ibunya di luar kota, bapaknya sudah meninggal,” ujar nenek Bangga yang juga ibu Suriati Simaremare.

M br Bagariang mengaku tidak mengetahui penyebab kematian anaknya, Borkat Nainggolan dan penyakit yang diderita putrinya. “Tidak tahu kali karena apa, tetapi kata dokter yang merawat Borkat, karena paru-paru basah,” tuturnya. Wanita itu juga hanya tahu Bangga sakit karena permasalahan gizi. “Yang saya tahu gizi buruk,” ucapnya Bangga di RSU Pirngadi kemarin.

Sejurus kemudian, ia menggendong Bangga. Bocah itu hanya bisa menanggis menahan sakit dengan tangan diinfus. Badannya lemas, sesekali batuk berkepanjangan. Kondisi tubuhnya terlihat kurus seperti anak gizi buruk.
Nenek Bangga setia merawat dan menjaga selama 24 jam di rumah sakit.

Wanita tua itu kemudian meletakkan kembali Bangga yang masih menangis di tempat tidur rumah sakit. Tatapannya prihatin ke arah Bangga yang sedang berbaring, sementara matanya terlihat berkaca-kaca.

Bangga dirawat satu ruangan dengan anak-anak yang lain. Tidak diisolasi sebagaimana lazimnya ruang perawatan penderita HIV/AIDS positif.

Humas RSU Pirngadi, Edison Medan mengatakan, Desember lalu darah Bangga pernah diperiksa, ternyata positif terjangkit HIV/AIDS. “Bulan kemaren Bangga pernah dirawat kemudian neneknya meminta pulang dan sekarang bangga dibawa kembali kerumah sakit. Kita berupaya semaksimal mungkin merawatnya di sini,” kata Edison.
Menurut catatan medis di RSU Pirngadi, Borkat Nainggolan dan Suriati Simaremare pernah konseling ke rumah sakit itu dan keduanya positif mengidap HIV/AIDS. Berdasarkan data itu, besar kemungkinan Bangga tertular penyakit mematikan itu dari kedua orangtuanya tersebut. (mag-7)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar