Penguatan Rupiah Hambat Ekspor RI
10:27, 27/04/2010Nilai tukar rupiah yang semakin menguat belakangan ini berpotensi menghambat penjualan barang-barang lndonesia di luar negeri.
Hal tersebut juga akan berpengaruh pada pencapaian target pertumbuhan dalam negeri. “Kalau kurs kuat kita menjual barang-barang ke luar negeri mahal. Padahal barang kita juga bersaing dengan negara lain,” ujar Sekretaris Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan/Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Syahrial Loetan di kantornya, Senin (26/4).
Ia mengatakan, menguatnya rupiah tidak terlepas dari modal asing yang masuk ke dalam negeri. Para investor yang sebelumnya melirik Amerika dan Eropa kini lebih memilih pasar di Asia karena lebih menguntungkan.
“Amerika kan masih bergejolak, begitu pula Eropa yang belum terlepas dari krisis. Selain itu Indonesia juga mendapat limpahan dana dari krisis Thailand,” ujarnya.
Menurutnya, derasnya uang yang masuk apakah itu dalam bentuk hot money atau bukan akan sulit untuk dibatasi.
Pasalnya, para investor akan mencari tempat yang aman dan menguntungkan untuk menyimpan uangnya. “Mereka mencari yang bisa memperoleh keuntungan lebih besar,” tukasnya.
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Senin (26/4) pagi sempat menembus angka 9.000 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini menguat 19 poin menjadi 8.991 – 9.000 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu 9.010-9.025.
Beberapa pihak mengkhawatirkan dapat mengganggu kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan sehingga menahan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. (net/jpnn)
