Medan-Bisnis waralaba di Medan ternyata belum banyak mengantongi Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba (STPUW) sesuai PP No 42 tahun 2007 tentang waralaba. Padahal, tahun 2011 semua usaha waralaba wajib memiliki STPUW.

“Tahun 2011 memang diwajibkan semua usaha waralaba atau franchise harus memiliki STPUW,” ujar Jun Chai dari Chow and Associates Law Firm saat menyampaikan materi Franchise Suatu Kajian Hukum di sela-sela sosialisasi Franchising & Licensing Asia 2010, Exhibition & Conference, Selasa (12/10) di Arya Duta.

Dijelaskan Jun Chai, STPUW sangat menguntungkan baik dari pemerintah maupun dari pengusaha sendiri. Sebab, adanya STPUW, usaha waralaba itu sudah harus menguntungkan. Selain itu, usaha tersebut juga memiliki prospectus serta Standar Operational Procedur (SOP) yang jelas, yaitu memuat data-data tentang konsep, biaya investasi, perhitungan rugi-laba dan persyaratan lainnya. “Namun, banyak pengusaha yang belum memahami pentingnya STPUW dan belum paham pentingnya memiliki hak paten terhadap merek mereka,” sebut Jun Chai.

Padahal, saat ini perkembangan usaha franchise di Indonesia sudah tumbuh begitu pesat. Berdasarkan data dari Directory Franchise Indonesia tahun 2007 disebutkan saat ini franchise lokal berkembang hingga 360 merek produk. Di mana tedapat 9.000 outlet, baik sebagai franchise ataupun company owned.

Pakar Marketing Nasional, Sian Yet, SE menyebutkan pesatnya pertumbuhan franchise karena mudahnya melakukan usaha waralaba. Begitupun, tentunya tak mudah untuk memilih franchise yang baik dan menguntungkan. Apalagi, franchise internasional. “Untuk itu perlu digelar pertemuan langsung antara calon pengusaha waralaba dengan pemilik usaha tersebut. Pada 21-23 Oktober ini akan digelar pertemuan franchise terbesar di Asia digelar di Marina Bay Sands Singapura. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi pasar apa saja franchise internasional yang mau dibeli,” ujar Rudy Wijaya, Director Absolute Franchise Consulting. (ila)