Sulap Cedera, Bengkak Hilang dalam Tiga Hari
10:37, 29/12/2010Mathias Ibo, Fisioterapis Pertama di Timnas Indonesia
Selama ini, timnas sepak bola Indonesia hanya mengandalkan dokter tim dan tukang pijat (masseur) untuk membantu para pemain yang cedera. Mulai tahun ini, timnas punya posisi baru yang sebelumnya belum ada, yaitu fisioterapis. Orang pertama yang dipercaya Badan Tim Nasional (BTN) menjadi fisioterapis adalah Mathias Ibo. Siapa dia?
Mathias Ibo merupakan lelaki blasteran Dayak (Indonesia) dan Swiss yang lahir di Malang, Jatim, pada 6 Desember 1978. Lulusan jurusan sport physiotherapists Universitas Thim Van Der Laan, Utrecht, Belanda, tersebut dipinang ketua BTN saat itu, Iman Arif, ketika pulang kampung untuk mengunjungi keluarga di Malang beberapa waktu lalu.
“Ada perbedaan yang jelas antara tugas dokter tim dan fisioterapis,” tutur Mathias saat ditemui Jawa Pos baru-baru ini. “Tugas saya adalah mendiagnosis cedera para pemain. Setelah itu, (saya) membuat program penyembuhan. Saya harus susun program latihan seperti apa sehingga pemain yang cedera cepat pulih. Tapi, jika ada pemain yang demam, diare, atau sakit lain, itu bagian dokter,” papar dia.
Lulusan SMAK St Albertus (Dempo), Malang, tersebut menuturkan bahwa klub-klub sepak bola profesional di Eropa sudah pasti punya fisioterapis, selain dokter tim. “Dari informasi beberapa kawan, (fisioterapis) itu belum ada di klub-klub Indonesia,” ujar lelaki yang pernah menimba ilmu di Belfast Bible College, Irlandia Utara, Inggris Raya, tersebut.
Mathias menceritakan bergabung dengan timnas Indonesia secara tidak sengaja. Hal itu berawal dari pertemuan dia dengan Iman (mantan ketua BTN yang kini digeser menjadi deputi bidang teknik BTN) dalam sebuah acara di Malang.
Saat itu keduanya terlibat dalam pembicaraan secara intensif seputar fisioterapis yang sudah lazim di dunia persepakbolaan Eropa. “Oleh Pak Iman Arif, saya kemudian diminta menjadi fisioterapis timnas. Pak Iman sangat concern dalam hal-hal yang berhubungan dengan sport science,” tutur Mathias. Banyak hal baru yang dikenalkan oleh suami Marita de Jong itu dalam menangani para pemain yang cedera.
Misalnya, dia memberikan easy taping berwarna-warni yang ditempelkan pada bagian tubuh pemain yang mengalami cedera. “Easy taping sudah sangat lumrah digunakan di Eropa. Itu bukan terapi, tapi bila ditempel itu bengkak tiga hari hilang,” katanya. (dwi/jpnn)