Menang tapi Pahit
11:05, 30/12/2010JAKARTA-Indonesia harus menerima kenyataan pahit. Meski menang 2-1 (0-0) atas Malaysia di leg kedua babak final Piala AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tadi malam (29/12), Pasukan Garuda, julukan timnas Indonesia, gagal menjadi juara.
Malaysia berhak menjadi juara karena di leg pertama di Stadion Bukit Jalil pada Minggu (26/12), Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, itu menang 3-0. Malaysia merengkuh gelar juara dengan keunggulan agregat 4-2.
Pelatih Indonesia Alfred Riedl mengucapkan selamat kepada Malaysia yang menjadi juara Piala AFF 2010. “Selamat kepada Malaysia. Tapi, sebetulnya tim yang lebih baik (Indonesia) kalah di laga final ini,” kata Riedl.
Menurut dia, tadi malam tim besutannya tampil luar biasa. Namun, keberuntungan tidak berpihak kepada timnas Merah Putih.
“Kami kurang beruntung. Di babak pertama, tim mendapat peluang mencetak gol lima sampai enam kali,” lanjutnya.
Menurut Riedl, penampilan timnya pada 45 menit pertama adalah yang terbaik selama mengikuti Piala AFF 2010. “Di babak kedua, tim juga menunjukkan karakter hebat. Meski tertinggal pemain, tidak kehilangan semangat dan bisa membalikkan keadaan menjadi 2-1,” bebernya.
Setelah menuntaskan perjuangan di ajang di Piala AFF 2010, Riedl mengucapkan banyak terima kasih kepada duo leader tim, Firman Utina dan Bambang Pamungkas, yang tadi malam turut hadir dalam sesi jumpa pers.
“Terima kasih kepada team leader, juga seluruh pemain. Terima kasih juga untuk komitmen dan disiplin semua staf. Saya juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada masyarakat Indonesia yang sudah luar biasa dalam memberikan dukungan. Suporter di sini amazing. Kita main sangat bagus di turnamen ini meski gagal menang,” papar Reidl.
Bambang, yang juga mewakili pemain lain, mengatakan bahwa Indonesia kurang beruntung sehingga gagal menjadi juara. Termasuk, dalam eksekusi penalti yang tidak masuk dan begitu banyak peluang yang tidak bisa diselesaikan.
“Begitulah sepak bola. Tidak ada yang salah dalam tim ini. Kita menang, tapi tidak jadi juara. Selamat buat Malaysia,” ucap Bambang.
Posisi Riedl Aman
Meski Indonesia gagal menjadi juara Piala AFF 2010, posisi pelatih Alfred Riedl dipastikan aman. Pelatih asal Austria itu akan dipertahankan hingga kontraknya usai pada pertengahan 2012.
Kepastian itu disampaikan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid setelah Indonesia gagal meraih gelar juara tadi malam. Dia mengatakan bahwa posisi Riedl tidak akan diutak-atik.
“Kenapa dengan Riedl? Dia pasti akan kami pertahankan,” ujar Nurdin.
Sebelum Piala AFF digelar, sempat beredar rumor bahwa kontrak Riedl akan diputus di tengah jalan jika gagal mengantarkan Firman Utina dkk menjadi juara Piala AFF.
Sejak dating ke Indonesia, Riedl menyataan tidak berani menjanjikan bisa mempersembahkan gelar juara. Mantan pemain dan pelatih timnas Austria itu hanya berjanji membawa skuad Merah Putih melaju ke final Piala AFF 2010. Janji tersebut pun sudah dia buktikan.
Dihubungi terpisah, Riedl menjawab dengan santai. Pelatih yang pada 2007 membawa Vietnam ke babak delapan besar Piala Asia itu mengatakan santai dalam menjalankan tugas.
“Saya tidak pernah memikirkan masalah itu. Saya masih punya sisa kontrak 16 bulan dan akan fokus menjalankannya,” kata Riedl. “Namun, saya hanyalah seorang ’karyawan’ di sini. Nasib saya bergantung bos. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Yang jelas, saya profesional dan akan menjalankan tugas sebagus-bagusnya,” beber dia.
Setelah membawa Indonesia ke babak puncak Piala AFF, tugas lain sudah menanti Riedl. Pada 4 Januari mendatang pelatih yang jarang tersenyum itu mulai menyeleksi pemain untuk membentuk timnas U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2011.
Saat ini Badan Tim Nasional (BTN) sudah mengantongi 74 nama pemain muda yang akan diseleksi. (ali/c2/c10/diq/jpnn)