Dapat Satu Poin, Lae
10:18, 26/01/2011Pro Titan Dipecundangi PSSB
LHOKSEUMAWE- PSMS Medan berhasil meraih satu poin setelah bermain imbang 0-0 melawan PSLS Lhokseumawe, di Lapangan Tunas Bangsa Lhokseumawe, kemarin (25/1).
Di awal laga, PSMS sempat meraih peluang. Duet striker Gaston Castano dan pemain muda Rinaldo cukup sukses menggedor pertahanan lawan. Di menit pertama, tendangan bebas Jose Sebastian disambung sepakan Rinaldo. Tapi tendangannya masih lemah hingga bisa diamankan penjaga gawang lawan. Permainan kasar tim tuan rumah menyebabkan dua pemainnya Ervin dan Masdar harus diganjar kartu kuning wasit Ginanjar Rahman Latif asal Bandung. Kedudukan imbang tidak berubah hingga turun minum.
Di babak kedua, PSMS mencoba meningkatkan serangan. Sementara tim lawan yang tampak mulai letih harus berjibaku mengamankan wilayahnya. Perlakuan kasar terhadap PSMS beberapa kali terjadi. Pertandingan sempat dihentikan sejenak menit 65 ketika terjadi ketegangan antara Rahmad dan striker lawan Nurcholis Majid. Nurcholis yang tidak senang ditekel bek PSMS itu spontan mendatangi dan mendorong Rahmad. Ketegangan akhirnya mereda.
Kendati berakhir seri, Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa mengaku raihan satu poin sudah bagus. “Harapan awal tentu saja bisa raih poin penuh. Tapi saya rasa hasil seri di dua pertandingan juga sudah cukup baik. PSMS sudah tampil maksimal, tim lawan juga bagus,” kata Benny.
“Kita masih ada waktu untuk membenahi tim dan meraih kemenangan selanjutnya,” sambung Benny.
Pelatih PSMS, Suharto juga menyebutkan hasil seri yang diraih sudah maksimal. “Kita sudah main bagus. Tapi tim yang lawan PSMS juga main lebih bersemangat dari biasanya. Jadi hasil imbang ini sudah lumayanlah,” katanya.
Pelatih PSLS Imran Juned mengaku, tidak menyangka kondisi tidak menentu yang melanda tim berjuluk
Laskar Pase tetap membuat anak asuhannya tampil maksimal. “Saya bersyukur dengan hasil ini. Sebenarnya kami ada masalah, Stamina tim kami melorot karena tidak pernah latihan. Bisa dibilang menghadapi PSMS kami kurang persiapan. Tapi saya tidak menyangka anak-anak bisa main bagus,” sebut Imran.
Menurutnya penampilan PSMS cukup baik dengan menerapkan permainan dari kaki ke kaki. “Mungkin karena kami tuan rumah saja bisa menahan imbang lawan, kalau pertandingan di Medan, mungkin lain ceritanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Pro Titan pulang dengan tangan hampa setelah ditekuk oleh tim tuan rumah PSSB Bireuen dengan 1-0 di Stadion Cot Gapu Bireuen, Selasa (25/5). Gol Laskar Juang, julukan PSSB Bireuen, diciptakan oleh Raja David menit ke-47. Dengan hasil tersebut Kuda Pegasus, julukan Pro Titan semakin terbenam di papan bawah klasemen sementara.
Sejak menit-menit awal, Pro Titan sebenarnya terus menggempur pertahanan PSSB, namun tak satupun membuahkan gol. Beberapa peluang emas yang diperoleh Tambun Naibaho dan Ghozali Muharam, tidak mampu membobol gawang tim tuan rumah yang dikawal Didik Wisnu. Hingga babak pertama usai kedudukan bertahan tanpa gol.
Dua menit setelah turun minum PSSB Bireuen berhasil menjebol gawang Pro Titan yang dijaga Mukti Ali Raja. Gol tersebut berkat kerjasama Mahdi Sulaiman yang memberi umpan lambung kepada Raja David yang berada pada posisi tak terkawal di dalam kotak penalti. Gol tunggal itu disambut antusias 1.500 penonton yang menyaksikan pertandingan melalui tribun terbuka dan tribun tertutup.
Asisten Pelatih Teknik Pro Titan, Yahya Broer tak kuasa menahan kecewanya dengan hasil tersebut. Yahya menilai timnya dikerjai wasit. “Padahal kita sempat mencetak satu gol. Tetapi wasit anggap gol tersebut tidak sah karena ada pemain yang dianggap hands ball. Banyak keputusan wasit yang memihak kepada tuan rumah,” ujarnya. (ful/uma/msi/bah/jpnn)