Pemko Tunjuk Indomaret Kelola Titi Gantung

10:14, 02/02/2011

BALAIKOTA- Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Medan menjadikan kawasan Titi Gantung menjadi pusat penjualan aksesoris hingga kini belum terealisasi. Bahkan, kawasan Titi Gantung ini terkesan masih dibiarkan terbengkalai.
Saat hal ini ditanyakan ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri, dia menyatakan, saat ini Pemko Medan telah melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan pihak ketiga yakni, Indomaret. Penunjukkan Indomaret sebagai pihak ketiga pun, tidak terlepas dari sebuah “kejadian”. Dimana seharusnya pihak ketiga yang akan menandatangani MoU tersebut bukanlah Indomaret, tapi perusahaan lain.

“Pihak ketiga yang kita ajak bekerjasama menangani hal ini batal tanpa sebab. Maka dari itu, Pemko Medan menunjuk Indomaret. Dan kita sudah sepakat untuk menata kota ini. Namun, ini masih kesepakatan dulu, belum nota persetujuannya atau Memorandum Of Agreement (MoA),” kata Syaiful Bahri lagi.

Ditambahkannya, dalam MoU tersebut, pihak Indomaret mengajukan beberapa poin. “Memang mereka sudah ajukan, tidak usah saya bilang apa saja yang ingin mereka dapat dan dilakukannya. Yang jelas sampai saat masih kami bahas dulu karena belum  kami terima sepenuhnya,” tambahnya.

Lebih lanjut Syaiful mengungkapkan, selain belum adanya nota persetujuan, lokasi Titi Gantung juga masih aset Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Itu artinya, kawasan tersebut bukan aset Pemko Medan.
“Titi Gantung itu masih aset PJKA. Diserahkan dulu kepada pemko baru dimulai penataannya. Jadi, kalau kita langsung mengerjakannya, maka salah lah kita,” tegasnya.

Dijelaskannya lagi, begitu diserahkan pemko akan memperbaiki kawasan itu untuk dijadikan pusat penjualanan aksesoris dengan sistem outlet buka tutup. Titi Gantung akan dibenahi, agar semakin kuat menampung outlet, pembeli dan pedagang yang beraktifitas. Dan dijamin, renovasi yang nantinya akan dilakukan dipastikan tidak akan merusak atau menghilangkan bangunan asli yang memiliki sejarah tersebut. Sehingga nantinya kawasan itu tetap dilestarikan.

“Titi itu juga akan dibenahi agar semakin kuat. Kapan dimulai belum pasti. Diharapkan secepatnya,” tuturnya.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Medan Rismaria Hutabarat mengatakan, pihaknya berupaya agar kawasan itu mulai beroperasi Februari ini. Sebab, harus dikoordinasikan dengan dinas terkait seperti, Dishub, Disperindag dan lainnya. “Kami usahakan bulan ini. Saat ini sedang dikoordinasikan dengan dinas terkait,” tandasnya.(ari)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar