ADIPURA: Sejak lima tahun Kota Medan tidak pernah meraih Piala Adipura, Pemko Medan diminta lebih giat lagi membersihkan kota.//file/sumut pos

MEDAN- Setelah berpeluh-peluh meraih adipura tingkat Kota Metropolitan, Kota Medan hanya mampu mengumpulkan nilai rata-rata 62,81. Demikian hasil penilaian Adipura Tahun 2011 untuk tim pantau I yang dilakukan Tim Penilaian Pusat 13-17 Oktober 2010 lalu.  Sistem penilaiannya terfokus pada masalah kebersihan ini.
Kepala BLH Kota Medan Purnama Dewi mengatakan, selama ini kerja kita semua untuk kebersihan Kota Medan masih belum mendapatkan rata-rata nilai minimal untuk meraih Adipura. Nilai yang didapatlkan hanya 62,81, padahal nilai minimal untuk mendapatkan adi pura rata-rata minimal 73.

“Jadi, Pemko Medan harus bekerja keras memperbaikinya, diantaranya dengan peningkatan penataan drainase, keadaan lingkungan, pengendalian pencemaran udara dan air serta penanganan kebersihan,” katanya dalam rapat dengan tim Adipura, Rabu (2/2) di Kantor Wali Kota Medan.

Purnama menyampaikan, dari hasil Tim Penilaian Adipura pusat, diketahui masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki misalnya masih adanya gulma-gulma di parit dan selokan, tempat-tempat sampah yang jumlahnya masih kurang serta perawatannya yang tidak baik.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri meminta para camat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, serta mengedepankan kepentingan masyarakat. Selain itu, para Camat terus bekerja dengan penuh inisiatif dan harus memperhatikan arahan-arahan Wali Kota.

“Kita harus bekerja untuk kepentingan masyarakat, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, harus berupaya untuk pelaksanaan program kebersihan , ada atau tidak  adanya program penilaian Adipura tetap berupaya lakukan penataan kebersihan lingkungan,” pintanya.

Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin menekankan, setiap SKPD harus memahami tupoksinya. Selanjutnya, penataan kebersihan bukan hanya sekedar  memperoleh piala Adipura, melainkan dengan kebersihan dan tata kelola lingkungan yang baik akan mendapatkan penilaian yang baik puila dari pusat, tapi yang utama apresiasi masyarakat yang menunjukkan ke arah kepuasan.

“Jadi bukan  kita melulu turun ke lapangan untuk laksanaan program penataan kebersihan, harus berupaya meningkatkan peran serta  masyarakat, seperti memberi pengertian pentingnya jaga kebersihan, karena dengan penataan lingkungan dan kebersihan yang baik, akan mengurangi berbagai sumber penyakit,” tuturnya. (ari)