Ibu Bayi Kembar Siam Tertahan di RS

10:40, 03/02/2011
Ibu Bayi Kembar Siam Tertahan di RS
KEMBAR SIAM: Bayi kembar siam dempet dada dirawat di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, kemarin.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Tak Sanggup Bayar Biaya Persalinan

MEDAN- Kondisi Elfrida boru Naibaho, ibu bayi kembar siam dempet dada atau Thoraco Phagus Conjoined Twin sudah pulih. Namun, meski kondisinya sudah pulih, Elfrida belum bisa pulang karena mereka belum melunasi biaya persalinan yang mencapai Rp3,8 juta.

Saat wartawan koran ini menjunguk Elfrida di Kamar Melati RS Imelda Medan, Selasa (2/2) siang pukul 12.30 WIB, wajahnya terlihat segar dan sudah mampu duduk di kursi plastik warna merah yang ada di kamar tersebut.
“Sebenarnya saya sudah bisa pulang, tapi pihak rumah sakit belum memperbolehkan saya pulang karena kami belum mampu membayar biaya persalinan. Perawat rumah sakit meminta kami segera membayar biaya bersalin,” katanya kepada wartawan koran ini.

Dia mengaku resah jika mengingat biaya rumah sakit yang harus dibayar. “Belum lagi terbayang kondisi anak-anak saya di Rumah Sakit Adam Malik. Sampai sekarang saya belum diizinkan dokter untuk melihat anak saya, karena doktor takut saya ngedrop,” ungkapnya.

Untuk membayar biaya persainan itu, kata Elfrida, suaminya, Daniel, harus mondar-mandir mengurus surat agar saya bisa keluar dari rumah sakit ini. “Kemarin, saat saya dirujuk bidan ke rumah sakit ini kami hanya melampirkan Jamkesda Deli serdang yang menurut suami saya lagi diurus, sehingga kami diterima di rumah sakit ini,” ungkapnya lagi.

Disebutkannya, suami juga telah minta rujukkan dari Puskesmas agar mereka diberi keringan, namun hal itu ditolak pihak rumah sakit. “Suami saya juga meminta tolong ke kelurahan, tapi disuruh ke Kecamatan Labuhan Deli agar dirujuk ke Dinas Sosial untuk membantu biaya bersalin saya. Tapi sampai saat ini belum ada kejelasan,” bebernya sambil menghapus air matanya.

Karenanya, dia mengharapkan agar ada dermawan yang bersedia membantu biaya persalinannya, sehingga dia bisa pulang ke rumahnya.

Saat hal ini dikonfirmasi ke manajemen RSU Imelda melalui humasnya W Ritonga, mereka menyangkalnya. “Hanya masalah administrasi. Keluarga menyertakan Askin, tetapi yang disertakan itu Askin dari Deli Serdang, sementara rumah sakit kita berada di Medan,” ungkap W Ritonga.

Ritonga juga mengungkapkan, selama ini pihaknya tidak mengetahui kalau keluarga Elfrida tidak sanggup membayar biaya persalinan. Karena pihak keluarga Elfrida tidak ada sama sekali menyampaikan kepada pihak rumah sakit terkait hal itu. “Saya tahunya dari teman-teman wartawan. Kita dari manjemen rumah sakit akan memberikan solusi agar pasien bisa mencicil biaya bersalin. Yang mengherankan, kenapa pihak keluarga yang tidak mau melapor langsung atau jumpa kepada pihak manajemen RSU Imelda, kita akan memebantu pasien yang berobat di sini,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Camat Labuhan Deli Dedy Maswardy menjelaskan, pihaknya belum mengetahui ada warganya yang melahirkan kembar siam dan kesulitan biaya di rumah sakit. Meski demikian, pihaknya akan berkordinasi dengan aparat Desa Helvetia untuk menuntaskan permasalahan itu. “Memang untuk keluarga miskin ada bantuan pemerintah untuk biaya pengobatan, tetapi apakah warga tersebut masuk data base program pengobatan gartis dari pemerintah,” katanya.

Selanjutnya, bila warga itu tidak masuk program pemerintah pihak bakal mengupayahkanya. Namun demikian pihaknya akan berembuk dengan warga setempat untuk mencari solusi yang dialami warga itu.

Sementara itu, Kasubbag Humas Adam Malik Sairi M Saragih saat dikonfimasi mengungkapkan, kondisi bayi kembar siam saat ini kondisinya masih memberuk. “Kita merawat kedua kembar siam secara intensif karena jantung dan paru-parunya saling menyatuh sehingga mengganggu pernafasan si bayi,” ujarnya.

Disebutkannya, pihak RSU Adam Malik memberikan asupan cairan makanan dari infus. Hal ini dimaksudkan agar kondisi kedua bayi tersebut kondisinya membaik. “Kita akan selalu mengontrol setiap jam kondisi kedua bayi ini. Dengan kondisi yang memburuk, bagaimana kita dapat memeriksa kondisi organ tubuh yang menyatuh diposisi dua bayi ini,” ungkapnya. (mag-7/bat)


YM

 
PLN Bottom Bar