SIANTAR- Empat Fraksi DPRD Kota Pematangsiantar yakni Fraksi Kebangsaan, Fraksi PAN, Fraksi PDIP dan Peduli Karya Nurani walk out saat calon wali kota incumbent RE Siahaan menyampaikan visi dan misi. Aksi walk out terjadi karena RE Siahaan dinilai tidak layak menyampaikan visi dan misi karena tidak menghargai DPRD Kota Siantar sebagai lembaga wakil rakyat karena tidak menyampaikan Laporan Penyelenggaran Pemerintahan dan LKPJ selama menjabat.

“RE Siahaan seharusnya melaporkan LKPj dan LPP minimal 30 hari setelah DPRD menyampaikan batas masa jabatannya, bila memang ingin maju kembali pada periode kedua. Hal ini jelas diatur dalam PP No 49 Tahun 2008, tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,” kata EB Manurung kepada Metro Siantar (grup Sumut Pos), Senin (24/5) usai mengikuti sidang paripurna DPRD dengan agenda mendengarkan visi dan misi 10 pasang calon wali kota dan wakil wali kota.

“Kalau RE Siahaan memang tidak menghormati DPRD sebagai lembaga, mengapa kami harus mengormatinya. Ada aturan yang jelas mengatur walaupun memang sanksi tidak jelas, tetapi aturan harus dilaksanakan.” katanya.

Sepuluh pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang hadir, Mahrum Sipayung-Evra Sassky Damanik, RE Siahaan-Burhan Saragih, Poltak Sinaga-Jalel Saragih, Herowhin Sinaga-Hj Frida Damanik, dr Ria Telaumbanua-Suryatno, M Heriza Syahputra-Horas Silitonga, Hulman Sitorus- Koni Siregar, Margan Sibarani-Rupina Aruan, Frans Simarmata-Rokibah Hasibuan, dan Barkat Shah-Boundeth Damanik.(mag-14/smg)