Anak Pendiri UISU Minta Poldasu Turun Tangan

11:12, 26/05/2010

MEDAN-Anak pendiri Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Haris Bahrum Nasution didampingi Hj Sariani AS  meminta Kapoldasu mengambil langkah dalam  penyelesaian konflik di UISU. Langkah hukum harus segera diambil agar tidak menimbulkan kerugian lebih besar di kalangan mahasiswa.  “Kedatangan kami ingin menasehati Helmi supaya tidak terlalu jauh melangkah. Kami mau menyadarkan dia, bukan untuk mengeksekusi atau memecat pegawai dan dosen disana,’’kata Bahrum Nasution-anak alm H.Bahrum Jamil-saat menggelar konprensi pers dengan wartawan di Medan, Selasa (25/5).

Haris Bahrum saat itu juga didampingi sejumlah anak pendiri Yayasan UISU antara lain, H Zulfikri (anak alm Adenan Benawi), Syahwin (anak alm Sabarudin Ahmad), Rizal Fahmi Nasution (anak alm Abdul Manap) dan Hj Susi Chairunnisa (anak Hj Sariani AS) mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah mengundang Helmi Nasution untuk musyawarah secara kekeluargaan. Namun, tapi tidak ditanggapi.

Bahrum yang menjadi juru bicara menambahkan,  kedatangan para anak pendiri UISU dua hari sebelumnya bukan mau menyerbu. ‘’Kami mau bersilaturrahmi karena UISU kami anggap rumah keluarga dan kami tak mau UISU ini semakin hancur,’’jelas Bahrum.

Dijelaskan Bahrum, pihkanya juga sudah beberapa kali mengundang Helmi Nasution untuk musyawarah, namun Helmi tidak mau datang, sehingga dua hari lalu anak para pendiri UISU sepakat untuk datang atas nama pribadi/anak pendiri UISU. ‘

Sementara Ketua Bidang Hukum UISU H Syahrial AMS SH MHum mengatakan, tindakan atau kedatangan anak pendiri UISU tersebut atas pribadi-pribadi dan tidak ada kaitannya dengan institusi/lembaga Yayasan UISU pimpinan Hj Syariani dan Prof Usman Pelly.

Humas Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Al Munawwarah, Ahmad Riza, yang ditemui wartawan, Selasa (25/5) menegaskan, mereka tidak pernah menolak maupun melarang kedatangan Hj Sariani AS.

‘’Kita tidak menolak kedatangan mereka. Kampus ini milik umat jadi silahkan saja datang.Yang kita sesalkan kedatangan bawa mahasiswa dan preman,”tegas Riza.

Riza juga menuding bahwa bahwa kedatangan Hj Sariani juga dipolitisir hingga melapor ke Poldasu.”Kenapa mereka takut datang secara pribadi.

Silahkan saja masuk kalau mau islah kita terima,  kita sudah pernah tawarkan islah, tapi mereka yang tidak mau, katanya islah haram buat dia,” tegasnya. (rud)


YM

 
PLN Bottom Bar