Kembali ke American Style
10:29, 12/12/2010Tren Pohon Natal
Perayaan hari raya Natal masih beberapa pekan, namun geliat persiapan sudah terlihat. Berbagai kesiapan menyambut Natalpun dilakukan umat Kristiani.
Salah satunya persiapan Natal dengan menghadirkan pohon Natal di rumah. Tak ada yang mengetahui secara pasti sejak kapan pohon natal ini menjadi simbol peringatan hari raya kebesaran kaum Nasrani di seluruh dunia yang diperingati setiap 25 Desember ini. Tanpa kehadiran replika pohon cemara ini, rasanya peringatan tersebut seolah kurang lengkap.
Kehadiran pohon Natal ini sendiri terus mengalami perkembangan. Dari menggunakan pohon cemara asli berubah dengan menggunakan plastik dan sintesis. Begitu juga dari sisi bentuknya dari yang berbentuk prisma atau pun berbentuk bulat dengan daun berupa ijuk.
Seperti yang dapat dilihat di Nathan Shop Jalan S Parman No 25-27 Medan. Beberapa tipe terbaru terpajang siap memeriahkan perayaan Natal 2010 ini. Salah satunya adalah tipe American Style yang didatangkan dari Hongkong.
Mengusung konsep back to nature tipe ini menggunakan 80 persen materi asli dan hanya 20 persen menggunakan sintesis. Otomatis pohon natal ini menjadi lebih murah dari tipe sebelumnya. Tak heran tipe ini mendapat sambutan baik dari masyarakat.
“Dibanding tipe sebelumnya, American Style ini jauh lebih murah bisa dibilang setengah harga. Untuk ukuran tujuh feet atau 2,1 meter itu hanya Rp499.000. Sementara tipe sebelumnya yang menggunakan sintesis mencapai Rp1,5 juta. Harga tadi itu belum ditambah diskon lho,” jelas pemilik Nathan Shop, Natanael Lee SE, Rabu (8/12).
Tipe American Style ini memiliki jarak daun yang jarang dibanding tipe sintesis yang lebih rapat. Namun hal itu bukan lah tanpa makna. Dengan jarak yang demikian rupa memberi ruang yang luas untuk berkreatifitas dalam pemasangan aksesori. Begitu juga dengan bahagian ujung pohon yang tidak lagi bertahtakan hiasan salib atau bintang yang selama ini digunakan.
Dengan tipe ini aksesori yang digunakan bisa lebih banyak. Tidak lagi sebatas bola tapi diramaikan dengan boneka dan serat sintesis pengganti salju buatan. Aksesoris bola pun tidak lagi yang berukuran kecil tapi memberi ruang untuk pemasangan aksesori bola yang berukuran besar.
Untuk pengganti hiasan salib atau bintang, tipe ini sangat tepat menggunakan pita atau boneka. “Tahun ini tren pohon Natal kembali ke model klasik atau back to nature yaitu American Style. Jadi lebih banyak bermain di aksesori sehingga lebih homy dengan demikian suasananya lebih kekeluargaan. Karena pohon natal ini bukan sebegai pelengkap melainkan menyatukan sebuah keluarga di dalam kasih natal,” papar Nathanael.
Nathan Shop pun kian melengkapi koleksinya dengan menghadirkan pohon natal Natural Pine dimana 80 persen materinya menggunakan bahan yang alami dan 20 persen dari sintesis. Seperti bahagian batang yang menggunakan batang pohon cemara asli.
Begitu juga dengan daun pohon yang merupakan penggabungan bahan sintesis dan aslinya. Semua itu membuat pohon ini tidak memerlukan lagi penutup di bahagian kaki seperti pada pohon natal lainnya.
Tidak hanya itu, Natural Pine ini juga memiliki fungsi lain yang akan melengkapi perayaan Natal di rumah Anda. Selain penampilannya yang asri, Natural Pine ini bahkan memiliki fungsi lain yaitu memberikan aroma terapi.
Dengan keistimewaan yang dimiliki, harga Rp4 juta untuk ukuran 6 feet dan Rp5,5 juta untuk ukuran 7 feet tidak lah mahal. Apalagi pohon buatan perusahaan di Holland sejak 1926 ini digaransi selama sembilan tahun. Pohon ini pun menjadi satu-satunya tidak hanya di Kota Medan juga di Indonesia. Anda pun harus cepat pasalnya Natural Pine hanya tersisa empat unit. (jul)
—
Sesuaikan Karakter dengan Aksesorinya
Menghias pohon Natal dapat menambah kemeriahan perayaan Natal itu sendiri.
Untuk itu berikut ini Nathanael Lee SH sebagai pemiliki Nathan Shop memberikan tips dan trik untuk menghias pohon natal.
“Kita harus bisa menyesuaikan karakter ruangan dengan aksesoris di pohon natal. Dengan demikian kehadiran pohon natal bukan hanya sebagai pelengkap melainkan sebagai penjalin kekeluargaan,” tegas Nathanael.
Seperti yang disampaikan Nathanael, untuk ruangan bercorak minimalis aksesoris berwarna hitam-putih sangat tepat. Sementara untuk nuansa klasik disarankan aksesoris berwarna merah dan kuning.
Bagi ruangan bernuansa retro dirinya menyarankan untuk menggunakan aksesoris full collour. Sementara warna hijau dan emas dirangkai lagi dengan bunga sangat tepat untuk gaya natural.
“Setiap selesai menggunakan pohon natal hendaknya dicuci dahulu dan dikeringkan sebelum disimpan. Sehingga saat ingin menggunakan kembali tampilan pohon tetap segar. Beda dengan Natural Pine usahakan untuk tidak terkena air karena bisa menumbuhkan jamur,” ujarnya. (jul)
—
Hadirkan Aksesori Hand Made
Pohon Natal pun belum lah lengkap tanpa aksesori yang melengkapinya. Keunikan aksesori ini pun berpengaruh untuk menambah kemeriahan perayaan Natal bersama keluarga tercinta.
Untuk pilihan aksesori ini, Nathan Shop memberikan pilihan yang berbeda yang dikenal dengan hand made, dimana semua aksesori merupakan buatan tangan manusia. Tentu saja aksesori yang didatangkan dari Hongkong, Singapura, dan Filiphina ini memiliki keunikan tersendiri.
Ada juga kantung harapan dalam berbagai bentuk seperti kaos kaki, kantung Santa, juga kalender yang terdiri dari 24 tanggal. Masih ada serat sintesis pengganti salju buatan yang bersifat blowing in the dark. Serat ini juga menyerap cahaya sehingga dalam kondisi gelap memantulkan sinar pada pohon natal.
Di Nathan Shop ini kita juga dapat melihat pohon natal buatan tangan saudara dari Lombok yang terbuat dari rotan. Dibuat dalam empat tingkatan dengan bahagian tengah untuk tempat bohlam.
Dengan rongga-rongga yang dibuat, pancaran cahaya akan memberi nuansa yang berbeda di ruangan anda.
“Semua aksesori ini memang kita datangkan dari luar negeri hanya pohon natal dari rotan yang buatan Indonesia yaitu Lombok. Tahun ini kita berikan diskon dari lima sampai 20 persen untuk masing-masing item. Dengan demikian kebahagiaan Natal dapat dirasakan seluruh masyarakat,” kata Nathanael. (jul)