LTQ Al Arif, Wadah Baru Komunitas Pencinta Al Quran
10:26, 10/01/2011MEDAN SUNGGAL-Kota Medan kehadiran lembaga baru yang mengkhususkan diri untuk melahirkan para penghafal (hafidz) Al Quran. Lembaga tersebut adalah Lembaga Tahfidz Al-Quran (LTQ) Al-Arif yang berlokasi di Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih) II.
LTQ Al Arif secara resmi dilaunching oleh KH Abdul Aziz Abdul Rauf LC dari Jakarta, Sabtu malam (8/1) di Masjid Al Arif Komplek Tasbih II Medan. Acara launching juga diisi dengan ceramah “Semua Orang Bisa Meng hafal Al-Quran” oleh KH Abdul Aziz Abdul Rauf LC dan Qiyamullail Berjamaah membaca 2 Juz Al-Quran bersama 4 orang Hafidz (penghafal Al-Quran).
Acara yang berlangsung sampai Minggu pagi (9/1) tersebut diikuti sekitar 150 warga dari berbagai daerah di Kota Medan.
Ketua Panitia yang juga Ketua LTQ Al-Arif, Ustad Raja Hamlet, dalam sambutannya mengatakan bahwa LTQ Al-Arif lahir dari keinginan para pecinta Al-Quran Kota Medan akan adanya satu wadah tempat mereka berlatih menghafal Al-Quran.
Wadah tersebut lahir dengan dukungan BKM Masjid Al-Arif, Wakil Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, dan Rumah Zakat Medan.
“Lembaga ini sudah berjalan sekitar satu bulan yang softlaunchingnya bulan lalu oleh Bapak Wagubsu Gatot Pujo Nugroho. Setiap pekannya kita melakukan Mabit, yakni menginap untuk menyetorkan hafalan Al-Quran dengan peserta rata-rata sekitar 30 orang. Malam ini kita melakukan Mabit Akbar dengan mengundung KH Abdul Aziz Abdul Rauf, LC pimpinan LTQ Al-Hikmah Jakarta dan Ustad Agus Subagyo dari Komunitas Sahabat Al-Quran Bandung. Mabit Akbar ini ditujukan untuk lebih memperkenalkan LTQ Al-Arif kepada warga Kota Medan dan meningkatkan motivasi para santri LTQ Al-Arif,” papar Raja Hamlet.
Sementara itu KH Abdul Aziz Abdul Rauf, LC dalam ceramahnya mengatakan bahwa menghafal Al-Quran bukan skill khusus yang hanya bisa dilakukan oleh sebagian orang, melainkan suatu keniscayaan yang bisa dilakukan semua orang layaknya ibadah-ibadah lain dalam Islam.
“Sama seperti salat, puasa, zakat atau berhaji, semua muslim juga bisa menghafal Al-Quran tanpa membedakan usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status. Semua bisa karena memang Allah telah menyebutkan bahwa Al-Quran itu dimudahkan untuk dihafal semua orang yang berkemauan untuk menghafalnya,” tuturnya seraya menyebutkan bahwa keberadan LTQ saat ini telah menjamur di Pulau Jawa dan telah melahirkan ribuan hafidz.
“Kalau kita bisa menyakinkan diri kita bahwa kalau mau, kita pun bisa menghafal Al-Quran maka ini sudah menjadi modal dasar. Ibaratnya kita sudah punya modal 50 persen, tinggal kita melanjutkan usaha kita untuk menghafal Al-Quran,” kata KH Abdul Aziz Abdul Rauf LC sambil mengatakan seluruh interaksi seorang muslim dengan Al-Quran adalah hal-hal paling utama dalam kehidupannya.
Sementara itu seusai acara, Ustad Raja Hamlet yang juga Imam tetap Masjid Al-Arif itu memaparkan bahwa LTQ Al-Arif terbuka untuk semua orang yang punya keinginan untuk menghafal Al-Quran.
Sistem yang mereka terapkan adalah sistem penyetoran hafalan sekali sepekan pada malam Ahad bersamaan dengan acara Mabit yang juga diisi dengan Qiyamullail berjamaah.
Saat ini LTQ Al-Arif telah punya dua orang pengajar yang merupakan Hafidz 30 Juz, yakni Ustad Raja Hamlet sendiri dan Ustad Nizar yang merupakan warga Komplek Tasbih II.
“Kita berharap LTQ Al-Arif ini bisa menjadi motor dan contoh bagi masjid-masjid lain di Kota Medan sehingga ke depan nantinya di masjid-masjid lain juga ada LTQ-LTQ baru sehingga kegiatan menghafal Al-Quran ini bisa menjadi kebiasaan bagi setiap muslim,” tandasnya. (ton)