Kepada pembaca, relasi dan pemasang iklan, Sumut Pos tidak terbit pada edisi 1-2 Januari 2011, sehubungan libur Tahun Baru 2011.
Kami akan hadir kembali pada Senin, 3 Januari 2011. Terimakasih Penerbit

Ganyang Malaysia

11:35, 26/12/2010
Ganyang Malaysia
ADU STRATEGI: Alfred Riedl dan Rajagopal akan beradu strategi di partai final leg pertama Piala AFF di Stadion Bukit Jalil, malam nanti.

Malaysia vs Indonesia

Rajagopal Sudah Mengaku Kalah

KUALA LUMPUR– Perjuangan timnas Indonesia untuk mencatat sejarah kali pertama menjadi juara Piala AFF dimulai malam ini. Di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, tim besutan Afred Riedl tersebut menghadapi tuah rumah Malaysia.

Meskipun menjadi tamu, Firman Utina dkk sudah bertekad akan mengganyang Malaysia seperti saat babak penyisihan grup lalu.

Laga itu memang sangat krusial bagi dua tim. Pemenangnya  memiliki kans lebih besar menjadi juara. Dua tim mengobarkan semangat ogah kalah. Setelah memimpin pasukannya mencoba lapangan  Stadion Bukit Jalil kemarin pagi (25/12), Riedl mengatakan bahwa tim pelatih sudah menyiapkan beberapa strategi.

”Tidak akan banyak berbeda dengan laga sebelum-sebelumnya,” ujar Riedl. ”Kami tidak akan bertahan. Kami baru bertahan kalau diserang habis-habisan. Jika pertandingan normal, kami menyerang,” lanjutnya.
Mantan pelatih timnas Vietnam dan Laos tersebut menyatakan bahwa seluruh pemain siap tempur. Beberapa pemain yang sehari sebelumnya dikabarkan belum fit–seperti Firman Utina, Christian Gonzales, dan Oktavianus Maniani– sudah oke dan siap diturunkan.

Menurut Riedl, karena bermain di hadapan puluhan ribu pendukung sendiri, Harimau Malaya–julukan timnas Malaysia– pasti akan memforsir kekuatan untuk meraih kemenangan. ”Mungkin kami akan sedikit tertekan. Tapi, saya sangat yakin pemain bisa mengatasinya,” ucapnya.

Riedl menambahkan, dirinya dan tim sama sekali tidak akan keder oleh teror dari penonton tuan rumah.
”Bukan itu yang menentukan hasil pertandingan,” tegasnya.

Pemain belakang Timnas Indonesia, Maman Abdulrahman mengaku siap menempel ketat bomber Malaysia Mohd Safee Mohd Sali.

Maman, mengaku tak gentar meskipun bomber Malaysia itu sangat berbahaya.

“Motivasi para pemain kini sangat luar biasa. Kami semua siap menghadapi Malaysia nanti,” tuturnya. “Saya siap menjaga pergerakan Safee dari menit awal sampai akhir pertandingan,” pungkasnya.

Striker Timnas, Bambang Pamungkas mengaku, timnas Malaysia merupakan tim yang kuat. Namun menurutnya, dalam 10 tahun belakangan ini, Indonesia lebih banyak bisa mengatasi tim negeri Jiran itu.
“Insya Allah tahun ini kita juga bisa mengatasi mereka,” tandas Bepe.

Sementara itu, pelatih Malaysia, Krishnasamy Rajagopal sudah mengaku kalah. Menurutnya, di atas kertas Indonesia patut diunggulkan.

“Di atas kertas kemenangan berpihak kepada Indonesia karena memiliki barisan pemain berpengalaman dan beberapa pemain asing (naturalisasi) yang mumpuni, belum lagi ditambah dengan suporter fanatik dan itu merupakan kelebihan yang dimiliki oleh Alfred Riedl,” ungkapnya dikutip Harian Metro, Sabtu (25/12).
Rajagopal terkesan santai dalam menghadapi partai penting melawan Indonesia. Malaysia, menurut dia, tidak akan memberikan tekanan apa pun kepada pemain.

Malaysia, tambah dia, lebih rileks karena sudah tahu yang harus dilakukan.
”Saya tidak akan mengulang-ulang lagi,” lanjutnya.

Pelatih 54 tahun itu mengungkapkan, timnya sudah belajar banyak sejak dikalahkan Indonesia 1-5 di babak penyisihan grup lalu. ”Saya sudah hafal pemain Indonesia dan bagaimana cara mereka bermain. Saya juga tahu siapa dalam tim saya akan akan turun besok (malam nanti, Red),” bebernya.

Karena bermain di rumah sendiri, Rajagopal optimistis,  timnya akan menang. Terlebih Malaysia sudah melupakan  kekalahan 1-5 di penyisihan grup lalu. Melihat sejarah dua tim, Rajagopal menilai, laga malam ini sangat menarik.
Rajagopal memprediksi pada leg pertama nanti Indonesia akan memperagakan permainan bertahan, sembari sesekali mencuri peluang melalui serangan balik.

Ia menilai tim Merah Putih besutan Alfred Riedl belum teruji saat berlaga di kandang lawan sehingga akan memilih bermain aman dengan pola bertahan. Hal itulah yang coba dimanfaatkan oleh timnya untuk menggempur pertahanan Indonesia sepanjang 90 menit pertandingan.

Sementara itu mengenai pola permainan yang akan diterapkan, Rajagopal mengklaim seluruh pemainnya telah membaca setiap pergerakan pemain inti besutan Riedl, sehingga ia telah mempersiapkan strategi khusus untuk mematikannya.

“Saya telah menekankan kepada seluruh pemain untuk bermain rapi dan menjaga area permainannya masing-masing sehingga mereka dapat menutup pergerakan sejumlah pemain Indonesia yang berpotensi membahayakan pertahanan,” ungkapnya seperti dikutip The Star.

Dua sayap Indonesia menjadi perhatian serius Rajagopal adalah Oktovianus Maniani dan Muhammad Ridwan. Menurutnya, keduanya bisa membahayakan gawang timnya jika diberi ruang gerak.

Di sisi lain, pergerakan Cristian Gonzales uga akan mendapatkan perhatian lebih dari pertahanan Malaysia. Di sisi lain, Rajagopal juga sempat menyebut nama Firman Utina dan Ahmad Bustomi sebagai pilar lapangan tengah yang cukup tangguh.

“Saya memiliki strategi khusus untuk meredam mereka. Jika pemain berhasil menjalankan strategi ada kelebihan tersendiri bagi kami,” tutur Rajagopal. Di sisi lain, pelatih 54 tahun itu berharap pemainnya memaksimalkan keuntungan bermain di kandang untuk mencuri gol sebelum berlaga pada leg kedua di Jakarta (29/12).

Pemain Malaysia, Asraruddin Putra Omar juga bertekad membayar lunas rasa bersalahnya terkait gol bunuh dirinya pda (1/12) lalu. Gol itulah yang kemudian menjadi awal kekalahan Malaysia dari Indonesia 1-5 lalu. Ketika itu, Asra berhasil dikelabui oleh gerakan Irfan Bachdim yang seolah menyambut umpan silang Nasuha dari sisi sayap kiri. “Saya akui saat itu tidak berada dalam kondisi terbaik. Saya ingin menebus kekecewaan itu,” jelasnya. Di leg pertama, Malaysia memang merasa harus memaksakan kemenangan.

Bahkan, striker Mohd Safee Mohd Sali yang kini mengemas dua gol mulai tak peduli dengan peluangnya meraih gelar pencetak gol terbanyak. “Bukan kepentingan peribadi yang dicari, karena jauh lebih penting kemenangan tim,” katanya seperti dikuti Berita Harian.

Karenanya, Safee bertekad akan berjuang keras melawan Indonesia. Hal itu dilakukannya sekaligus menjadi bukti bahwa keputusan Rajagopal memanggilnya di timnas tidak salah. Setelah Asian Games, November lalu, sebenarnya Safee sempat terdepak dari timnas. Tapi dia akhirnya kembali terpanggil setelah beberapa pilar Malaysia mengalami cedera. “Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk membuktikan kemampuan saya” ujarnya.
Striker Malaysia lainnya, Norshahrul Idlan Talaha juga menyatakan bahwa timnya siap untuk melakukan pembalasan pada pertandingan leg pertama final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil.

“Ini momen yang telah kami tunggu pada bulan ini. Kami bertekad pada pertemuan ini bisa membalas kekalahan memalukan itu. Kami juga bertekad membawa gelar Piala AFF yang tak pernah kami rasakan sejak digelar tahun 1996,” sumbar Talaha kepada aseanfootball.org.

“Aku kira, pertahanan Indonesia bisa dijebol, terutama sisi tengahnya. Menurutku, Indonesia juga dibantu keberuntungan karena bertemu Filipina yang notabene lawan ringan di semifinal. Bagiku, yang terpenting tim bisa menang.(fal/ali/uan/c10/diq/jpnn)


YM

Comments (2)

  1. says:

    bujang malasya g tw maen twnya cuma membayar orang

    ehhh bujang taunya kau mana ada malasya kok g ada aq y pepet malasya bujang pukima mu pennis bacelor

  2. amat capoy setan HBI says:

    indonesia menang telak 15-0 tanpa balas melawan indonesia,,,,,,,,,,,,,,??????????

 
PLN Bottom Bar