Kepada pembaca, relasi dan pemasang iklan, Sumut Pos tidak terbit pada edisi 1-2 Januari 2011, sehubungan libur Tahun Baru 2011.
Kami akan hadir kembali pada Senin, 3 Januari 2011. Terimakasih Penerbit

Ketua Timsel KIP Salahkan Komputer

10:03, 30/12/2010

MEDAN- Ketua tim seleksi Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara (KIP Sumut), Eddy Sofian menyalahkan komputer, sehingga proses seleksi diundur dan terjadi kesalahan pengumuman.

“Pengumuman yang double ini pada Kamis (16/12) malam, ternyata saat hendak dikirim ke Pemprovsu ada yang lain-lain nilainya, dan saat diketik oleh tim ternyata komputernya hang,”ucapnya kepada wartawan saat ditemui, di Aula Martabe Kantor Gubsu, kemarin (29/12).

Eddy menerangkan, akibat komputer hang inilah pihaknya membuat kesepakatan rapat kembali dan sebelumnya mengundang sejumlah tim seleksi. Setelah undangan dikirimkan untuk menghadiri rapat di Kantor Dinas Informasi dan Komunikasi, ternyata salah seorang tim seleksi, Benget Silitonga tidak hadir dengan alasan sedang berada di Jakarta.

Tapi, ucapnya, setelah usai proses inilah bisa dilaksanakannya proses selanjutnya dan menghitung kembali nilai dari proses wawancara. Hasilnya didapatkan bahwa 15 nama diumumkan, Minggu (19/12).

Saat disinggung mengenai proses pengumuman seleksi dua kali diumumkan dan berakibat salah satu nama, Josep Sihombing tidak masuk dalam pengumuman kedua. Edi menjawab, bahwa proses penyampaian ke media masa ada kesalahan penyerahan CD-nya. Sehingga, proses inilah yang akhirnya diralat pada esok harinya (21/12).
“Jadi tidak ada pendongkrakan nilai itu,” bantahnya.  Sementara itu, ketika ditanyai wartawan mengenai proses seleksi, Wagubsu, Gatot Pudjo Nugroho mengatakan, bahwa persoalan ini lebih baik dipertanyakan saja ke Dinas Infokom Sumut. “Kalian kejar saja Infokom,” katanya sambil meninggalkan wartawan saat ditemui di Halaman Gedung PT Bank Sumut.

Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD Sumut, Taufik Hidayat menyampaikan, proses seleksi ini memang ada dugaan kecurangan, dibuktikan dengan beberapa bukti seperti awalnya nama peserta masuk jadi tidak masuk, ada dugaan pendongkrakan nilai dan beberapa hal lainnya. “Kami akan awasi ini dan minta seluruh datanya diberikan,” sebutnya. (ril)


YM

 
PLN Bottom Bar