Ketua KPU Medan: RKS Memang Sudah Mundur
11:08, 31/12/2010MEDAN-Kepastian mundurnya Rahmat Kartolo Simanjuntak (RKS) dari Kabiro Kemahasiswaan (Kabimawa) UMSU 6 Januari, lalu memang tak bisa dipungkiri lagi. Soalnya, surat pengunduran dirinya juga sudah ditembuskan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Medan, sebagai tempat mengabdi Rahmat Kartolo Simanjuntak sebagai anggota komisioner.
Ketua KPU Medan, Evi Novida Ginting yang dihubungi koran ini, Kamis (30/12) membenarkan soal itu. Menurutnya, surat pengunduran diri dari Kabiro Kemahasiswaan UMSU itu diberikan RKS secara tertulis bukan lisan. ‘’Memang ada surat pengundurannya,’’tegas Evi Novida Ginting.
Dijelaskannya, latar belakang pengunduran diri RKS memang atas desakan masyarakat yang meminta anggota komisioner bertindak netral. Sekadar mengingatkan pada Pilkada Medan April lalu, memang sejumlah anggota komisioner KPU Medan punya ‘hubungan baik’ dengan para kandidat yang bertarung. Rahmat Kartolo Simanjuntak yang bertugas di Divisi Sosialisasi KPU Medan, adalah Kabiro Kemahasiswaan UMSU. Sementara saat itu Rektor UMSU, Bahdin Nur Tanjung SE, MM ikut mencalon sebagai wali kota lewat jalur independen.
Begitu juga anggota KPU Medan lainnya, Pandapotan Tamba, terkait profesinya sebagai dosen Universitas Dharma Agung yang merupakan milik keluarga Rudolf Matzuoka Pardede yang juga ikut mencalon.
Bahkan, Ketua KPU Medan, Evi Novida Ginting, berhubungan darah dengan calon wakil wali kota Nurlisa Ginting yang berpasangan dengan Sigit Pramono Asri. ‘’Tapi kami tetap netral kok,’’tegas Evi Novida Ginting.
Kembali soal mundurnya RKS dari UMSU, Novida Ginting mengaku tak etis berkomentar banyak. ‘’Saya lihat selama ini bisa bekerja dengan baik,’’terangnya.
Sementara itu Sekretris Umum DPD IMM Sumut, Jahidin Daulay yang dihubungi terpisah menyayangkan pembiaran oleh rektor UMSU terhadap RKS yang sudah mengundurkan diri.
‘’Ini sudah jadi pembahasan kami di internal sejak dua bulan terakhir dan akan kita tindak lanjuti,’’jelasnya kepada koran ini, tadi malam.
Jahidin menambahkan, jika ini dibiarkan yang kasihan adalah mahasiswa, karena jabatan RKS sebagai Kabimawa itu berhubungan langsung dengan mahasiswa. ‘’Jadi mestinya tak boleh double job, apa lagi dia sudah menyatakan mundur,’’ jelasnya.
Dipihak lain, Jahidin menambahkan, agenda utama mereka dalam waktu dekat ini adalah mempertanyakan sejumlah hal kepada rektor. ‘’Soal RKS salah satu agenda yang kita bakal pertanyakan,’’bebernya. (ton)