Kepada pembaca, relasi dan pemasang iklan, Sumut Pos tidak terbit pada edisi 1-2 Januari 2011, sehubungan libur Tahun Baru 2011.
Kami akan hadir kembali pada Senin, 3 Januari 2011. Terimakasih Penerbit

Senjata Api Dibawa Pakai Goni

11:36, 31/12/2010

Rekonstruksi Perampokan CIMB Niaga

MEDAN-Polda Sumut menggelar rekonstruksi perampokan Bank CIMB Niaga di dua tempat terpisah masing-masing di Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara, Medan Tembung dan Hamparan Perak, Deli Serdang, Kamis (30/12). Dalam reka ulang itu tiga pelaku perampokan langsung diperankan oleh tersangka Pautan alias Robi, Abdul Gani dan M Khoir alias Butong.

Reka ulang di Bank CIMB Niaga hanya berlangsung beberapa menit. Hanya polisi yang turun, sementara tiga tersangka hanya di dalam mobil. Tiga tersangka baru diturunkan dari mobil dan memeragakan adegan saat reka ulang di Hamparan Perak.

“Ya, itu namanya bukan reka ulang, tetapi hanya jalan-jalan saja. Tersangkanya saja tidak kelihatan, apalagi modus, cara kerja dan akting pelakunya tidak ditunjukkan,” ujar Sukino, warga Jalan Aksara yang melihat reka ulang tersebut. Hal senada juga dikatakan oleh seorang penarik becak, Erwin, yang menonton di depan Bank CIMB Niaga.
“Kok gak kayak perampokan yang ditayangkan televisi itu,” katanya. “Alah kayak gitu saja rupanya,” sambung Lisma, warga lainnya. Seluruh personel polisi yang ada di lokasi juga tak bersedia memberikan keterangan.

Sementara itu di Hamparan Perak, reka ulang dilakukan di Lapangan Bola, Pasar I Helvetia, kemudian dilanjutkan ke halaman Mapolsekta Hamparan Perak yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan No 1 Simpang Beringin, Haparan Perak, Deli Serdang.

Tragedi penyerangan pada 21 September 2010 lalu yang mengakibatkan tewasnya tiga personel polisi yang sedang bertugas di Polsek Hamparan perak oleh sekelompok orang bersenjata pun diperagakan. Dalam rekontruksi tersebut ada 14 adegan yang diperagakan oleh 3 pelaku yang selamat. Pelaku yang selamat menerangkan, penyerangan terhadap Mapolsek Hamparan Perak didalangi oleh Taufik Hidayat yang tewas di Dolok Masihul, beberapa waktu lalu.
Dalam gerak rekontruksi perampokan Bank CIMB Niaga Medan, terlihat jelas seluruh pelaku sebelum melakukan aksinya telah mempersiapkan diri dengan kondisi sepeda motor yang fit serta hampir seluruh tubuh ditutupi dan memakai helm agar tidak dikenal.

Berbagai adegan diperagakan, adegan demi adegan yang diperagakan tiga pelaku yang selamat yakni Pautan alias Robi (24), Abdul Gani dan M Khoir alias Butong menceritakan penyerangan diawali menyusun strategi sebelum melakukan penyerangan. Penyerangan tanggal 21 September malam itu, awalnya pelaku yang terdiri dari 13 orang berkumpul di lapangan bola pasar I, Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli.

Selanjutnya, para pelaku datang atas intruksi Taufik Hidayat, dengan mengendarai 6 sepeda motor ke-13 pelaku berkumpul di lapangan bola tersebut, dari perkumpulan itu Taufik Hidayat memimpin strategi penyerangan. Seluruhnya duduk di tengah lapangan mendengar arahan dari Taufik Hidayat, sementara itu M Khoir hanya berdiri di dekat sepeda motor. Dalam instruksi yang dipimpin Taufik Hidayat, para pelaku diberikan arahan untuk membakar Mapolsek Hamparan Perak.

“Malam ini kita akan bakar Polsek Hamparan Perak,” kata Taufik Hidayat kepada rekan-rekannya yang diperagakan Pautan.

Setelah memberikan pengarahan untuk melakukan penyerangan, Taufik Hidayat yang telah mempersiapkan senjata yang dibawanya dengan goni langsung mengeluarkan 6 pucuk senjata yang terdiri dari 3 senjata laras panjang jenis AK 47 dan AK 56. Selanjutnya 3 pucuk senjata laras pendek jenis FN, senjata itu dilemparkan ke tengah mereka yang duduk keliling yang mendengar instruksi dari Taufik Hidayat.

Selanjutnya senjata itu dibagikan kepada pera pelaku, saat itu Pautan kedapatan senjata laras pendek jenis FN. Setelah senjata telah terbagi, Taufik mengeluarkan uang untuk memerintahkan Deboy alias Dedi membeli minyak bensin sebanyak 6 liter, setelah kembalinya Deboy membeli minyak sebanyak 3 botol atau 3 liter di isi ke sepeda motor RX King, sementara 3 botol lagi untuk membakar Mapolsek Hamparan Perak.

Setelah mempersiapkan straegi yang telah diintruksikan Taufik Hidayat, sekitar pukul 24.00 WIB ke-13 pelaku dengan 6 sepeda motor diantara mereka ada yang berbonceng 3 menuju ke Mapolsek Hamparan Perak dengan mengarah dari Pasar IX Labuhan Deli. Keluar dari Klumpang ke-13 pelaku melirik terlebih dahulu suasana di Mapolsek Hamparan Perak, setelah keadaan dirasa aman, ke-13 pelaku itu langsung masuk ke Mapolsek Hamparan Perak.

Sepeda motor mereka diparkirkan di halaman Mapolsek Hamparan Perak, selanjutnya masing-masing pelaku berpencar M Khoir hanya menunggu di sepeda motor memantau keadaan di luar Polsek Hamparan Perak, sementara itu Abdul Gani yang diperintahkan untuk membakar sepeda motor sambil membawa botol minuman mineral berisi bensin langsung menuju pintu masuk SPK Polsek Hamparan Perak. Abdul Gani terlebih dahulu memecahkan kaca kiri kanan dengan cara menendang dengan kakinya, setelah kaca tersebut pecah, botol bensin yang dipegangnya disiramkannya ke arah kusen pintu.

Selanjutnya, Abdul Gani mengeluarkan mancis dan membakar kusen, setelah api menyala Abdul Gani kembali ke sepeda motor menunggu eksekusi yang dilakukan beberapa rekannya.

“Saya kembali ke sepeda motor, saya hanya mendengar suara tembakan, tapi tidak melihat tembakan yang dilakukan teman-teman saya dan tidak tahu sapa yang ditembak,” ujar Abdul Gani, saat memperagakan adegannya.

Sementara itu, Pautan yang diberikan senjata jenis FN mengarah ke ruang juru periksa, sebelumnya Pautan mengeluarkan senjatanya dari pinggang mengarah ke jendela kaca ruang juper, Pautan langsung memecahkan kaca dengan senjata yang dipegangnya, dilihatnya ke dalam ada seorang polisi berpakaian biasa langsung tiarap, senjata yang dipegangnya langsung ditembakkannya tapi melesat karena macet. “Saya sempat menembak sekali ke dalam, tetapi senjatanya macet  jadi tidak kena polisi yang ada di dalamnya,” ujar Pautan.

Melihat senjatanya macet dan Taufik Hidayat yang menembak. “Biar aku aja yang tembak, awas,” kata Taufik yang diperagakan Pautan. Mendengar itu, Pautan kembali ke arah sepeda motor menunggu eksekusi yang dilakukan teman-temannya. “Saya tidak melihat bagaiman Taufik Hidayat menembak, hanya suara tembakan yang saya dengar,” tambahnya.

Setelah para kawanan bersenjta tersebut melakukan aksinya yang mengakibatkan 3 personel Polsek Hamparan Perak tewas, para pelaku langsung bergerak meninggalkan Mapolsek Hamparan Perak dengan mengendarai sepeda motor menuju arah Marelan di lokasi pinggiran kebun, selanjutnya mereka menyerahkan senjata kepada Taufik Hidayat lalu mereka berpencar.

Rekontruksi yang berlangsung di dua lokasi berbeda tersebut mendapatkan perhatian serius dari warga setempat bahkan saat rekontruksi di lapangan Jalan Pasar I Helvetia sempat terjadi kemacetan namun tidak berlangsung lama.
Wadireskrim Polda Sumut, AKBP Mashudi mengatakan, rekontruksi tersebut bertujuan untuk memperjelas keterangan dari para tersangka dalam berita acara pemeriksaan.

“Kita lihat ada keseuaian dari BAP dan apa yang mereka lakukan di lapangan,”tambahnya.
Sedangkan untuk Wak Geng, tokoh penting dalam perampokkan Bank CIMB Niaga sendiri tidak diikutkan dalam rekonstruksi karena masih dalam tahanan Densus 88 dan Mabes Polri. Kemungkinan akan dibawa oleh Densus 88 ke Polda Sumut untuk melakukan rekonstruksi secara bersama-sama.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Oegroseno mengatakan, dalam rekontruksi yang dilakukan ada sebanyak 18 adegan. Di Hamparan Perak ada sebanyak 14 adegan, sedangkan di CIMB Niaga ada 2 adegan sedangkan di Halaman Dit Narkoba  Poldasu sebanyak 2 adegan.

“Rekontruksi dilakukan melengkapi berkas dan peristiwa terjadi serta mengetahui peran masing-masing pelaku,” ujarnya.

Oegroseno mengatakan dari 11 tersangka yang berhasil ditangkap dalam keadaan hidup dan mati, yang tersisa ada 5 orang. “Penyergapan di Hamparan Perak 1 lolos, sedangkan di Dolok Masihul ada 4 orang yang mengendarai 2 sepeda motor lolos,” cetus Oegroseno. Sedangkann para pelaku yang sedang dilakukan pengejaran.

“Ciri-ciri pelaku yang masih dalam pengejaran sudah teridentifikasi, seperti Iwan Cina. Sementara pelaku yang lain melakukan perampokan bersenjata api mungkin dari kelompok lain yang menggunakan senjata api laras pendek, “ beber Oegroseno. (mag-11/mag-1/mag-8)


YM

 
PLN Bottom Bar