Roy Suryo: Sony Laksono Adalah Gayus
10:51, 06/01/2011JAKARTA-Ahli telematika Roy Suryo memastikan foto yang terdapat dalam paspor atas nama Soni Laksono adalah foto Gayus Tambunan. “Foto Sony Laksono dengan tanggal lahir 17 Agustus di paspor No 1A11JC4639-JRT jelas 100 persen asli foto Gayus. Saya sudah meneliti dengan scalling-comparation methode,” ungkap anggota Komisi I DPR ini, Rabu, (5/1).
Selasa (4/1), Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menemukan paspor atas nama Sony Laksonon
dimana fotonya mirip Gayus Tambunan dengan memakai wig. Dan kemarin, Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana memosting foto kopi paspor tersebut dengan nama Soni Laksosno di akun twitternya, @dennyindrayana.
Jika benar gayus membuat paspor sejak jauh hari, Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, melihat Gayus benar-benar cerdas. “Andai itu benar (Gayus), Gayus sangat cerdas, visioner dan rapi,” kata Adrianus.
Terkait adanya jaringan dalam melakukan kejahatannya terkait dugaan mafia pajak, menurut Adri, hal itu sudah seharusnya didalami sejak awal kasus Gayus mencuat. Sayangnya kini dugaan jaringan itu seolah menjadi hilang.
“Sepertinya sengaja diciptakan kalau Gayus itu sendiri. Hubungan dengan atasan dipotong, dengan polisi dipotong, jadi seolah dia ini pelaku tunggal. Kalau thesa jaringan dimunculkan sekarang, sudah terlambat,” tutur Adri.
Terkait pemuatan foto paspor Sony Laksono tersebut, Gayus Tambunan mempertanyakan cara Denny memperolehnya. “Ya, saya yakin sekali itu diperoleh dengan mekanisme resmi. Satgas minta kepada kementerian terkait,” kata Gayus usai mendengarkan replik jaksa atas pledoi Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin.
Gayus tidak habis pikir kenapa paspor itu bisa dipublikasikan melalui akun twitter pribadi milik Denny. “Kalian terjemahkan sendiri ya, kalian tanya kenapa muncul di twitter Denny Indrayana. Padahal Satgas itu institusi resmi bukan?” ujar Gayus.
Ia yakin, ada pihak tertentu yang sengaja menciptakan kondisi tersebut. “Ini setting pihak tertentu, menjelang saya membacakan pledoi. Mereka tahu bahwa pledoi saya sangat keras dan terlihat media mudah disetir,” tuding Gayus.
Gayus juga mempertanyakan, mengapa Satgas terkesan hanya berkutat pada kasusnya saja. Padahal, tugas utama Satgas bukan hanya mengungkap Gayus saja.
“Satgas itu tugasnya memberantas mafia hukum, sejak saya pergi ke Bali, dia (Satgas) baru kerja lagi sekarang, sejak ada isu saya ke Singapura. Nah tanyain itu, kenapa?” ujar Gayus.
Kuasa hukum Gayus Tambunan, Adnan Buyung Nasution, juga mencium adanya kemungkinan pengalihan isu. Buyung meminta Kepolisian menyelidiki oknum yang terlibat.
“Ya mungkin untuk mengalihkan isu atau membentuk opini bahwa Gayus itu jahat. Tetapi, dia kan tidak sendiri. Ini tugas polisi untuk menyelidiki siapa-siapa oknum yang terlibat,” kata Buyung sebelum sidang Gayus.
Buyung mengaku tidak tahu menahu dan tidak ikut campur terkait isu kepergian Gayus ke luar negeri. “Saya terus terang tidak tahu menahu dan tidak mau campur tangan soal terkait isu dari masalah pokok. Sebab, yang saya bela adalah kasus mafia pajak dan mafia hukum ini agar terbongkar seluruhnya,” ujar Buyung.
Hanya KPK yang Bisa Mengungkap
Isu keluyuran Gayus Tambunan ke berbagai negara, makin menguatkan desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengambil alih kasus mafia pajak ini.
“Ini bukan kasus kecil dan hanya KPK yang bisa mengungkapnya. Tidak mungkin polisi kelas bawah berani izinkan Gayus ke luar negeri,” ujar Koordinator Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.
Neta melanjutkan, jika benar Gayus ke luar negeri tentu ini melibatkan kelompok mafia yang lebih hebat hingga bisa mendapat paspor asli tapi palsu.
“IPW mendesak KPK segera mengusut kasus ini dan meminta PPATK mengusut rekening atas nama Soni Laksono agar diketahui apakah ada pemindahan dana Gayus ke luar negeri,” imbuh Neta.
Selain itu, Neta juga mendesak KPK membongkar pencairan harta Gayus Tambunan senilai Rp28 miliar yang sempat diblokir Polri beberapa waktu. Dan pembukaan blokir ini yang membawa para penikmatnya ke pengadilan.
“Untuk membongkar kasus ini KPK bisa periksa Susno dan Arafat. Dengan dibongkarnya kasus ini akan terbongkar siapa yang jadi backing dan mengizinkan Gayus ke luar negeri,” tandas Neta. (zul/rm/jpnn/bbs)