Dari Jalanan Hingga ke Pentas Kreativitas Nasional
09:58, 15/10/2010
Sekilas Komunitas Medan Street Ball
Kota Medan memiliki potensi streetball atau permainan bola basket ala anak jalanan. Salah satunya adalah Medan Street Ball (MSB) yang kerap meramaikan berbagai even di Kota Medan. Seperti apa?
INDRA JULI, Medan
Streetball atau permainan bola basket ala anak jalanan semakin digemari. Kota Medan pun tak ketinggalan turut mengapresiasi permainan ini dengan kehadiran beberapa baller (sebutan pemain streetball, Red) diantaranya Medan Street Ball (MSB).
Dikawal Andre AKA Man Handle, Bryan AKA Ball Bander, Rivat, Ary AKA Lil Mask, Ican AKA Lil Mighty, Nerdi AKA Stylish G, Manda AKA Tuster Bag, Arya AKA Dancing Handle, Iqbal AKA Q B, dengan iringan MC Tofa dan Julio, Medan Street Ball (MSB) selalu berhasil memukau ratusan audiens.
Menyesuaikan suasana kegiatan, MSB menampilkan aksi freestyle seperti spin, handle, dan unroll. Salah satu bagian dari MSB yang baru dibentuk tahun 2008 lalu. Seperti yang disampaikan Andre AKA Man Handle (22), MSB hadir di Medan sekitar tahun 2005 silam. “Awalnya dari hobi main basket Terus terpikir untuk bentuk satu komunitas. Awalnya kita cuma bertiga saya, Ican AKA Lil Mighty dan Hadi AKA Spin Ghost,” tutur Andre kepada Sumut Pos.
Seiring berjalannya waktu, satu per satu remaja Kota Medan lainnya ikut bergabung. Mulailah perjalanan MSB di kancah street ball nasional dengan tampil dalam acara 30 detik di Taman Mini 2005 silam. MSB juga turut memeriahkan perhelatan Liga Basket Pelajar (Libala) di Stabat 2007 dan HIP HOP Piss di HDTI 2008.
“Bagi saya penampilan di Stabat itu paling berkesan dengan sambutan meriah dari penonton,” aku Andre yang mulai melakoni street ball sejak tahun 2003 lalu.
Tidak sekadar tampil, sejak kehadirannya MSB juga menorehkan prestasi. Keluar sebagai juara I Region Medan pada LA Street Ball 2007 di Medan. Pada LA Street Ball 2008, MSB tampil sebagai juara II Region Medan. Bahkan salah seorang baller nya Lana AKA Money Man terpilih sebagai All Star.
Untuk bisa eksis, Andre dkk pun mulai melakukan regenerasi anggota. Satu per satu baller muda mereka bekali dengan beberapa trik hingga mahir. Setelah dinilai matang baller muda tadi pun turut ditampilkan di setiap kesempatan. “Biar ada penerus nantinya ketika kita yang senior tidak bisa lagi meng-handle,” terang Andre.
Demikian pula halnya dengan MSB sendiri turut mengalami pengembangan. Dari permainan street ball Andre dkk coba mengembangkan beberapa style. Penemuan tersebut pun mereka wujudkan dengan mendirikan Medan Freestyle tahun 2008 lalu. “Orangnya sama kok, dari Medan Street Ball juga, cuma ini kita lebih fokus pada freestylenya untuk ditampilkan pada kegiatan atau saat memenuhi undangan. Kalau kompetisi kita tetap tampilkan street ball yang lebih banyak ngetriknya,” tambah Andre.
Pembentukan freestyle ini sendiri tak lepas dari masih rendahnya pemahaman remaja kota Medan. Justru sambutan meriah mereka dapatkan dari Kota Stabat. Berbagai inovasi pun terus mereka lakukan lewat latihan rutin yang digelar. Khusus freestyle mereka menggelar latihan di Pendopo USU setiap Senin dan Rabu pukul 16.00 WIB. Sedangkan untuk street ball MSB menggelar latihan di Universitas Methodis Indonesia Pasar II Tanjung Sari Medan setiap Minggu pukul 16.00 WIB.
“Kita terbuka untuk semua orang yang datang. Sekalipun sama sekali buta dengan dunia street ball kita pasti bimbing. Yang penting ada kemauan untuk belajar dan punya misi yang sama mengenai MSB sekarang dan yang akan datang,” ucap salah satu anggota MSB Johan AKA Fix Midller.
Menurut beberapa sumber, street ball lahir di Venice Beach, sebuah pantai yang sangat indah di Amerika Serikat. Permainan ini memiliki aturan yang sedikit bebas dari bola basket. Style dan trik merupakan aturan street ball yang paling menarik, bahkan dalam permainannya tidak jarang para baller atau para pemain street ball, menggunakan musik sebagai pengiring. Aturan yang bebas tersebutlah yang akhirnya membuat jenis permainan yang awalnya dimainkan di jalanan ini mengundang minat yang cukup besar. (*)
