Wadah Curhat Masyarakat Sumut
10:15, 11/12/2010Harian Pagi Sumut Pos Gelar Seminar Reorientasi Pelayanan Publik
Masyarakat masih merasakan pelayanan publik yang diberikan pemerintah masih sangat jauh dari harapan. Buktinya, saluran yang dibuat Sumut Pos melalui halaman publik interaktif menjadi wadah publik di Sumut dan Medan khususnya untuk menyampaikan unek-unek, kritik, saran maupun harapan kepada para pembuat kebijakan.
Untuk tahun ini saja, terhitung mulai Januari Sumut Pos menerima sebanyak 12 ribu Short Message Service (SMS) keluhan masyarakat untuk wilayah Kota Medan, Binjai, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai, Karo dan Tebing Tinggi. Dari ribuan keluhan masyarakat yang masuk banyak menyoroti, prihal pengurusan KTP/KK, pengurusan SIM, infrastruktur, prilaku aparatur, pendidikan, lalulintas.
Beragam keluhan itu dibahas dalam seminar sehari bertajuk “Reorientasi Pelayanan Publik di Kelurahan dan Kecamatan Pemerintah Kota Medan,” yang diadakan Harian Pagi Sumut Pos kerjasama dengan Cestralic (Center of Studies For Strategy dan Public Policy Cestralic) dan Pemko Medan di Garuda Plaza Hotel, Jumat (10/12) kemarin.
Wakil Pimpinan Redaksi Sumut Pos, Hartono Tugiman yang membuka acara menyebutkan, tahun ini Sumut Pos menerima 12 ribu SMS keluhan masyarakat di halaman publik interaktif. Halaman ini menjadi wadah “curhat” masyarakat Sumut.
Halaman tempat “curhat” masyarakat ini dibuka sejak 2004 lalu, dan sudah tiga kali di seminarkan. ‘’Halaman ini memang untuk menampung segala keluh kesah masyarakat terkait pelayanan publik. Sepanjang keluhannya masuk akal dan tidak SARA, Sumut Pos akan menyambungkan kepada pihak -pihak terkait,”bebernya.
Ditambahkannya, Sumut Pos memahami ada publik yang puas dan ada pula yang tidak puas atas jawaban yang diberikan. ‘’Tapi kami berupaya menampung semua unek-unek masyarakat untuk ditanggapi,”katanya.
Sekretaris Eksekutif Cestralic, Ahmad Muzawir mengatakan, apa yang dibuat Sumut Pos dengan memberikan ruang khusus bagi masyarakat sebuah terobosan.
Namun, hendaknya, jawaban yang diberikan dari pihak terkait jangan sebatas normatif tapi harus ada solusinya. ‘’Melalui forum ini kita cari formulasi agar kepuasan masyarakat bisa lebih baik dengan sistem komunikasi interaktif kepada pemerintah,” harapnya.
Seminar sehari ini menghadirkan empat narasumber antara lain, Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, Wakil Ketua DPRD Medan, Ikrimah Hamidy, Sekretaris Eksekutif Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sumut, Elfenda Ananda dan pengamat kebijakan publik dari USU, Faisal Eriza.
Rahudman Harahap mengatakan, sejak terpilih menjadi Wali Kota Medan, dia memiliki visi menjadikan Medan jadi kota metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera.
Untuk mewujudkan ini menurut Rahudman tidak bisa hanya dengan ungkapan saja, melainkan harus memberi pelayanan terbaik untuk rakyat. Bukan hanya pelayanan yang bersifat administrasi melainkan mental aparatur juga menjadi salah satunya.
“Memang masih banyak keluhan, tapi perlahan saya tampung dan saya selesaikan, beri saya waktu untuk menuntaskannya. Salah satunya pada 2011 saya akan wujudkan tambahan upah tunjangan kinerja sebesar Rp1 juta untuk PNS di Pemko Medan,” katanya seraya menyebutkan langkah ini agar PNS memiliki mental melayani, bukan lagi minta dilayani.
Tak hanya itu, dia meminta agar sejumlah pihak silahkan memberikan kritikan, saran tapi bukan saling menyalahkan. Sampaikan keluhan melalui media yang tepat, kemudian bila tidak tuntas mari sama-sama berhadapan agar persoalan bisa diselesaikan.
Acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Hasan Basri, Kepala Bepeda Kota Medan, Syaiful Bahri, Kadis Kependudukan Dan Catatan Sipil, Sutan Radja Hutagalung, Kabag Humas Pemko Medan, Hanas Hasibuan, Kabag Humas Serdang Bedagai Rachmad Karo-karo, Plt Kabid Humas Dinas Infokom Deliserdang Umar Sitorus, para camat di Lingkungan Pemko Medan, pembaca Sumut Pos, akademisi dan mahasiswa. (*)