Enam Tahun Tsunami, 3.000 Warga Berdoa
11:20, 26/12/2010BANDA ACEH- Peringatan enam tahun peristiwa gempa disusul gelombang tsunami, diperingati Minggu (26/12).
Acaranya digelar di kapal sebuah rumah Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Dipastikan 3.000 masyarakat dari Malaysia dan Singapura hadir.
“Saya memperkirakan 3.000 tamu yang kita undang akan hadir berpartisipasi dalam momen memperingati peristiwa bersejarah ini, baik masyarakat Kota Banda Aceh, tamu dari luar negeri maupun anggota majelis taklim Kota Langsa 110 orang juga menyatakan antusias untuk sama-sama berdoa,” kata Keucik Gampong Lampulo, Alta Zaini yang didampingi Ketua Panitia Penyelengara peringaran musibah gempa dan tsunami Gampong Lampulo, Banda Aceh, Muchtar Mahmud kepada wartawan Kamis (23/12).
Mengenang peristiwa tsunami di Gampong yang berada beberapa meter dari bibir pantai tersebut dilaksanakan atas prakarsa masyarakat setempat dengan tujuan mendoakan sanak keluarga yang menjadi korban peristiwa yang sempat mengemparkan masyarakat dunia itu.
Masyarakat Gampong setempat juga dihimbau untuk membawa lima kotak nasi untuk acara kenduri bersama.
“Kita melaksanakan peringatan ini, tidak ada maksud bermegah-megahan, melainkan hanya untuk mengigat kembali peristiwa memilukan melalui doa, zikir dan renungan bersama,” sebutnya.
Alta Zaini mengatakan peringatan tsunami di Gampong yang dipimpinnya dirangkai dengan sejumlah agenda penting seperti membaca asmaul husna bersama, tausiyah, zikir, tahlianl, doa serta renungan tsunami yang dilakukan bersama-sama di halaman kapal di atas atap rumah.
Selain itu, Keucik Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Alta Zaini juga melarang seluruh warga turun ke laut dan malakukan berbagai aktifitas lainnya saat memperingati enam tahun peristiwa gempa disusul gelombang tsunami.
Lewat peringatan enam tahun peristiwa gempa dan tsunami ini bisa diambil pelajaran berharga.(slm/jnn)