Apa Dayaku Telah Berjanji Setia Sampai Mati
10:14, 13/01/2011Bayi Pasangan Pengidap AIDS Dibawa Keluarga
Usianya baru 26 hari, ayah dan ibunya meninggal akibat mengidap AIDS, bayi malang bernama Safina Kharidatul Husna sudah diperbolehkan pulang oleh tim medis.
Selama 13 hari di rawat di ruang Perinatologi lantai IV RSU Pirngadi Medan, ketika itu bayi ini masuk ke rumah sakit milik Pemko Medan akibat ibunya menderita AIDS dengan penyakit pengikut Tuberculosis (TB). Setelah menjalani perawatan, akhirnya meninggal dunia.
Bayi malang buah pernikahan Alm Munirah (27) dengan Alm Fauzi (30) warga Kecamatan Medan Amplas ini, lahir pada 17 Desember 2010 lalu dengan berat 1,7 Kg, tapi kini (12/1) beratnya sudah mencapai 2,1 Kg.
Adanya kenaikan berat badan ini, RSU Pirngadi mengizinkan bayi ini dibawa, neneknya Dahlina (63) bersama dengan keponakannya Anum.
Hanya saja untuk merawat cucunya itu, wanita yang telah berusia renta dan tidak memilki pekerjaan, cucunya ini akan diserahkan untuk diasuh oleh Anum dan suaminya Albert.
“Ini pesan terakhir almarhumah ibunya, Kalau saya yang mengurusnya mana sanggup. Susunya saja sudah berapa. Saya sendiri nggak ada kerjaan, jadi saya percayakan cucu saya diasuh oleh keponakan saja,” ucapnya. Kini bayi malang ini akan memulai hidup baru bersama orangtua asuhnya di kawasan Jalan Batang Kuis Simpang Kayu Besar. Tapi, untuk kesehatan bayi ini tetap diawasi oleh Direktur program Sumatera Peduli Kesehatan (SPKs) Dewi.
Di sela-sela penyerahan bayi ini, selain manajemen RSU Pirngadi Medan yang menyaksikannya, hadir juga Ketua DPRD Medan Amiruddin bersama Ketua Komisi B DPRD Medan, Irwanto Tampubolon dan anggota Komisi B Khairuddin Salim.
Diakhir hidupnya, Munirah meninggalkan sebuah memori di lembaran diare pribadinya. “Janjiku inilah jalanku, tergoda dan malu terlanjur kuserahkan diri pada Mu. Tak pernah kuduga dengan Mu membara, Apa dayaku telah berjanji setia sampai mati terlanjur ku berjanji,” diari milik Munirah disimpan, SPKs. (uma)