Lulusan STM, Berhasil di Tata Boga

10:31, 28/01/2011
Lulusan STM, Berhasil di Tata Boga
di depan warung bambu ‘I’AM’ yang merupakan cabang kedua dari usahanya.//MEJENG: Irhamsyah Putra Pohan

Irhamsyah Putra Pohan, Orang di Balik Kesuksesan I’AM Binjai

Kata orang bijak, mulailah dari sesuatu yang paling dekat. Ini berarti, untuk menuju keberhasilan, tak perlu bermimpi terlalu jauh. Perhatikan sekeliling dan berangkat dari apa yang ada.

Tampaknya kalimat bijak tadi mendarahdaging bagi Irhamsyah Putra Pohan (33) seorang pengusaha muda di Binjai. Bagaimana tidak, dirinya kini berhasil karena terbentuk oleh keadaan. Sang ibu, Siti Aminah (55), memang telah mengenalkan bisnis makanan pada Irhamsyah kecil. Ya, sejak kecil Irfansyah tak pernah lepas dari pecal dagangan sang ibu.

Nah, kenyataan itu membuat dirinya berpikir. Bukan untuk mencari tahu rahasia di balik ulekan pecal ibunya, Irfansyah berpikir lebih jauh lagi. Dirinya sangat penasaran, kenapa usaha sang ibu tidak menjadi usaha yang besar.
Keinginan untuk maju di bidang tata boga itu sejatinya sangat berlawanan dengan disiplin ilmu yang dikuasai Irhamsyah. Dirinya adalah bersekolah di Sekolah Tehnik Menengah jurusan Elektronik. Meski begitu, perbedaan ilmu bukanlah kendala. Yang paling penting dalam dirinya adalah bagaimana membuat usaha ibunya maju dan dia bisa mengubah nasib.

Nah, berangkat dari kepenasaran itu, Irhamsyah melakukan riset kecil-kecilan. Dia meneliti menu masakan yang ada di Binjai. Dan, dia menemukan kalau pecal adalah menu yang jamak. Di sela risetnya tersebut, dirinya pun menyadari selain pecal, di Binjai juga ternyata memiliki tanaman bambu.

Maka, dia pun menggabungkan kedua hasil risetnya tersebut. Dengan bermodalkan uang sebesar Rp150 ribu, ia membuka warung dengan bahan yang terbuat dari bambu di tempat yang masih disewanya pada tahun 1994, di Jalan Samanhuddi, Kecamatan Binjai Selatan.

Setelah warung bambunya selesai, Irhamsyah Putra Pohan menambah menu makanan yang belum ada di Kota Binjai. Menu makanan yang baru itu diambilnya dari luar Kota Binjai yakni mieso dan bakso. Hal ini dilakukannya untuk menyajikan kepada masyarakat Binjai makanan yang belum pernah dirasakan. Dan, warungnya itu pun dia labeli I’AM. Bukan mau kebarat-baratan, namun ia memilih nama itu sebagai usaha untuk kemampuan dan kemauan diri untuk maju.

Hasilnya, tak sampai dua tahun, warung I’AM miliknya telah memperkerjakan 100 karyawan. Bahkan, Irhamsyah sudah dapat menggaji karyawannya sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR). Kemajuan usahanya tak terbendung, pada tahun 2000, tempat yang sebelumnya disewa, pun berganti tangan dengan namanya. “Di sekitar lingkungan saya saat itu masih banyak bambu, sehingga timbul di dalam pikiran saya agar membuat warung yang terbuat dari bambu. Sehingga, dengan modal Rp150 ribu saya dapat mendirikan warung itu sampai sekarang ini,”ujar Irhamsyah.

Irhamsyah yang juga sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Binjai, mengaku kemajuan usaha yang dibuatnya bukan karena modal semata. Tetapi, dengan keberanian dan kemuan serta kerja keras juga diperlukan untuk memajukan usahanya itu. “Setap usaha tentunya menghadapi kesulitan. Namun, bagaimana cira kita belajar dari kesulitan itu untuk menuju kesuksesan. Bagi saya, kunci membuka usaha agar berhasil, berangkat dari keberanian, kemauan, kerja keras, dan terus belajar menciptakan ide-ide baru,” kata Irhamsyah.

Tak sampai disitu, usaha Irhamsyah terus melaju dan pada tahun 2009 ia membangun cabang warung bambu I’AM di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota. Dengan menu khas warung bambu I’AM, seperti gulai asam baung, dan nasi goreng 15 rasa serta ditambah menu khas lainnya. Menu khas tersebutlah yang membuat cabang warung bambu I’AM diminati dan terus dipadati oleh masyarakat yang ada di Kota Binjai maupun di luar Kota Binjai. Bahkan, Irhamsyah mengungkapkan, aset yang dihasilkannya dari warung bambu itu sampai saat ini mencapai Rp2,5 miliar.
“Untuk terus menumbuhkembangkan usaha ini saya akan terus mencari menu baru yang sesuai dengan lidah masyarakat Kota Binjai. Namun, untuk mencari menu baru itu, memang memakan waktu. Nanti, kalau sudah ada, boleh kita makan bersama,” ungkap Irhamsyah sambil tersenyum. (dan)

Ciptakan Sendiri Masa Depanmu

Irhamsyah yang juga ayah dari Aurel (7) dan Alia Nabila (3,5) ini, ternyata tidak pernah belajar memasak. Bukan karena dia lelaki, namun karena sang ibu memiliki dominasi yang tinggi dalam soal masakan. Selain itu, dirinya juga disibukkan dengan elektronika, persis dengan disiplin ilmu yang dia pelajari.

Namun, keberadaan dirinya di dunia tata boga ternyata mampu membentuknya menjadi pengusaha yang sukses di dunia kuliner. Keberanian berusaha adalah kunci bagi dirinya. “Sekarang ini banyak muda-mudi yang tidak bekerja. Nah untuk itu, kita hendaknya jangan berpikir bagaimana caranya mencari pekerjaan. Tetapi, kita harus berpikir bagaimana caranya agar kita bisa menciptakan pekerjaan. Mulailah dari keberanian membuka usaha atau keinginan yang ada didalam diri kita. Sebab, menjadi seorang pengusaha dapat menjanjikan masa depan keluarga kita,”ujar Irhamsyah.

Suami dari Yuni Marlina (30) ini, juga mengakui, bahwa setiap usaha yang sudah dijalankan akan ditemukan suatu pelajaran yang akan membimbing seseorang menjadi pengusaha yang sukses. “Kalau usaha sudah sukses. Maka, akan dirasakan oleh keluarga sampai ke anak cucu,”cetusnya.

Ketika ditanya apakah ada keinginannya membuat cabang warung bambu, I’AM lagi di Kota Binjai, Irhamsyah Putra Pohan mengaku, bahwa ia sudah beralih ke usaha baru yakni beternak sawit dan lembu. “Saya sudah ada usaha sawit dan ternak lembu yang sudah saya lakoni sejak tahun 2005 lalu. Usaha itu terletak di Dumai. Saya memilih ini, disebabkan menjanjikan hidup saya di hari tua nanti,” terang pemilik warung bambu, I’AM, yang telah memiliki dua cabang itu.

Selain itu, Irhamsyah juga mengungkapkan, bahwasanya ia memiliki areal sawit seluas 50 hektar dan lembu sebanyak 30 ekor. “Sekali lagi, untuk para muda-mudi, mari tunjukan semangatmu,” pungkas Irhamsyah. (dan)


YM

 
PLN Bottom Bar