Tahanan Tewas di Rutan
08:41, 10/10/2009Tubuh Luka Lebam dan Membiru
MEDAN- David Kurniawan (32), tersangka narkoba yang ditahan di Rutan Tanjung Gusta, ditemukan tewas di Blok B, Jumat (9/10) dinihari kemarin. Belum ada keterangan resmi mengenai penyebab tewasnya terdakwa yang sedang menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Medan itu. Namun pihak keluarga curiga, ayah dua anak itu tewas karena dianiaya di tahanannya.
Rosnita Wani (46), kakak korban warga Jalan Sakti Lubis Gang Bengkel Medan adalah pihak keluarga yang pertama mendapat kabar ketua organisasi pemuda di Kelurahan Sitirejo, Kecamatan Medan Kota itu tewas.
Rosnita yang menerima telepon dari petugas Rutan yang tak menyebutkan namanya, bergegas ke Rutan bersama Sri Wahyuni Br Nasution (28), istri David. Di Rutan, mereka diminta menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut. “Kami tidak diperkenankan melihat kalau belum menandatangani,” kata Rosnita.
Namun saat jenazah tiba di rumah duka di Jalan Danau Singkarak No 49 Medan, keluarga melihat tubuh bagian belakang David membiru dan banyak bercak hitam di sejumlah bagian tubuhnya. Curiga, Rosnita menuduh pihak Rutan telah menyiksa David hingga tewas. Namun pihak Rutan membantah.
Tak terima dengan peristiwa itu, pagi itu juga Rosnita mendatangi Mapolsek Helvetia untuk membuat pengaduan. Laporan wanita itu ditolak polisi dengan alas an harus dilengkapi bukti otopsi jenazah.
Dari sana, Rosnita melapor ke Mapoltabes. Namun laporan kembali ditolak dengan alasan serupa. Untuk kebutuhan otopsi, mereka membawa jenazah David ke RS Pirngadi Medan.
Jenazah tiba di ruang instalasi jenazah sekitar pukul 15.00 WIB. Di rumah sakit, keluarga David kembali menghadapi penolakan. Petugas menolak melakukan otopsi tanpa surat pengantar permohonan dari pihak kepolisian.
Pihak keluarga pun segera pergi ke Polsekta Medan Helvetia untuk dibuatkan surat tersebut. Sekali lagi pihak keluarga korban mengalami kendala.
Polisi tidak dapat mengeluarkan surat pengantar visum karena sang istri sudah menandatangani surat pernyataan yang disodorkan sebelum dibawa pulang dari rutan. Kecewa akan kondisi ini, pihak keluarga pun lantas membawa jenazah pulang ke rumahnya.
Kepada wartawan koran ini, Rosnita menaruh curiga dengan kematian adiknya itu. Sebab sehari sebelumnya dia dan istri David masih bertemu David dalam kondisi sehat. “Kemarin sebelum sidang dia sehat-sehat saja. Bahkan sempat menggendong seorang anaknya. Makanya saya yakin dia disiksa,” tandasnya.
Kapolsek Helvetia AKP Calvin Simanjuntak membenarkan pihak keluarga David datang membuat laporan. “Kita bukan tolak LP (laporan pengaduan)nya, namun kita masih tunggu otopsinya,” tuntasnya.
Terkait kasus tewasnya David, tokoh pemuda Sumut Anuar ‘Aweng’ Shah menyatakan tidak terima atas kematian David. “Jika mereka bersalah, saya serahkan kepada penegak hukum untuk dihukum dan dibina, namun tidak untuk dibinasakan,” tegasnya.
Pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. “Kita harapkan kepada penegak hukum dapat membantu mencari kebenaran kematian saudara kami ini tanpa pandang bulu,” tandasnya. Ditambahkan Dahroel Thamin, rekan Aweng, pihaknya akan membentuk tim pengacara untuk mendampingi keluarga David dalam proses pencarian kebenaran. “Kita sudah menyiapkan 15 pengacara untuk mendampingi keluarga korban,” terang Dahroel Thamin.(sya/del)