Si Bungsu Yang Memulai Karir dari Staf

09:36, 02/05/2010
Si Bungsu Yang Memulai Karir dari Staf

Hendra Wijaya Kesuma, Direktur Eksekutif PT Bintika Bangunusa dan Ketua INSA

Di usianya yang ke-36, Hendra Wijaya Kesuma sudah diangkat menjadi Direktur Eksekutif PT Bintika Bangunusa menggantikan ayahnya yang menjabat sebagai Presiden Komisaris. Meskipun bekerja di perusaahan orang tua, tetapi karir Hendra dimulai dari level bawah yakni sebagai staf.
T    ak ayal, meskipun sudah menduduki posisi puncak di perusa haan itu, ayah dua anak ini tetap akrab dengan bawahannya. Hendra memperlakukan 200 karyawannya sebagai teman dan tidak lagi seperti bawahan, apalagi dia sadar betul bahwa PT Bintika Bangunusa adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang perkapalan.

Time work kata Hendra merupakan kunci keberhasilan perusahaan yang dipimpinnya. Makanya dia paham betul dengan keluhan semua bawahan, mulai dari level staf hingga menejer. Saat ini saja, Hendra tidak segan-segan makan siang bersama anak buahnya ketika ada kesempatan. Jadi tidak ada pemisah antara bawahan dengan pimpinan, semuanya sama yakni memajukan perusahaan.

Selain memimpin PT Bintika Bangunusa, Hendra juga diamanahkan untuk memimpin asosiasi pengusaha pelayaran niaga nasional Indonesia dengan wadah Indonesian National Shipowners Association (INSA). Dengan demikian, waktu Hendra terpaksa terbagi dua mengurusi perusahaan dan mengurusi organisasi. Berikut petikan wawancara wartawan koran ini Adi Candra Sirait dengan Hendra Wijaya Kesuma di  Kantor PT Bintika Bangunusa Jalan T Amir Hamzah Medan, Kamis (29/4).

Apa aktivitas Anda sehari-hari?
Setiap pagi pukul 08.00 WIB saya berangkat menuju kantor PT Bintika Bangunusa. Di sana, saya bekerja menandatangai dokumen-dokumen perusahaan, rapat-rapat dan aktivitas kantor lainnya. Kalau pas padat kegiatan, lumayan lelah. Belum lagi jika ada rapat di INCA. Maklum saya mengemban dua jabatan sekaligus, sehingga usai bekerja di PT Bintika Bangunusa sore harinya harus rapat dengan pengurus INCA. Maka tak jarang saya harus pulang malam ke rumah, karena sibuk dengan urusan kantor dan organisasi.

Bagaimana Anda menjalani kesibukan itu?

Biasa saja. Saya enjoy menikmati pekerjaan dan saya tidak menjadikan pekerjaan ini sebagai beban. Makanya sampai saat ini penampilan saya tetap santai dan enjoy. Soal waktu yang terbagi dengan keluarga, tidak menjadi masalah apalagi mereka selalu mendukung pekerjaan saya dan memaklumi kalau saya sering pulang malam karena pekerjaan kantor. Ini merupakan bagian dari konsekuwensi  sebuah pekerjaan yang diemban.

Apakah jabatan Direktur Eksekutif menjadi impian Anda sebelumnya?
Bisa dibilang begitu. Tapi yang pasti jabatan Direktur Eksekutif tidak main-main, karena jabatan itu adalah jabatan strategis yang menentukan maju mundurnya sebuah perusahaan.
Meskipun perusahaan itu milik orangtua saya, tetapi bukan serta merta saya bakal jadi Direktur Eksekutif di perusahaan itu, semuanya tergantung kepada kemampuan. Tetapi saya bersyukur ternyata saya memiliki kriteria yang cukup untuk menempati posisi Direktur Eksekutif.
Sebelum menempati jabatan itu, tahun 1998 lalu ketika saya bergabung ke PT Bintika Bangunusa  saya ditempatkan di posisi staf. Tugasnya, mengurusi semua administrasi perusahaan dan lain sebagainya. Jadi ketika saya bergabung ke perusahaan itu, bukan langsung jadi menejer atau bahkan Direktur Eksekutif. Meskipun awalnya berat, tetapi saya bersyukur dengan karir pekerjaan saya yang dimulai dari bawah, dengan demikian saya paham dengan keluhan semua karyawan. Sebelum menjadi Direktur Eksekutif, saya juga menempati posisi-posisi strategis lainnya yakni menejer dan  general menejer.

Bagaimana lika-liku sebelum menduduki jabatan Direktur Eksekutif?

Banyak sekali. Setelah saya bergabung ke PT Bintika Bangunusa dan menduduki posisi sebagai staf, maka tidak lama kemudian saya mengikuti training perkapalan di Singapura selama dua bulan. Pelaksanaan training sangat berat, meskipun saya sudah menyandang gelar master bisnis dari Australia, tapi dalam training itu, bisnis, menejemen dan promosi tetap ditekankan. Dalam praktiknya, saya juga harus bisa membuat seluruh dokumen, praktik di pelabuhan dan lain sebagainya. Pokoknya semua pekerjaan di bidang pelayaran harus saya kuasai.
Banyak pelajaran berharga yang tidak saya dapatkan saat kuliah, tetapi pelajaran itu malah dapat saat training. Pulang dari training pekerjaan awal yang saya kerjakaan adalah mengubah sistem jaringan di PT Bintika Bangunusa dari yang semula sistem DOS menjadi Windows, serta pengenalan sistem email kepada seluruh karyawan.

Bagaimana ceritanya sehingga Anda bisa bekerja di PT Bintika Bangunusa?

Wah, panjang. Saat SD dan SMP saya menyelesaikan pendidikan di Yayasan Budi Murni Medan. Sementara SMA, sekolah di SMA RK Santo Thomas Medan. Dua tahun sekolah, saya pindah ke Perth Australia.  Di negara kanguru itulah saya menamatkan pendidikan SMA dan bahkan perguruan tinggi dan master sehingga saya mendapatkan gelar master bisnis (MBus).
Tamat kuliah tahun 1997, saya berpikir untuk pulang ke Medan tapi karena waktu itu terjadi krisis moneter saya sempat melamar pekerjaan ke dunia perbankan. Ternyata tahun 1998 saya diterima kerja di Standard Chartered Jakarta. Tapi pekerjaan itu saya tolak karena saya sudah memutuskan untuk bekerja di perusahaan orangtua saya yakni PT Bintika Bangunusa. Lagi pula dalam keluarga saya anak bungsu, sementara abang dan kakak saya sudah bekerja terlebih dahulu di dunia perbankan. Makanya oleh orangtua saya yang diminta untuk mengurusi perusahaan.

Lantas apa yang Anda rasakan saat ini serta apa yang ingin Anda capai ke depan?
Kalau perasaan bisa saja, yakni senang bisa menempati jabatan puncak di sebuah perusahaan. Namun demikian, saya tetap harus banyak belajar dan tidak akan pernah puas dengan ilmu yang saya miliki saat ini. Sementara itu harapan ke depan, layaknya seorang pimpinan harus bisa memajukan perusahaan ke arah yang lebih baik lagi. Saat ini saja, kita sedang konsen mengangkut barang dalam bentuk kontainer ke Singapura. Dua kapal yang ada saat ini yakni kapal dengan kapasitas 10.800 DWT dan 11.500 DWT rutin mengangkut kontainer ke negara tujuan.

Yang namanya perusahaan jasa, tentunya ke depan pelayanan kami kepada pengguna jasa harus baik. Beda dengan perusahaan produk yang harus memperhatikan kwalitas produk sebelum dijual ke masyarakat. Intinya ke depan bagaimana kapal-kapal kami dimanfaatkan pengguna jasa untuk mengakut barang-barang mereka. Sementara itu di INCA, sebagai ketua saya harus bisa melindungi semua anggota, makanya setiap ada keluhan langsung saya respon dan dalam waktu 2 x 24 jam akan kita carikan jalan keluarnya sehingga organisasi ini tetap eksis dan memiliki nilai jual di hadapan pengguna jasa. (*)

Sarapan Pagi Buka Email

SUDAH  menjadi kebiasaan sebelum sarapan pagi, Hendra Wijaya Kesuma buka email dari hand phone (HP) nya. Soalnya, kata alumni SD dan SMP Budi Murni ini, setiap hari ada saja yang mengirim berita kepadanya lewat email, terutama anggota INCA.
“Memang saya sudah bilang kepada 73 anggota INCA untuk memberitahu kepada saya lewat email, jika ada masalah,” ungkapnya.

Terbukti, kata Hendra hampir setiap hari ada saja email yang masuk. “Makanya sarapan pagi saya terlebih dahulu ya, buka email,” ungkap Hendra.

Dia mengaku cukup terbantu dengan adanya BlackBerry yang menyediakan fasilitas email. “Jadi dari rumah saya kita sudah bisa pantau semua keluhan anggota,” tutur Hendra.
Dalam waktu 2 x 24 jam sambung Hendra email tersebut sudah dibalas,  kadang kala pun jika ada yang penting langsung dibalas dari HP atau dibalas saat masuk kantor. “Kalau di kantor kita bisa langsung buka komputer, jadi tulisannya lebih besar dibandingkan dengan tulisan di HP untuk membalas email,” ungkap Hendra.

Setiap harinya, Hendra sibuk dengan aktivitas baik di PT Bintika Bangunusa maupun INCA, bahkan setiap hari Sabtu, Hendra juga masuk kerja. “Kita Sabtu masuk, bedanya pulangnya agak cepat dibanding hari-hari biasa,” ujarnya. Lantas bagaimana membagi waktu dengan keluarga?
Ditanya begitu Hendra menjawab, Minggu. Khusus hari Minggu libur total. Itu pun kadang kala sambung Hendra digunakan untuk bermain golf. “Biasanya Minggu dari pagi hingga tengah hari kita main golf bersama teman-teman,” ungkapnya.

Hendra menuturkan, main golf sudah menjadi bagian dari pekerjaan. Soalnya dengan main golf persahabatan dengan sesama rekan bisnis akan terwujud. ”Disinilah kesempatan kita untuk bergaul dengan rekan bisnis di luar jam kantor. Di lapangan golf kita bebas melakukan sesuatu tanpa ikatan dinas,” ujarnya.

Soal waktu untuk keluarga, sebut Hendra paling Minggu malam. Dia selalu membawa istri dan kedua anaknya main ke mall dan belanja. Jika ada waktu libur sekolah, sesekali Hendra membawa keluarga liburan ke Singapura. “Kita kalau libur sekolah ke Singapura, dan sekali-sekali ada juga main ke Berastagi untuk menghirup udara pegunungan,” pungkasnya. (dra)

Nama:
Hendra Wijaya Kesuma MBus

Tempat/Tanggal Lahir:
Medan/ 30 November 1972

Nama Istri:
Wiliawati Tanadi

Anak 2 Orang:
1. Gladys Wijaya Kesuma
2. Dennis Wijaya Kesuma

Pekerjaan:
- Direktur Eksekutif PT Bintika Bangunusa
- Ketua DPC Medan- Belawan Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia  Indonesian National Shipowners Association (INSA)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar