Pertumbuhan Ekonomi Medan Capai 7,7 Persen
10:59, 20/01/2011MEDAN-Kota Medan berhasil menembus tingkat pertumbuhan ekonomi hingga 7,7 persen di tahun 2010 lalu. Peningkatan poertumbuhan tersebut, sesuai dengan capaian kinerja pembangunan ekonomi daerah.
Dimana, dengan melihat perbandingan pertumbuhan ekonomi tahun 2009n
Medan hanya mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen, 2008 sebesar 6,8 persen, 2007 7,7 persen dan 2006 7,7 persen.
Untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Medan 2006 sampai 2010, Medan mengalmi peningkatan sebesar 53,3 persen dengan total nilai PDRB ADHB Rp48,85 triliun menjadi Rp 74,88 triliun di tahun 2010.
Jumlah PDRB per kapita atas dasar harga berlaku selama periode serupa juga menunjukan trend yang terus meningkat sebesar 51,1 persen, dimana pada tahun 2006 PDRB per kapita ADHB hanya Rp23,62 juta menjadi Rp35,7 juta di tahun 2010.
Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, juga mencatat sepanjang tahun 2010 terjadi inflasi yang cukup tinggi. Peningkatan tersebut dipicu atas dasar kenaikan harga bahan makanan sebesar 7,65 persen lebih besar dari inflasi nasional 6,96 persen.
Untuk nilai investasi Kota Medan, juga menunjukan perkembangan membaik. Dalam kurun waktu yang sama, dari tahun 2006 yang cuma Rp 8,7 triliun menanjak tajam menjadi Rp14,4 triliun di tahun 2010.
Peningkatan tersebut, diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Bappeda Kota Medan, Husni dalam Rapat Kerja (Raker) Pemko Medan tahun 2011, yang juga membahas tentang paparan capaian pembangunan Kota Medan 2010 menuju 2011 di Grand Aston Internasional Hotel Medan, Rabu (19/1).
Pada kesempatan itu, Husni juga menjelaskan, selama kurun waktu 2006 sampai 2009 terjadi peningkatan kesempatan kerja sebanyak 68.368 orang. Atau dengan kata lain, terdapat rata-rata terciptanya lapangan kerja pertahun sekitar 22.789 orang.
“Data yang ada memperlihatkan, adanya pertambahan jumlah angkatan kerja di Kota Medan belum sebanding dengan pertambahan lapangan kerja. Sehingga yang menjadi persoalan yang masih dihadapi dalam pembangunan Kota Medan selama kurun waktu itu adalah relatif masih tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT),” paparnya.
Mengenai nilai ekspor, Husni membeberkan, dalam neraca perdagangan kota dinilai cukup baik sepanjang periode 2006 hingga tahun 2010, dimana rata-rata nilai surplus 4,77 miliar USD. Kinerja ekspor sepanjang periode yang sama juga banyak mengalami fluktuasi dengan jumlah 5,52 miliar USD di tahun 2006 menjadi 8,57 miliar USD tahun 2010.
Sedangkan kinerja impor juga berfluktuasi dengan nilai 1,47 miliar USD pada tahun 2006 menjadi 3,04 miliar USD di tahun 2010.
Untuk capaian kinerja sektoral pembangunan ekonomi daerah Kota Medan dalam hal koperasi, tercatat koperasi aktif di tahun 2010 hanya 1.392 unit dari jumlah keseluruhan 1.995 unit atau 69,77 persen.
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di Medan berjumlah 222.000 usaha, dengan capaian kinerja pembinaan usaha mikro mencapai 95,10 persen.
“Untuk urusan penanaman modal, Kota Medan juga menunjukan kinerja Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di tahun 2009 sebesar Rp890,05 miliar dan di tahun 2010 sebesar Rp511,31 miliar atau mengalami penurunan -42,55 persen. Sedangkan untuk, realisasi penanaman modal asing (PMA) tahun 2009 sebesar 4.940.200 USD dan di tahun 2010 75.880.511,24 USD,” ungkapnya.
Bagaimana dengan sasaran pembangunan ekonomi Medan 2011, Pemko Medan harus memfokuskan beberapa indikator antara lain PDRB harga berlaku Rp85,8 miliar, sektor primer 2,28 persen, pertumbuhan ekonomi 7,77 persen, inflasi 4 persen, investasi Rp16,7 miliar, PDRB per kapita harga berlaku Rp39,2 juta, ekspor 9,33 miliar USD, impor 3,32 miliar USD, pengangguran 149.348 orang dan kemiskinan 5,7 persen.
Dengan target pendapatan daerah Kota Medan tahun 2011 sebesar Rp2,6 miliar, komposisi PAD Kota Medan Rp 829,79 miliar, dana perimbangan Kota Medan Rp1,3 triliun dan komposisi pendapatan daerah yang sah Rp 486,37 miliar.(ari)