PDI-P Sumut tak Terganggu

11:00, 29/01/2011

Penahanan Ketua DPD PDI P Sumatera Utara Panda Nababan oleh KPK , kemarin (28/1) diyakini tidak akan mengganggu kinerja partai tersebut di Sumatera Utara.

Hal itu dikatakan Bendahara PDI-P Medan Hasyim SE. “Saya pikir tidak memberikan dampak yang signifikan pada peta perpolitian di Sumatera Utara, khususnya Medan. Kita (PDI P) memiliki kader-kader yang sudah siap pakai. Dalam artian, kader-kader yang ada adalah kader-kader yang terbaik yang bisa mengemban kepercayaan untuk menjalankan sebuah tugas yang dibebankan,” katanya.

Sedangkan untuk pergantian pemimin DPD, segelanya diserahkan kepada keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI P. “Semuanya kembali dengan keputusan DPP,” katanya.

Hal senada dikatakan Ketua Dewan Pembina PDI-P Sumut Syamsul Hilal. Pria yang telah dua kali duduk menjadi anggota DPRD Sumut ini menyatakan, Panda masih tetap Ketua DPD PDI P Sumut. “Sama seperti masalah yang menimpa Syamsul Arifin. Sebelum ditetapkan sebagai terdakwa oleh KPK, Syamsul Arifin tetap Gubsu. Baru setelah terdakwa, maka akan digantikan dengan Pelaksana Tugas (Plt) nya. Sama seperti itu juga untuk masalah Panda ini,” ungkap Syamsul.

Selain itu, smpai saat ini, Syamsul Arifin juga masih memangku jabatan Ketua DPD Partai Golkar Sumut.

Ditanya sosok yang memungkinkan mengisi Ketua DPD, Syamsul Hilal menegaskan, tidak ingin berandai-andai. Semuanya diserahkan kepada DPP.
Panda Nababan menduduki posisi Ketua DPD PDI-P Sumut menggantikan Rudolf M Pardede saat mencalonkan diri pada pemilihan gubernur 2008 lalu. “Saat itu, PDI-P tidak merestui Rudolf dan mendukung Tritamtomo. Dari situ, akhirnya DPP memberhentikan Rudolf dan mengangkat Panda menjadi Plt Ketua DPD PDI Sumut. Saat itu pula, Panda masuk dalam jajaran pengurus DPP,” terangnya.

Saat ini, Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut dijabat Taufan Agung Ginting, Akhyar Nasution, Effendi Panjaitan, Syarma Hutajulu, Alamsyah Hamdani dan beberapa nama lainnya.

Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Ridwan Rangkuti melihat, sangat mungkin DPP memilih satu dari nama-nama itu untuk menggantikan posisi Panda di DPD. Apalagi, menurut pengamatannya, selama ini DPP sudah tidak begitu menghiraukan keberadaan Panda.

Dari yang saya amati, saat Konfrensi PDI P di Bali beberapa waktu lalu, Panda tidak lagi masuk di jajaran pengurus DPP. Itu sama artinya, Panda sudah tidak lagi diharapkan. Itu menandakan memang akan ada pergantian (ketua DPD PDI-P Sumut, Red),” ulasnya.

Ridwan melihat kemungkinan pergantian akan cepat dilaksanakan. “Karena selama ini PDI P konsistens, jika ada pengurus yang mengalami masalah hukum, maka akan segera diganti. Tidak seperti Demokrat dan Golkar yang selalu menunggu-nunggu dari status hukum yang menjerat kadernya. Kadernya yang terjerat hukum baru diganti setelah ada penetepan status terdakwa,” tandas Ridwan.

Perggantian juga perlu dilakukan secepaanya untuk menghimpun menuju Pilkada Sumut 2013 dan Pemilu 2014 mendatang. “Konstelasi yang nantinya pasti terjadi adalah akan adanya perombakan terhadap orang-orangnya Panda yang duduk di ranting dan cabang,” katanya.(ari)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar