Seni Tradisional Dikemas Elegan

10:47, 30/01/2011
Seni Tradisional Dikemas Elegan
SENI PERTUNJUKAN: Salah satu atraksi seni pertunjukan yang dipertontonkan di Siam Niramit, Bangkok. Pengelola selalu menampilkan pertunjukan terbaik di tempat ini.//asih astuti/ sumutpos

Situs-situs Budaya Thailand

Thailand masih menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi warga dunia,  termasuk bagi orang Indonesia.  Selama 2010 tercatat, tingkat kunjungan wisatawan ke Thailand mencapai 14, 5 juta orang,  dua kali lipat dari jumlah kunjungan ke Indonesia.  Salah satu daya tariknya adalah kebudayaannya yang khas dan unik.

Sebagai satu–satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa, Thailand bangga mempertahankan warisan budayanya di tengah keterbukaan menyambut hal hal baru. Cerminan ini  bisa kita lihat di  ibukota Thailand, Bangkok. Dalam beberapa dekade terakhir, Bangkok telah berubah menjadi kota modern, menarik dan canggih.  Kota berpenduduk 10 juta orang ini tidak hanya menawarkan pengunjung berbagai fasilitas kosmopolitan seperti yang diharapkan dari kota–kota besar lainnya, tetapi juga harta budayanya yang mempesona.
Bangkok sendiri menawarkan banyak sekali atraksi. Kota ini dipenuhi dengan 400 kuil Buddha, istana-istana megah, tari–tarian klasik, berbagai pusat perbelanjaan dan cara hidup tradisional. Dengan caranya yang mengagumkan,  Bangkok berhasil menggabungkan dunia kuno dan modern.

Untuk menikmati lebih  dekat kebudayaan Thailand yang lembut,  pekan lalu,  Badan Pariwisata Thailand, Tourism  Authority of Thailand bekerjasama dengan maskapai penerbangan AirAsia memberi kesempatan kepada para jurnalis dari beberapa media cetak dan travel agen di Medan untuk mengunjungi tempat–tempat wisata budaya di Thailand (Bangkok khususnya).

Komplek Grand Palace di wilayah Ko Rattanakosin, adalah salah satu tujuan kunjungan. Kompleks istana raja  yang didirikan tahun 1782 ini memiliki banyak kuil dan bangunan yang berukir dan berornamen indah dengan berbagai gaya arsitektur. Lapisan emas, genting berkilau dan patung–patung Budha terlihat di mana-mana. Di kompleks inilah terdapat kuil tersuci Wat Phra Kaeo (Kuil Emerald Buddha yang terbuat dari batu jude utuh).

Kompleks Grand Palace merupakan simbol negara Thailand . Bangunan–bangunan megah di areal seluas 218.000 meter persegi ini terdiri dari tiga lapis yang masing-masingnya dikelilingi tembok. Lapisan paling dalam adalah tempat tinggal keluarga kerajaan dan kantor-kantor terpenting kerajaan, lapisan luar terdiri dari hall kerajaan, area penerima, dan bangunan-bangunan pemerintah untuk menyelenggarakan upacara-upacara penting dan bisnis-bisnis pemerintah. Sedangkan area terluar adalah tempat dimana royal temple (kuil kerajaan) Wat Phra Kaew berada. Dengan tiket masuk 350 baht (Rp105 ribu), pengunjung diwajibkan memakai pakaian yang sopan.

Selain Grand Palace, pilihan wisata lain yang patut dikunjungi di kota ini adalah Siam Niramit.  Sebuah pertunjukan budaya kolosal  yang amat mengundang decak kagum. Baik dari totalitas para pemainnya yang mencapai 150 pemain dengan 500 kostum,  maupun keindahan dan kreativitas tata panggungnya.  Sejak pertama kali diperkenalkan tahun 2005 lalu,  gedung pertunjukan megahberkapasitas 2000 seat  ini selalu dipadati pengunjung.  Siam Niramit disebut sebagai pertunjukan teater yang masuk dalam  Guiness Book of Records sebagai Performed of Gigantic in The Word.  Sementara Badan Pariwisata Thailand, Tourism  Authority of Thailand (TAT)  tahun  2010 menobatkan Siam Niramit sebagai pertunjukan akbar terbaik di Bangkok.

“Siam Niramit merupakan pemenang piala TAT 2010,” ujar AR Indra Nugraha, Marketing Representative TAT Jakarta Office.

Secara keseluruhan,  show berjudul “Journey to The Enchanted Kingdom of Siam ini  mengisahkan tentang sejarah kerajaan Siam hingga akhirnya berdiri negara Thailand .  Cerita dimulai dari berdirinya Kerajaan Ayutthaya yang menjadi cikal bakal Kerajaan Thai pada pertengahan abad ke 14. Kota Ayutthaya adalah kota tempat Raja Thailand pertama bergelar Rama I memimpin rakyatnya. Thai sendiri berarti kebebasan. Pada tahun 1932 sebuah revolusi tak berdarah terjadi dan menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama internasionalnya menjadi Thailand pada tahun 1939. Rangkaian cerita juga mengisahkan datangnya pedagang dari Tiongkok dan India yang banyak mempengaruhi kebudayaan Thailand.

Yang menarik,  pertunjukkan berdurasi 80 menit ini dapat dikemas sedemikian rupa hingga menjadi tontonan seni tradisional yang sangat elegan dan tidak membosankan. Bayangkan, penonton dibuat terpukau dengan panggung yang dapat berubah setting dalam hitungan detik. Padahal  setting yang ditampilkan mempunyai tingkat  artistik tinggi.  Sebagai ilustrasi, ketika penonton tengah dibuai dengan setting istana, tiba-tiba panggung berganti dengan suasana pesisir pantai lengkap dengan perahu yang tengah ditumpangi seorang biksu. Dalam hitungan detik kemudian, sudah berganti suasana alam pedesaaan dan tak lama  berselang, turun hujan yang mengubah hamparan padi hijau menjadi menguning dan siap dipanen. Belum lagi setting surga begitu  indahnya dilengkapi bidadari melayang-layang di awang-awang.

Owner Siam Niramit, Ratchade Niramit Company Limited, tidak tanggung-tanggung mengelola pertunjukan ini menjadi satu tontonan yang layak dijual. Dengan investasi 40 million  USS /1,5 Billion Baht/Rp 450 miliar,  Siam Niramit kini menjadi andalan wisata Thailand. Dengan tiket masuk 1500 baht (Rp450.000), bisa dibayangkan berapa pendapatan devisa negara yang mengalir dari pertunjukan ini.  Di lokasi tersedia fasilitas restoran dan souvenir shop.  (asih astuti)


YM

 
PLN Bottom Bar