Dituntut 10 Tahun, Anak Curhat
10:19, 10/02/2011Sidang Kasus Bank Century
Sidang lanjutan kasus Bank Century dengan terdakwa mantan Kepala Divisi Corporate Legal Bank Century Arga Tirta Kirana dengan agenda pembacaan pleidoi (pembelaan) memang baru digelar hari ini di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun unek-unek atas tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta hukuman 10 tahun penjara plus denda Rp10 miliar sudah muncul sejak kemarin (9/2).
Itu terjadi ketika Alanda Kariza (19), anak pertama Arga, menuliskan curhatannya dalam blog pribadi tentang tuntutan sang ibu. Dia menilai tuntutan tersebut terlalu tinggi. Bahkan dia yakin ibunya tidak bersalah dan hanya menjadi korban.
Dalam tulisannya, Alanda juga mencontohkan perbandingan tuntutan ibunya yang tinggi dibanding dengan terdakwa korupsi lainnya. “Misalnya Gayus, kita semua tahu kasusnya, kekayaannya, kontroversinya (hanya) divonis 7 tahun penjara dan denda 300 juta,” tulis Alanda.
“Tak hanya itu, Alanda juga membandingkan para atasan ibunya yang ternyata mendapat ganjarangan sangat ringan. Dia menyinggung pemilik saham Bank Century Robert Tantular yang hanya dituntut hukuman penjara selama 8 tahun dan Hermanus Hasan Muslim dituntut hukuman penjara selama 6 tahun.
“Lalu, mengapa Ibu 10 tahun” Setolol dan seaneh apapun saya, saya cukup waras untuk tidak sanggup mengerti konsep tersebut menggunakan nalar dan logika saya. Apakah karena keluarga kami tidak memiliki uang. “Ataukah karena Ibu justru terlalu baik” lanjut Alanda.
Dalam blog yang didominasi warna putih ini, anak sulung Arga ini menerangkan ibunya dituduh terlibat dalam pencarian kredit bermasalah yang disebut sebagai “kredit komando” lantaran bisa cair tanpa melalui prosedur yang seharusnya. Beberapa kredit cair tanpa ditandatangani oleh Arga. Padahal, seharusnya semua kredit baru bisa cair setelah ditandatangani oleh beliau yang menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Legal.
Alanda juga secara gamblang menuliskan “Kredit komando” tersebut terjadi atas perintah Robert Tantular dan Hermanus Hasan Muslim. Karenanya Alanda optimis ibunya tidak bersalah.
“Saya selalu berkata kepada Ibu bahwa semua akan baik-baik saja, karena itulah yang saya percayai,”katanya.(fal/jpnn)