Berani Bersaing Karir Melesat

02:43, 29/01/2010

Survival of the fittest. Percaya hukum alam yang satu ini kan? Untuk urusan karir, aturan ini juga berlaku, yang terkuatlah yang akan menang. Kalau kita kompeten dan terus nunjukkan prestasi, kesempatan meraih sukses pasti lebih besar.
Tentunya tidak gampang meraihnya, namun yang pasti untuk sukses kita wajib punya semangat bersaing! Ada persaingan yang dilakukan  secara sehat, namun tidak sedikit yang melakukan hal sebaliknya. Supaya tidak terjegal dalam persaingan, ikuti trik-trik berikut ini :

Play by the rule.
Selalu jadikan peraturan perusahaan sebagai pegangan.
Jadi, seandainya saingan mau menjatuhkan kita, pelanggaran tidak bisa dijadikan senjata. Jika dilarang mengenakan celana panjang pada hari-hari tertentu, jangan pedulikan ajakan teman untuk berbuat nakal. Main aman saja.
Harus dicatat pula, playing the rule tidak berarti kita jadi kaku. Kendala karier sering muncul karena kita tidak fleksibel. Sekali-kali kita boleh kok mencuri waktu untuk mengunjungi rekan-rekan dari divisi lain untuk mengakrabkan diri. Lain waktu mungkin kita membutuhkan mereka.

Rela kerja ekstra.
Ingat, kita sedang bersaing. Jangan terpaku pada job description, meskipun sudah menyelesaikan tugas, jangan sampai kelihatan kita ongkang-ongkangan kaki. Kalau memang mungkin, ada baiknya membantu rekan kerja yang lain atau mengusulkan diri untuk mengerjakan proyek yang akan  dikerjakan. Semakin proaktif akan semakin menonjol. Jangan mau kalah dengan yang lain.

Multiskilled.
Semakin banyak keahlian yang kita punya, kita akan semakin unggul. Meskipun sama-sama calon sekretaris yang memiliki bekal keskretarisan yang sama, tapi kalau  kita mempunyai  keahlian lain, misalnya jago bahasa mandarin, kita tentunya akan  lebih unggul beberapa poin.  Jangan mau jadi orang yang hanya punya kemampuan standard saja.

Lihai berstrategi.
Jangan terlalu tenggelam dengan pekerjaan yang menggunung. Bersaing itu memerlukan strategi. Pahami betul politik di kantor. Lengah sedikit, bisa jadi kita salah langkah. Jika atmosfir perusahaan kita cukup kaku, ya jangan suka sok akrab. Ikuti prosedur yang berlaku. Jangan sampai ada pihak yang merasa dilangkahi. Akibatnya  bisa fatal. Cap tidak tahu diri bisa saja melekat pada kita.

Manajemen waktu
Sering lembur berarti rajin? Belum tentu!  Keseringan lembur malah tidak baik bagi kita. Pasti ada yang salah dengan time management kita.  Bukan tidak mugkin akan ada pertanyaan di dalam pikiran bos kita ataupun rekan kerja, kalau kita tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan lembur. Tentunya selama diperlukan. Tapi, kalau kita cerdas mengatur waktu, mustahil lembur terus-terusan kan?  Mangement waktu adalah kunci tercapainya suatu target  dengan kualitas dan range waktu yang memuaskan.

Tunjukan ambisi
Atasan kita bukan paranormal yang bisa menebak isi kepala kita. Kalau kita kelihatannya adem ayem saja, sudah puas dengan posisi sekarang, tidak mungkin kita akan mendapatkan promosi. Buat apa diberi jatah lebih kalau orangnya tidak mau? Mungkin itu yang ada di pikiran atasan kita. Sebelum kita menghadap atasan, tunjukan terlebih dulu bersemangat kerja kita. Meeting merupakan saaat yang tepat untuk unjuk gigi, kita bisa memberi sinyal kalau kita kompeten. Layaknya pemain sepakbola, kita harus aktif menjemput bola.(net/jpnn)


YM

 
PLN Bottom Bar