Giatkan Ibadahmu

10:21, 07/11/2010

OLEH: Pdm. Edison Sinurat

Ibrani 10:25
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Sehubungan dengan semakin dekatnya kedatangan Tuhan Yesus kedua kali ke bumi ini yang dikenal dengan istilah ’hari Tuhan’ maka kita dinasihatkan agar lebih giat beribadah. Jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah seperti dibiasakan oleh beberapa orang. Banyak orang yang mengaku sebagai Kristen atau pengikut Kristus tetapi jarang sekali mengikuti pertemuan-pertemuan ibadah. Bukankah hari Minggu ada banyak orang Kristen yang tidak ke gereja? Mereka berdalih mengikuti ibadah lewat televisi (TV).

Yang Tuhan maksudkan adalah ‘pertemuan-pertemuan’ ibadah, hadir di dalam sebuah perkumpulan ibadah, bukan hanya sekedar menyaksikan orang lain beribadah di TV. Mengikuti ibadah lewat TV lebih diperuntukkan bagi orang yang karena sakit tidak dapat hadir di tempat ibadah dan diperuntukkan lebih khusus bagi orang yang belum percaya.
Saya mendapatkan kesaksian dari saudara-saudara kita yang ada di Lembaga Pemasyarakatan seperti berikut ini: “Saya bersyukur Tuhan izinkan masuk di tempat ini, karena di tempat inilah saya dapat mengenal Tuhan lebih baik melalui ibadah-ibadah yang ada. Selama di luar saya jarang mengikuti kebaktian….” Kebaktian-kebaktian di Lembaga Pemasyarakatan hampir setiap hari, puji Tuhan, hari-hari ini ada banyak gereja dan yayasan Kristiani ataupun perorarangan yang terbeban melayani. Barangkali karena ayat dalam Matius 25:36 “….ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.”

Menjelang hari Tuhan yang semakin mendekat ini, intensitas ibadah harus ditingkatkan. Ibadah tidak cukup hanya pada hari Minggu saja, ada ibadah tengah minggu, ibadah doa puasa, ibadah rumah tangga, ibadah keluarga satu marga, ibadah satu alumni, ibadah satu profesi, ibadah kantoran, ibadah anak-anak jalanan, pokoknya setiap ada kesempatan. Puji Tuhan, sekarang anak-anak Tuhan juga menjadi penggagas ibadah di kantornya, di tempatnya bekerja.

Jadi sangat disayangkan apabila masih ada orang yang status di KTPnya Kristen tetapi pada hari Minggu saja tidak datang di pertemuan ibadah jemaat.

Mengapa ibadah harus ditingkatkan? Tuhan Yesus menghendaki gerejaNya selalu berjaga-jaga. Hidup benar dan kudus, tidak tercemar oleh dosa dunia ini. Di dalam ibadah kita bersekutu dengan Tuhan, menikmati hadiratNya, memuji-muji namaNya dan mendengarkan Firman-Nya yang menjadi penuntun jalan kita dan terang bagi kaki kita. Hanya orang yang dekat denganNyalah yang akan mengetahui tanda-tanda hari kedatangan-Nya dan tanda-tanda kesudahan dunia.

Selain pertemuan-pertemuan ibadah, ada tiga hal lain yang harus digiatkan sehubungan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang semakin mendekat.

MEMBACA ALKITAB, KHUSUSNYA KITAB WAHYU. Wahyu 1:3 “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Ini adalah yang pertama dari tujuh “ucapan bahagia” atau ucapan berkat yang ditemukan dalam kitab Wahyu, yang dikaruniakan kepada mereka yang membaca, mendengar, dan taat kepada perkara-perkara yang tertulis di dalam kitab ini. Kenyataan bahwa orang percaya harus melaksanakan perintah-perintah kitab Wahyu menunjukkan bahwa kitab ini bersifat praktis dengan petunjuk-petunjuk moral dan bukan sekadar suatu nubuat tentang perkara-perkara yang akan datang. Kita harus membaca kitab ini bukan saja demi memahami rencana Allah untuk masa yang akan datang bagi dunia dan umatNya, tetapi juga demi mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip rohani yang besar. Terutama sekali, kitab ini harus membawa kita lebih dekat kepada Yesus Kristus dalam iman, pengharapan, dan kasih.

BERDOA. 1 Petrus 4:7 “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” Dalam Alkitab terjemahan Holy Bible: “But the end of all things is at hand; therefore be serious and watchful in your prayers.” Kita harus memandang kehidupan kita dari sudut kedatangan Kristus dan akhir dunia yang sudah dekat. Doa harus semakin diintensifkan dan lebih serius lagi untuk mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan terburuk sehubungan dengan kesukaran-kesukaran yang terjadi menjelang kesudahan dunia. Kepada Petrus, Yesus peringatkan agar berjaga-jaga dan berdoa supaya tak jatuh dalam pencobaan.

Kami biasa membaca Alkitab dua pasal setelah doa pagi. Kebetulan, pembacaan kami hari Kamis kemarin dari Mazmur 32-33. Saya temukan Mazmur 32:6 “Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.” Puji Tuhan.
PROAKTIF MEMBERITAKAN INJIL. Matius 24:14 “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Tanda yang paling jelas yang menunjukkan kesudahan dunia adalah globalisasi Injil. Seluruh dunia harus mendengar Injil barulah Kristus datang kepada gerejaNya dan untuk menghukum dunia serta kefasikannya.

Kristus berbicara kepada muridNya seakan-akan semua nubuat ini akan digenapi pada zaman mereka yang hidup sekitar 2000 tahun yang lalu. Oleh karena itu, hal ini merupakan harapan gereja Perjanjian Baru. Hal yang sama ini hendaknya juga menjadi harapan dari semua orang yang percaya pada Yesus Kristus sepanjang zaman. Kita harus senantiasa mengharapkan kedatangan kembali Tuhan dan bahwa akhir zaman akan tiba pada angkatan kita. Kita harus senantiasa hidup dalam suasana di antara dekatnya kedatangan Kristus dan kenyataan bahwa kita diperintahkan untuk tetap memberitakan Injil ke seluruh dunia. Amanat agung adalah amanat bagi semua orang percaya, bukan hanya bagi para pendeta saja jadi harus semua aktif memberitakan Injil. Puji Tuhan.(*)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar