Terima Perbedaan dengan Arif dan Bijak

09:48, 09/01/2011

Perbedaan kelompok umat beragama adalah suatu kewajaran yang harus diterima dengan arif dan bijaksana. Masalah akidah atau yang berkaitan dengan keyakinan harus dikembalikan kepada ajaran agama masing-masing. Yang perlu didiskusikan adalah hal-hal menyangkut kehidupan bersama dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Tokoh agama harus mengedepankan dialog, suasana akrab diantara tokoh agama membawa dampak yang besar membawa dampak yang besar kepada umat beragama masing-masing karena mereka mempunyai tempat di mata pengikutnya,” demikian sambutan Gubsu yang disampaikan KaBiro Kesbang Linmas Pemprovsu Drs Bukit Tambunan pada Perayaan Natal Pemuda KNPI Sumut di Mutiara Suara Nafiri Convention Center Jalan Wahid Hasyim Medan, belum lama ini.

Gubsu berkeyakinan semua ajaran agama mendorong umat untuk bersikap damai dan menjunjung harkat dan kemanusiaan, tidak ada yang mengajarkan kekejian, kemungkaran dan sewenang-wenang. Tokoh agama agar tidak henti-hentinya membimbing umat agar memahami teks-teks keagamaan serta penafsirannya. Karena kalau salah tafsir akan menodai kesucian ajaran agama bersangkutan. Kepada umat Kristiani yang berada di ligkungan Pemuda KNPI Sumut agar mempertaankan suasana damai dan kondusif di Sumut. Karena kekerasan hanya menimbulkan ketakutan yang akan menghambat pembangunan bangsa.

Ketua DPD KNPI Sumut Ir HM AYasyir Ridho Lubis mengatakan, keberagaman di Indonesia bagaikan warna-warni yang bila disatukan akan membentuk suatu keindahan. Perbedaan adalah kekayaan bangsa, untuk itu kebersamaan harus dilestarikan bersatu padu membangun bangsa sehingga damai itu menyebar sampai ke grass root. Senioren KNPI Drs Tahan M Panggabean MM mengatakan, demokrasi di Indonesia diperhadapkan dengan high cost (biaya yang mahal) seperti dalam proses Pilkada maupun Pemilu Legilslatif.

Tugas berat KNPI kedepan memberi pendidikan kepada masyarakat sehingga yang fraghmatis menjadi berfikiran logis. Pengkaderan juga harus memilih kader yang cerdas dan militan karena kedepan KNPI ini akan ditinggalkan yang tua, kaum muda akan memimpin KNPI kedepan. Pdt Arifin Barimbing STh dalam khotbah Natal mengatakan, Sabda Allah di Bethlehem dari tempat yang sederhana tapi muncul suka cita, yaitu Tuhan Yesus lahir.
Teladan Yesus adalah seorang Raja yang rendah hati dan mencintai manusia.

Tiga kalangan mengetahui kelahiran Yesus, kalangan atas Herodes, menengah orang Manjus dan kalangan bawah para gembala. Kalangan bawah sesungguhnya menemukan Allah karena ada kerinduan bagi dirinya untuk menemukan Sang Juru Selamat.

Hadir pada Perayaan Natal tersebut Ketua PGI Wilayah Sumut JA Ferdinandus, Kolonel Ganda Simanjuntak Ka Bekang Kodam I BB) mewakili Pangdam I BB, Fungsionaris DPD Golkar Sumut Zaman Gomo Mendrofa, Ketua GAMKI Sumut Ir Ronald Naibaho MSi, Sekretaris GAMKI Sumut Jadi Pane SPd, Bendahara GAMKI, Senioren KNPI Rusdi Ritonga SH, Ketua Panitia Alfan Sihombing, Sekretaris Panitia Jarusdin Saragih SSos, Wakil Ketua KNPI Medan Binsar Simatupang SE dan Pengurus KNPI Sumut Osriel Limbong SPd, dll. (rahel sukatendel)


YM

Kata kunci pencarian berita ini:

 
PLN Bottom Bar