Janji Tuhan, Bumi tak akan Hancur
10:30, 14/11/2010Bencana demi bencana datang silih berganti mewarnai perjalanan bangsa. Banjir bandang di Wasior, Tsunami di Kepulauan Mentawai, Sinabung dan Merapi meletus dan banyak lagi bencana alam yang telah terjadi akhir-akhir ini. Belum lagi korupsi merajalela, narkoba dan HIV/AIDS mengganas dan gerakan teroris juga telah meresahkan masyarakat.
Mengapa bencana dalang silih berganti? Sejumlah pihak memandang perlunya gerakan pertobatan nasional melalui doa bersama untuk pemulihan bangsa.
Tokoh gereja Pdt Paul Wakkary melihat bencana alam dan keresahan yang terjadi akhir-akhir ini adalah tanda-tanda akhir zaman. Ketua PGPI Sumut-NAD ini menambahkan , Tuhan sudah mengintkan untuk umatnya agar bertobat dari tingkah laku yang tidak baik.
Pdt Wakkary mengajak masyarakat bersatu dan berdoa tanpa pandang suku, bangsa, agama dan latar belakang kehidupan dengan melihat Indonesia adalah keluar besar bangsa yang harus dikasihi.
Jupianus Sitepu, Ketua GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ) Cabang Karo, juga berharap bagi pemulihan bangsa mampu memulihkan kondisi bangsa. Sekretaris Umum Sumatera Berdoa, Wati Simamora SSos, memandang bencana demi bencana merupakan pertanda umat kristiani harus meningkatkan doanya.
Sementara itu, Pdt Masada Sinukaban MSi dari GBKP mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah memanjatkan doa dengan berpuasa dan menyuarakan suara kenabian bagi pemulihan bangsa.
Jani Tuhan atas Bumi
Seorang anggota kongres Partai Republik, John Shimkus, percaya bahwa bencana alam maupun pemanasan global bukanlah ancaman bagi manusia karena Tuhan telah berjanji tidak akan menghancurkan bumi. Saat ini, John Shimkus merupakan pimpinan dari komite yang akan memimpin kebijakan energi dan pengaruhnya bagi lingkungan. Ia juga seorang penginjil Kristen yang mewakili Illinois, mengambil kisah air bah yang didatangkan Tuhan karena kejahatan manusia pada zaman Nuh yaitu yang terdapat dalam kitab Kejadian 8:21 yang mengatakan, “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.”
Shimkus percaya, perkataan Tuhan tak terbantahkan dan itulah yang akan terjadi kepada ciptaan-Nya. ”Bumi hanya akan berakhir jika Tuhan menyatakannya berakhir. Tidak ada seorang pun manusia yang bisa menghancurkan bumi. Bumi tidak hancur karena banjir bandang. Saya percaya Firman Tuhan itu tak terbantahkan, tidak berubah, dan sempurna.”
Shimkus, sudah melayani Kongres sejak 1997, mencari anggota komite Energi dan Dagang, yang mempunyai kebijakan yang luas untuk melindungi energi bumi, berinisiatif bagi lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Dalam sebuah surat yang dibagikan bagi para pengikut Republik, yang mengambil suara untuk pemimpin komite, dikatakan Shimkus bahwa statusnya sebagai kaum minoritas sebelumnya di komite membuatnya ‘secara unik berkualitas di antara anggota yang punya talenta’ untuk pekerjaan top.(rahel/telegraph/bbs)