Korut Tiru Seragam Korsel
10:49, 29/12/2010SEOUL – Korea Utara (Korut) menempatkan beberapa tentaranya di sepanjang perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel). Sejumlah tentara Korut ini ditempatkan dengan mengenakan seragam yang mirip dengan pasukan Korsel. Demikian laporan dari pihak Kementerian Pertahanan Korsel.
“Langkah Korut ini membuat kami harus memasok sejumlah seragam baru kepada para tentara kami agar tidak terjadi kebingungan di lapangan,” ujar seorang pejabat seperti dilansir AFP, Selasa (28/12).
“Kami telah memastikan bahwa ada beberapa tentara Korut di garis depan perbatasan yang mengenakan seragam dengan pola mirip seragam pasukan Korsel,” ujar pejabat itu lagi.
Menurutnya, pasukan khusus Korut yang ditempatkan di sepanjang perbatasan sengaja untuk mengacaukan konsentrasi pasukan Korsel, khususnya dengan mengenakan seragam tersebut.
Kini, militer Korsel mulai memasok seragam dengan pola yang baru. Korsel berusaha mempercepat proses distribusi seragam menyusul strategi Korut ini. Pihak kementerian yakin Korut memiliki 200 ribu personel pasukan khusus, di mana 50 ribu di antaranya diduga telah disebar di sepanjang garis perbatasan dengan Korsel
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, Senin (27/12), tidak ada pilihan lain dalam menghadapi situasi saat ini selain menyebut Korut sebagai musuh. Pejabat yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu juga mengatakan, dalan laporan Korsel ingin membedakan warga sipil Korut dengan pemerintah negara dan militer.
Korsel tidak memukul rata dengan menyebut seluruh warga Korut juga sebagai musuhnya. Pemerintah Seoul beranggapan bahwa warga Korut tidak ada hubungannya dengan masalah yang terjadi di tengah-tengah kedua negara satu bangsa ini.
Sementara Korsel tengah menggalang nasionalisme dengan slogan persatuannya, Korut kesulitan untuk mencegah warganya membelot ke negeri tetangga.
Dilaporkan tiga warga Korut membelot ke Korsel, salah satunya bahkan diduga memiliki informasi rahasia militer Korut seperti dilansir dari laman Radio Free Asia (RFA), Senin, (27/12).
Para pengamat mengatakan, ini bukti terkikisnya kepercayaan terhadap pemimpin Korut di antara para petinggi-petingginya. (net/jpnn)