Sekali Jepret Langsung Tewas
10:14, 06/01/2011Manila- Politisi Filipina Reynaldo Dagsa tak pernah menyangka foto keluarga itu akan menjadi kenangan terakhir yang ambil. Ia ditembak beberapa saat setelah memotret keluarganya.
Dagsa tewas di depan istri, putri dan mertuanya beberapa saat setelah ia menjepret ketiga perempuan itu di malam Tahun baru. Mereka berada di depan rumah saat dua tembakan diarahkan ke lengan kanan dan dadanya. Dagsa tewas saat tiba di rumah sakit.
Meski naas, namun ada sisi melegakan dalam peristiwa itu. Tanpa sengaja, Dagsa memotret si penembak, Michael Gonzales dan kaki tangannya, Rommel Olivia, yang kebetulan berada di belakang ketiga perempuan yang terpotret.
“Tepat saat ia menjepret foto, pembunuhnya muncul dan tanpa sengaja fotonya terambil ketika ia mengacungkan senjatanya,” ujar Kepala Kepolisian Jude Santos. Kini polisi sedang mencari tersangka ketiga yang tidak terpotret, Francis Bumjal dan Olivia.
Tersangka utama yang mengacungkan senjata adalah seorang pencuri mobil yang dibebaskan dengan jaminan. Kuat dugaan ia hendak membalas dendam kepada Dagsa yang memerintahkan penangkapannya. Dagsa cukup aktif dalam penegakan hukum di lingkungannya.
UU senjata api di Manila masih sangat memprihatinkan. Senjata mudah diperoleh di pasar gelap. Demikian pula para pembunuh bayaran yang berkeliaran, biasanya mengendarai sepeda motor dan mengenakan helm full face. Kendaraan korban dihentikan dengan paksa, dieksekusi kemudian kabur di tengah lalu lintas padat. (net/jpnn)