Hina Agama, Gubernur Ditembak Pengawal
10:18, 06/01/2011Islamabad- Pakistan dikejutkan dengan pembunuhan Gubernur Punjab, Salman Taseer pada siang bolong di tengah pusat perbelanjaan di Islamabad. Taseer ditembak oleh pengawalnya sendiri, karena menentang UU Penodaan Agama.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (5/1), Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengatakan Taseer dibunuh karena menentang UU Penodaan Agama. Undang-undang ini sering digunakan kelompok ekstremis religius untuk kepentingan pribadi mereka.
Sang pengawal, Malik Mumtaz Hussain Qadri, langsung mengakui perbuatannya dan telah ditahan. Menurut Qadri, Taseer adalah penghina agama karena mencoba menentang UU Penodaan Agama.
“Salman Taseer adalah penoda agama dan ini adalah hukuman untuk seorang penoda agama,” kata Qadri kepada televisi Dunya.
Taseer adalah politisi yang dekat dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. Penembakan ini terjadi ketika Taseer baru keluar dari mobilnya di pusat perbelanjaan Kohsar di Islamabad, Selasa (4/1) kemarin.
Saksi mata mengatakan Taseer langsung ditembak oleh pengawalnya. Darah langsung mengalir di tempat parkir pertokoan yang kerap didatangi orang asing itu.
“Gubernur terjatuh, dan orang yang menembak dia melempar pistolnya, lalu mengangkat kedua tangan,” kata saksi, Ali Imran.
Qadri hanya tersenyum dan berbicara dengan tenang kepada wartawan sambil diikat tangan dan kakinya dengan tali nilon. Kemudian dia pun dibawa dengan truk polisi setelah membunuh Taseer dan menyerah kepada polisi.
Pemakaman seorang Gubernur di Pakistan yang tewas ditembak pengawalnya, berlangsung dengan ketat.
Pemakamannya yang berlangsung hari ini berlangsung dengan pengamanan ekstra ketat. Taseer ditembak mati oleh pengawalnya karena dianggap telah menghina Islam. Demikian diberitakan Associated Press, Rabu (5/1). Korban yang dikenal dekat dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dimakamkan diiringi para pendukung dan politisi Partai Rakyat Pakistan yang juga dipimpin oleh Zardari. Mereka berkumpul di depan kediaman Taseer sementara petugas keamanan tampak melakukan penjagaan ketat. (net/jpnn)