IGK Manila Bongkar Borok Nurdin Halid

10:34, 09/01/2011
IGK Manila Bongkar Borok Nurdin Halid
BONGKAR BOROK: Borok Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid (kiri) mulai dibongkar IGK Manila (kanan). Penampilan Solo Batik Carnaval (paling kanan) dalam acara seremonial pembukaan pertandingan perdana Liga Primer Indonesia antara Solo FC melawan Persema di Stadion Manahan Solo, Sabtu (8/1).//Adrianto/Indopos/jpnn

Tuding Pernah Atur Skor Pertandingan

JAKARTA-Mantan Manajer Timnas Indonesia, IGK Manila membongkar borok Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Manila mengatakan, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid pernah mengatur sebuah pertandingan sepak bola dari penjara. Saat itu Nurdin meminta pergantian wasit di ajang PON Kalimantan Timur.

Kala itu, menurut Manila, berlangsung pertandingan final sepak bola Jawa Timur melawan Papua. Sepuluh menit sebelum pertandingan, Nurdin menelepon dirinya agar wasit segera diganti.

“Dalam 10 menit sebelum pertandingan dia (Nurdin) nelepon saya dari balik LP Salemba, minta wasit diganti. Alasannya wasit yang memimpin pertandingan bermasalah saat Liga Indonesia PSM versus Persiwa Wamena, dan untuk menghindari rusuh,” ujar Manila saat acara diskusi di kantor ICW, Jakarta, Sabtu (8/1).

Manila menjelaskan dirinya saat itu menolaknya dengan alasan itu tidak benar dilakukan.
“Bapak kenapa minta ganti? Apa gara-gara Bapak orang Makassar dan wasitnya dulu pernah bermasalah dengan PSM? Itu tidak boleh Pak, saya tidak mau. Itu yang saya bilang,” katanya.

Lebih jauh Manila menceritakan, saat itu Wakil Presiden Jusuf Kalla juga seharusnya hadir, tetapi tidak memenuhi undangan menonton pertandingan tersebut. “Saat itu, JK juga seharusnya hadir, tapi tidak datang,” ungkapnya.
Manila menambahkan, Nurdin dan dirinya pernah berjanji agar tidak menceritakan pengaturan pertandingan yang dilakukan. Akan tetapi, karena Nurdin mulai macam-macam soal sepak bola, akhirnya Manila justru membuka aib tersebut.

“Saya sebenarnya diberi janji oleh Nurdin agar tidak ngomong soal ini, tapi sekarang dia macam-macam. Saya buka sekalian,” katanya. Seperti diketahui, saat PON berlangsung di Kaltim, kontingen Jawa Timur meraih emas di cabang sepak bola dengan mengalahkan Papua 1-0.

Manila mengaku sudah tak sanggup untuk tidak mengamini hinaan para pecinta sepakbola Tanah Air terhadap NH. Menurutnya, pria asal Makassar tersebut bisa dengan mudah mengubah pandangan orang tentang dirinya.
“Nurdin itu orang pintar. Saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kelakuannya. Dia bisa mengubah orang yang tadinya bilang kejelekannya, jangankan malam hari, sore saja omongan orang itu sudah berbeda. Itulah hebatnya Nurdin. Dia menghalalkan segala cara,” ujar Manila.

“Pintar dia, tapi saya tidak takut. Dia preman, saya preman masuk tentara,” tantang pria yang bergelar lengkap Mayjen (Purn) DR (HC) IGK Manila. “Pernah terjadi wasit pertandingan diganti olehnya. Jangankan wasit, kepala kejaksaan tinggi Makassar saja bisa diganti olehnya.”

Tak berhenti sampai disitu, Manila pun membeberkan sesuatu yang sempat terjadi di sela-sela gelaran AFF Suzuki Cup 2010, dimana Indonesia sebagai tuan rumah bersama Vietnam. Kendati hanya kalah sekali dalam tujuh laga hingga final, Garuda Merah Putih harus berbesar hati menerima medali perak.

Lagi, bukan berdasar rumor, mantan Kepala STPDN (sekarang IPDN) mengungkapkan perbincangannya dengan manajer Timnas Indonesia saat ini Andi Darussalam Tabusala, atau yang akrab disapa ADS.

“Bahkan, saya mendengar dari mulut Andi Darussalam bahwa Alfred Riedl (pelatih timnas) akan dicopot jabatannya. Alasannya hanya karena Riedl tidak mengizinkan seseorang masuk ke ruang ganti pemain,” ungkap Manila, tanpa menyebut nama orang yang dimaksud.

“Riedl itu disiplin, tapi dia tidak bisa menolak tekanan,” lanjutnya, seraya mengingat sejumlah agenda diluar program latihan dan karantina Firman Utina dkk, selama mengikuti kompetisi negara-negara Asia Tenggara, Desember lalu.
Selama memangku jabatan sebagai manajer timnas, Manila sukses mengantarkan skuad Garuda meraih medali emas SEA Games di Filipina, pada 1990 silam. Karena tidak tahan dengan kebobrokan yang ada dalam tubuh pengurus PSSI, pria 68 tahun memilih angkat kaki kendati baru setahun berkiprah.

“Ada joke di kalangan pengurus PSSI: ‘Tali rafia, tali sepatu, semua mafia harus bersatu’. Tadinya saya enggan bicara, tapi mereka sudah mulai macam-macam,” tandas Manila, yang berani mengklaim orang seperti NH di Jepang pasti sudah melakukan Harakiri (bunuh diri). Lebih lanjut, Manila berharap masyarakat Indonesia membantu perbaikan PSSI ke depannya, dengan tuntutan keterbukaan informasi terutama pengelolaan dana induk sepakbola nasional tersebut. (sam/bar/ald/rm/jpnn)


YM

Comments (1)

  1. says:

    Ya ganti nurdin halid, lau nurdin halid trus jd ketua ntar2 sepak bola kta kgk akan maju . . .
    Mundur kau Nurdin halid(babi)
    mundur kau nurdin halid

 
PLN Bottom Bar