Magelang-Jogja Lumpuh Hingga 3 Hari ke Depan
10:32, 11/01/2011MAGELANG-Banjir lahar dingin di Kabupaten Magelang, kemarin malam (9/1) membuat ratusan ribu mater kubik material merapi menumpuk di sejumlah kawasan. Timbunan material ini juga mengakibatkan bantaran Kali Putih mati. Akibatnya, banjir kemudian kembali membentuk aliran lahar baru sehingga makin mengancam warga. Selain itu jalur Magelang-Yogja lumpuh selama tiga hari mendatang.
Amatan Radar Semarang (Grup Sumut Pos) n di lokasi kejadian, aliran banjir baru muncul kembali di sebelah Pasar Desa Jumoyo dan melintas hingga merusak lima Desa di Kecamatan Salam, Ngluwar dan Muntilan. Jaraknya hampir 50 meter dari aliran baru yang muncul pada banjir sebelumnya, Senin (3/1). Kini, aliran justru semakin lurus setelah sejumlah sabo dam penahan banjir ambrol.
“Banyak sabo dam ambrol di hulu sungai membuat aliran banjir makin deras,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Ngepos, Srumbung, Repyo, Senin (10/1).
Alur sungai baru ini memiliki lebar sekitar 10 meter. Bermula dari kawasan Gempol Desa Jumoyo kemudian mengalir lurus menuju kawasan Desa Trayem Mbendo Desa Sirahan baru kemudian kembali ke jalur awal di kali Putih.
Sementara aliran berliku yang sebelumnya ada di bantaran Kali Putih, saat ini mati tertimbun pasir dan bebatuan besar. Jembatan Kali Putih di Dusun Gempol Desa Jumoyo juga tertutup material. “Sudah tidak menyisakan aliran lagi. Hanya kecil sekali,” terangnya.
Banyaknya material merapi yang ada di bantaran Kali Putih membuat proses normalisasi sungai membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan nyaris tidak mungkin dilakukan karena setiap kali normalisasi, banjir yang datang beberapa jam langsung memenuhi badan sungai.
Sebagaimana diketahui, BPPTK Yogyakarta mengatakan erupsi Merapi tahun 2010 lalu telah meluluhkan sekitar 150 juta meter kubik material vulkanik . Sebanyak 30 persen diantaranya mengarah ke delapan sungai di Kabupaten Magelang yakni Kali Bedog, Krasak, Putih, Lamat, Senowo, Sat, Trising, dan Apu. Sementara 50 juta meter kubik material mengarah ke Magelang.
Wakil Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan saat ini sudah puluhan alat berat turun ke lokasi yang terkena dampak sekunder erupsi Gunung Merapi ini. Sejumlah titik yang menjadi fokus utama adalah Jalan Utama Magelang-Jogjakarta yang masih tertimbun material setinggi 2-3 meter dan Desa Sirahan di Kecamatan Ngluwar. “Masih kita upayakan pembersihan dengan mengerahkan alat berat,” paparnya
Untuk pembersihan di Jalur Utama Magelang Jogjakarta, kemarin enam alat berat dikerahkan. Namun, proses pembersihan diperkirakan memakan waktu lebih dari dua hari kedepan. Mengingat saat ini tinggi dan luas jalur yang tertutup makin tinggi. “Mungkin tiga hari kedepan baru bisa dibuka. Tapi akan kita upayakan secepatnya,” tambahnya.
Jumlah pengungsi banjir lahar dingin pun membludak. Jika sebelumnya hanya terdata 1.272 orang, maka, kemarin, jumlah pengungsi telah mencapai 3.554 orang, yang tersebar di delapan lokasi. (vie/jpnn)