Diparang, Kapolsek Tembak Mati Pencuri

10:00, 20/01/2011

KARO- Merasa keselamatannya terancam, Kapolsek Munte AKP J Tarigan terpaksa menembak mati seorang pencuri kelapa di ladang warga di Desa Singgamanik, Kecamaan Munte, Rabu (19/1) siang.

Kejadian ini berawal ketika Amri Palawi, warga Desa Singgamanik, Kecamatan Munte memergoki seorang pemuda yang diduga hendak mencuri kelapa dari ladangnya. Melihat hal itu, Amri langsung meneriaki pemuda tersebut dan memintanya turun dari pohon kelapa tersebut.

Setelah turun, pemuda tersebut bukannya melarikan diri, tapi malah balik mengejar Amri dengan mengacungkan sebilah parang. Melihat hal itu, Amri langsung melarikan diri dengan menjerit minta pertolongan. Jeritan Amri ternyata mengundang perhatian beberapa warga yang sedang bekerja di ladang.

Bunga Baru Hartaban Bangun (42),  seorang warga yang melihat kejadian itu langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Berdasarkan laporan itu, personel Polsek Munte yang dipimpin langsung Kapolsek Munte AKP J Tarigan langsung turun ke lokasi.

Setibanya di lokasi, petugas kepolisian melihat tersangka sudah dikepung warga di areal perladagan Perkapuran, Komplek Balai Benih Ikan (BBI) Desa Singgamanik yang jaraknya tak terlalu jauh dari ladang milik Amri.

Meski sudah dikepung, pemuda tersebut bukannya menyerahkan diri, tetapi malah menyerang warga dengan lemparan batu. Lantas ‘perang batu’ pun tak terhindari lagi. Melihat hal itu, Kapolsek Munte AKP J Tarigan berusaha mendekati dan membujuk tersagka menyerahkan diri. Namun, upaya itu justru  membuat tersangka semakin kalap dan berusaha menyerang J Tarigan.

Menyadari dirinya diserang, J Tarigan memberikan tembakan peringatan, namun tak dipedulikan tersangka. Bahkan, tersangka semakin nekat dan terus menyerang Kapolsek. Kondisi tanah perladangan yang bergelombang membuat J Tarigan terjatuh. Melihat Kapolsek terjatuh, tersangka lantas mengayunkan parangnya ke arah J Tarigan.

Karena terdesak, akhirnya J Tarigan meletuskan tembakan ke arah tersangka. Tak ayal, tersangka rubuh bersimbah darah. Setelah itu, polisi dan warga, segera membawa pemuda tersebut ke Puskesmas Singgamanik. Namun karena kehabisan darah, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Untuk identifikasi lebih lanjut, pemuda tersebut dibawa ke RSU Kabanjahe.

Kasubbid Humas Polres Tanah Karo IPTU Sayuti Malik ketika dihubungi wartawan koran ini melalui telepon selularnya mengatakan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.(wan)


YM

 
PLN Bottom Bar