Karyawan PTPN II dan Warga Bentrok

12:15, 23/01/2011

14 Luka-luka, 4 Diamankan Polisi

PERCUT SEITUAN- Bentrok antara karyawan PTPN II dengan warga penggarap lahan yang bernaung dalam Kelompok Forum Tani Sejahtera kembali pecah, Sabtu (22/1) pukul 09.00 WIB, di lahan PTPN II, Pasar III Desa Bandar Klippa, Percut Seituan. Akibat bentrok tersebut, 10 karyawan PTPN II dan 4 warga luka -luka dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Sembilan karyawan PTPN II yang terluka terkena soda api masing-masing Erwin (40), warga Batang Kuis, Syahrial (45), warga Dusun IV, Bah Jambi.

Massa Ginting (45), warga Tanjung Morawa, Supriadi (43), warga Tanjung Morawa, Sapar (35), warga Bandar Klippa dan Hariyanto (40), warga Helvetia, Idham (54), warga Bandar Klippa, Jatmiko (52), warga Batang Kuis, Rasid Dalimunthe (47), warga Bandar Klippa dan Asnan (40), warga Batang Kuis.

Sedangkan 4 warga yakni Mispan alias Panjang (35), Paino, Robert dan Kepeng. Sedangkan tiga warga Darma alias Nanang, Hariono alias Jojon dan Hariyadi alias Pingul diamankan polisi untuk dimintai keterangan.

Keterangan yang dihimpun, bentrok bermula ketika karyawan PTPN II menebangi ubi dan jagung yang ditanam warga penggarap untuk melakukan penanaman bibit kelapa sawit. Akibatnya, warga yang mengetahui tanamannya dirusak ramai-ramai mendatangi karyawan dengan membawa senjata tajam dan soda api. Puluhan warga mencoba menghalangi bahkan melarang karyawan membersihkan lahan. Meskipun dilarang, karyawan tetap melaksanakan pekerjaan hingga membuat kelompok penggarap marah. Adu mulut pun tak terelakkan dan berakhir dengan serangan fisik.

“Kami tetap melakukan pembersihan di lahan karena lahan HGU ini milik PTP II,” kata Syahrial, karyawan kebun kepada kelompok penggarap. Mendengar jawaban dari karyawan tersebut, kelompok penggarap berang dan langsung menyerang karyawan kebun dengan senjata tajam jenis celurit, kelewang.

Seorang penggarap dan kawan-kawannya memukuli asisten bernama Idham (54) hingga roboh. Melihat kelompok penggarap menyerang.

Merasa tertekan, para karyawan PTPN II hilang kesabaran dan membalas serangan kelompok penggarap, tapi beberapa karyawan PTPN II langsung disiram soda api. Tapi, karyawan yang berjumlah 500 orang berhasil mengamankan empat orang warga penggarap. Keempatnya kemudian diserahkan ke Mapolsekta Percut Seituan. Sementara karyawan yang menderita luka-luka diboyong ke Rumah Sakit Tembakau Deli PTPN II. Tak berselang lama personel Polsekta Percut Seituan turun ke lokasi dan melakukan tembakan ke udara untuk membubarkan warga. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa botol yang berisi air soda api dan sepeda motor Yamaha RX King.
Sekuriti PTPN II, Rajainum mengaku, mereka sebelumnya sudah melarang warga menanami pohon di lokasi tersebut, namun para penggarap masih tetap saja membandel. “Sebelumnya mereka sudah kami larang tapi mereka masih tetap saja menanami ubi dan jagung dilahan ini. Karyawan pun menebangi itu karena dianggap melampaui batas sebab itu lahan milik PTPN II, bukan milik warga,” katanya.

Ketua Serikat Pekerja Perkebunan (SPBun) PTPN II, Ir Idris Nasution meminta agar Kapoldasu, Kapolresta Medan dan Kapolsekta Percut Seituan bertindak tegas terhadap kelompok penyerang.

“Kami meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku penyerangan karyawan kebun dari kelompok-kelompok penggarap yang berusaha menguasai lahan milik PTPN II,” jelas Idris Nasution.

Kapolsekta Percut Seituan, Kompol Maringan Simanjuntak SH mengaku, polisi masih menyelidiki kasusnya. “Kasusnya sedang kita lidik dan kita juga memintai keterangan dari saksi-saksi. Ada 4 warga yang dimintai keterangan di Mapolsekta Percut Seituan,” kata Maringan Simanjuntak. (mag-8/jon)


YM

Comments (1)

  1. Bahkan pemiliknya Darsono 46 warga Desa Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu ikut pula diamankan. Karena penasaran kemudian ia pun mencoba mempertanyakan kepada warga setempat.

 
PLN Bottom Bar