Wah, Barter Tahanan di Tanjung Gusta

11:24, 09/02/2011

Tumbalkan Teman saat Berkunjung

MEDAN- Seorang tahanan kasus pencurian bernama Khatibul Angkat, yang mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I A Tanjung Gusta Medan, kabur pada Selasa (8/2) sekira pukul 12.00 WIB.

Uniknya, untuk mengelabui petugas lapas, Khatibul menumbalkan orang lain bernama Daud, warga Bireuen, sebagai penjenguk dan menggantikannya dalam tahanan.

Menurut Daud, dia tidak mengenal tersangka. Daud mengaku diajak oleh Heri ke Rutan untuk mengunjungi Khatibul. Bahkan, agar Daud bersedia, Heri mengiming-iminginya dengan uang senilai Rp50.000 dan dibelikan baju kaos hitam lengan panjang dan dikenakan saat berkunjung ke Rutan.

”Saya pun mengenal Heri baru satu hari, saya lapar sudah beberapa hari tak makan makanya saya mau,” ungkapnya dengan logat Aceh.

Daud dan Heri beserta seorang teman wanitanya datang ke Rutan dan teman wanitanya itu tidak turut masuk ke dalam Rutan. Dari tayangan CCTV terlihat Heri dan Daud sama-sama mengenakan topi. Setelah tiba di ruang bertamu, Heri mengambil topi yang dikenakan Daud dan memasukannya ke dalam kantongan plastik.

Tak berapa lama, Khatibul pun datang dengan menggunakan baju warna merah muda dan celana pendek. Setelah kantongan plastik diterima, Khatibul pun pergi dan datang lagi dengan menggunakan baju kaos hitam lengan panjang garis-garis hijau, mengenakan topi dan celana panjang.

Heri dan Khatibul pun pergi meninggalkan Daud. “Kertas masuk itu di pegang oleh Heri dan saya ditinggal di dalam,” katanya.

Alhasil Daud tidak dapat keluar dari Rutan karena kertas dan bed pengunjung dibawa kabur oleh Khatibul dan Heri.
Sekitar pukul 12.30 WIB, petugas Rutan mengosongkan ruang bertamu dan melihat Daud tidak memiliki kartu tanda berkunjung. Petugas baru sadar Khatibul sudah menghilang. Sipir pun memboyong Daud untuk melakukan pengejaran. Namun, Khatibul dan Heri tidak ditemukan.

“Pergantian mereka terjadi pada saat kami sedang memberangkatkan ratusan tahanan untuk mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Medan, jadi semua memang agak sibuk,” ujar Kepala Rutan Medan Thurman SM Hutapea kepada wartawan, Selasa (8/2) di Rutan Tanjunggusta Medan.

Dia menjelaskan, Khatibul merupakan tersangka pencurian yang ditangkap Polsek Medan Helvetia dan belum menjalani persidangan. “Khatibul dititipkan di sini sejak 12 Januari lalu,” tegas Hutapea.

Dijelaskannya, tamu Khatibul masuk berdua dengan menggunakan dua kertas bertamu dan setelah di dalam Rutan, Heri meminta kertas bertamu milik Daud dan kemudian pergi meninggalkan Rutan dengan menggunakan becak bermotor. “Kami sudah melakukan pengejaran namun hasilnya nihil,” ucap Hutapea lagi.

Langkah selanjutnya, sambung Hutapea, pihaknya akan memberitahukan kejadian tersebut dan  menyerahkan Daud ke Polsek Helvetia agar dilakukan pengembangan. “Kami juga sedang memperbanyak foto Khatibul untuk disebarkan,” kata Hutapea.

Kasus hampir serupa pernah terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II-A Bojonegoro, Jawa Timur. Sejumlah petugas Kejaksaan dan LP Bojonegoro, dikabarkan main mata menukar tahanan dengan orang lain. Tentu pakai uang pelicin.

Adalah Kasiem aktor utamanya. Perempuan itu divonis tujuh bulan penjara akibat kasus penyelewangan pupuk bersubsidi. Namun, saat hendak dibui, Kasiem menyogok Karni sebesar Rp10 juta untuk menggantikan perannya. Jadilah Karni yang mendekam di penjara.

Belakangan beberapa petugas lapas curiga Kasiem bukanlah Kasiem. Sebab mereka pernah bertemu Kasiem. Berangkat dari kecurigaan itu petugas mengumpulkan keterangan dari berbagai sumber dan akhirnya terungkap tahanan yang ada di sel bukan Kasiem, tapi Karni.

Kepala LP Bojonegoro Abdullah memastikan, pertukaran tahanan tidak terjadi di dalam lapas. Dia menduga, pertukaran berlangsung di tengah jalan sewaktu tahanan sedang menempuh perjalanan menuju lapas. (rud)


YM

 
PLN Bottom Bar