Wahab Ingin Jadi Menteri

11:06, 06/06/2009
Wahab Ingin Jadi Menteri

MEDAN-Tim Pemenangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono menargetkan perolehan suara hingga 70 persen di Sumatera Utara. Target ini dianggap realistis karena dukungan partai koalisi dan elektabilitas SBY, masih tinggi.

Hal ini terungkap saat Koordinator Tim Pemenangan SBY-Boediono, Abdul Wahab Dalimunthe mengukuhkan tim pemenangan di Hotel Madani Medan, Jumat (5/6). Pengukuhan tim pemenangan itu dihadiri ratusan kader partai, relawan dan simpatisan.

Mantan politisi Golkar itu menyampaikan agar tim kampanye membaca seluruh petunjuk kampanye dan mematuhi aturan yang ada. “Jangan sampai menyimpang. Sampaikan semua kelebihan-kelebihannya,” ungkapnya.

Pada kegiatan itu Wahab juga sempat berseloroh dengan menyebutkan jika dari sembilan tim sukses SBY untuk sembilan wilayah sebagaian besarnya menteri. Hanya dirinya yang belum menteri.”Nampaknya jadi calon menteri ini,” ujarnya.
Kepada seluruh tim sukses di Sumut, Wahab mengatakan agar menyampaikan semua mengenai kebaikan SBY mulai dari Program Keluarga Harapan, BLT, Raskin dan sebagainya.

Wahab juga memotivasi timnya, agar Pilpres berlangsung satu putaran. Sebab dari komposisi koalisi nasional dukungan untuk SBY-Budiono mencapai 56 persen.

“Kalau ini bisa diwujudkan jelas satu putaran,” sebutnya.
Di tempat sama, Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Palar Nainggolan mengharapkan seluruh tim sukses yang dikukuhkan bekerja dengan baik. “Dengan koalisi ini, kita yakin dukungan sangat besar. Jadi 70 persen tidaklah muluk-muluk,” imbuhnya.

Sementara itu Rahmad Shah mengatakan agar pada masa kampanye ini tidak disebarkan fitnah-fitnah menyesatkan. “Saya sangat tidak setuju dengan ini. Dan kita minta kepada seluruh tim agar menggunakan cara yang santun,” ujarnya.
Dikatakannya, selama ini cukup banyak fitnah yang dilontarkan kepada pasangan SBY-Boediono. “Ada yang mengusik soal keagamaan pak Budiono. Demi Allah saya salat bersama dia,” bebernya.

Rahmad mengatakan, serangan dan kecaman kepada SBY tak akan mampu menghapus kenyataan tentang kepiawaiannya membangun negeri ini. “Saya yakin dia jadi Obama-nya Indonesia,” tandasnya.
Dalam acara itu, dua politikus Sigit Pramono Asri dan Arifin Nainggolan yang sempat berseteru akibat pemecatan Arifin Nainggolan dari Partai PKS masuk sebagai Wakil Ketua Tim Pelaksana Kampanye Sumut beserta Rahmad P Hasibuan. Selain itu, dalam daftar tim sukses SBY-Budiono tersebut juga masuk sejumlah keluarga Rahmad Shah lainnya di antaranya H Anif Shah, Anuar Shah, dan Condrat Shah.

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS ) sangat berharap pemilu presiden berjalan satu putaran. Alasan yang diungkapkan PKS agar rakyat tidak semakin jenuh dan kerepotan dengan agenda politik, serta menghemat anggaran.
Hal itu dikemukakan oleh Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di sela-sela acara Deklarasi Dukungan dan Kebulatan Tekad PKS kepada SBY-Boediono, Jumat (5/6) di Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut Hidayat Nur Wahid, pada putaran kedua dikhawatirkan terjadi ketegangan-ketegangan sosial. Jika dikaitkan dengan anggaran, satu putaran menelan biaya tidak kurang dari Rp4 triliun.

Menurut Hidayat, saat ini kader PKS tetap solid. Hidayat mengaku tidak menemukan informasi atau fakta bahwa ada kader PKS yang tidak melaksanakan keputusan partai. (sya/net)


YM

 
PLN Bottom Bar