Liontin Ingin Mengulang Sukses Panbers
09:24, 07/03/2010Kesuksesan band-band asal Medan di blantika musik Indonesia mengilhami empat cowok yang bergabung dalam Liontin. Mereka mencoba untuk mengembalikan kejayaan pop Indonesiana yang pernah tenar dibawakan band Panbers, The Mercy’s dan D’Lloyd.
Melalui single hits Cinta Jangan Marah, Liontin berharap dapat mengajak pecinta musik Indonesia bernostalgia dengan lagu-lagu era 1970-an dan 1980-an.
‘Nuansa musik Liontin punya karakter yang bisa menjadi musik nostalgia tanpa menghilangkan suasana masa kini,” kata Arie, vokalis Liontin kepada wartawan, belum lama ini. Arie yang ketika itu didampingi Dedy (gitar), E’eb (Bass), dan Rizki (drum) mengatakan, meski karakter musik mereka mengingatkan banyak orang pada dekade 1970-1980, namun untuk pakaian mereka tidak mutlak mengikuti dengan model 1970-an atau 1980-an.
“Lagu Cinta Jangan Marah yang menjadi single perdana Liontin memperkenalkan diri di industri musik Indonesia menceritakan tentang kecemburuan yang lebih detil, di mana si cowok merasa risih saat ceweknya lebih dekat dengan teman cowoknya,” papar Dedi yang di album perdana Liontin mendominasi dalam penciptaan lagu.
Perjalanan band Liontin tak singkat. Mereka pun berkali-kali memasukkan demo ke label, hingga akhirnya di bawah bendera Wanna B, Arie dan teman-teman pun mewujudkan mimpinya.
Ujian tak berhenti sampai situ saja. Di tengah-tengah proses rekaman, drummer mereka mengundurkan diri. Arie dan teman-teman pun kembali mencari drummer baru hingga bertemu dengan Rizki. Wanna B sendiri optimis kalau Liontin akan menjadi benang merah musik pop Indonesiana yang berkembang sejak era 1970-an. Meski menjadi benang merah, menurut Dedi, mereka tetap membawakan musik dengan warna mereka sendiri.
Liontin yang mengambil filosofi singa dari kata lion, memang ingin menunjukkan kalau Arie dan teman-teman ingin memiliki keistimewaan serta kharismatik tinggi.
“Liontin itu perhiasan kalung yang letaknya dekat di hati. Jadi, Liontin ingin selalu ada di hati penggemarnya,” kata Arie.
Album yang dirilis pada 3 Februari lalu, diharapkan dapat diterima di kancah musik Indonesia. Meski disadari, mereka lebih menargetkan kepada Ring Back Tone (RBT). “Selain itu, yang penting kita bisa solid. Karena bertahan lebih solid daripada berjuang,” imbuh Rizki.
Meskipun baru album pertama, namun Liontin sudah merancang rencana untuk album berikutnya. Rencananya, mereka akan menggandeng Panber’s. “Ada rencana untuk itu ke depan di album kedua,” ujar Arie.
Di dalam album Self title Liontin, ada 10 lagu, di antaranya PERE (Perempuan Roda Empat), Cinta Jangan Marah, BUM (Belajar untuk Mencintaiku), My Baby, Tak Tahu Rimbanya, Jantungku, Menangis Darah, Jangan Putus Dulu, Aku Bisa Mati, dan Kita Bukan Jodoh.
Wanna B Music Production rupanya sengaja menampilkan empat remaja ini menjadi ikon baru di blantika musik pop Indonesia. “Band ini sarat dengan karakter, meski hadir pada era modern seperti saat ini dan yang paling penting mampu membangkitkan kenangan indah,” kata Direktur Produksi Wanna B Music Production, Fajar Putra JM.
Menurut Fajar, ke depan mereka berkeyakinan dengan kerja keras dan latihan terus menerus, Liontin bisa masuk pasar yang terbentuk di Indonesia dan cukup menjanjikan. (net/jpnn)
[ketgambar]SIAP MENGGEBRAK: Para personel Liontin, band baru asal Medan, siap menggebrak belantika musik Indonesia dengan corak lagu-lagu lama era tahun 1970-1980an. // kapanlagi.com[/ketgambar]